Inilah Amalan Saat Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M, Peringatan Penuh Syukur

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam sebentar lagi akan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M, yang jatuh pada 12 Rabiul Awal 1447 H atau bertepatan dengan Jumat, 5 September 2025. Hari bersejarah ini menjadi momentum penting bagi umat Muslim untuk mengenang kelahiran Rasulullah SAW.

Amalan Saat Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M sering dijadikan pedoman oleh umat Muslim agar peringatan ini tidak hanya seremonial, tetapi juga sarat dengan makna spiritual. Dari dzikir, sholawat, hingga membaca kitab sirah Nabi, semuanya bertujuan meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW.

Setiap tahun, masjid, majelis taklim, hingga rumah-rumah umat Muslim ramai mengadakan acara syukuran. Tidak hanya doa bersama, namun juga berbagai bentuk amalan yang bernilai ibadah. Momentum ini juga menjadi pengingat untuk memperbaiki diri.

Para ulama sepakat bahwa peringatan Maulid Nabi adalah kesempatan emas untuk menanamkan rasa cinta, sekaligus meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. Dengan amalan-amalan khusus, umat Islam diharapkan semakin dekat kepada Allah SWT.

Salah satu amalan utama adalah berdzikir. Dzikir menjadi sarana untuk menenangkan hati sekaligus memperkuat ikatan spiritual dengan Sang Pencipta. Pada Maulid Nabi, dzikir dipanjatkan lebih khusyuk dengan harapan mendatangkan rahmat Allah.

Selain itu, memperbanyak sholawat juga sangat dianjurkan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 56 tentang keutamaan bersholawat kepada Nabi. Sholawat diyakini menjadi jalan memperoleh syafaat di hari kiamat.

Sedekah juga menjadi bentuk nyata syukur dalam momen ini. Umat Islam dianjurkan untuk berbagi kepada sesama sebagai wujud kepedulian sosial. Dengan begitu, semangat Maulid Nabi tidak hanya dirasakan secara pribadi, tetapi juga memberi manfaat bagi orang lain.

Amalan lain yang kerap dilakukan adalah membaca Al-Qur’an. Membaca kalamullah ini selain menambah pahala, juga menghadirkan ketenangan jiwa. Rasulullah SAW pun menegaskan bahwa Al-Qur’an akan menjadi syafaat bagi pembacanya.

Selain amalan ibadah langsung, membaca kitab rawi atau sirah Nabi menjadi tradisi yang melekat saat Maulid. Kitab-kitab seperti Al-Barzanji dan Simtudduror berisi syair-syair indah yang mengisahkan kelahiran, perjuangan, hingga akhlak Rasulullah SAW.

Tradisi ini bukan sekadar budaya, tetapi sarana untuk lebih mengenal sosok Nabi Muhammad SAW. Kisah yang dibacakan mampu menumbuhkan rasa cinta, rindu, sekaligus motivasi untuk meneladani beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Tak hanya itu, amalan sholat sunnah seperti dhuha dan tahajud juga dianjurkan. Sholat sunnah menjadi sarana memperkuat hubungan dengan Allah SWT serta menambah pahala di hari yang penuh berkah.

Dengan kombinasi ibadah wajib, sunnah, dan pembacaan sirah, Maulid Nabi menjadi perayaan yang utuh. Tidak hanya mengingatkan sejarah, tetapi juga mempertebal iman.

Peringatan Maulid Nabi juga menjadi momen untuk merenungkan ajaran-ajaran beliau. Rasulullah SAW bukan hanya teladan dalam ibadah, tetapi juga dalam akhlak, kejujuran, kesederhanaan, dan kepedulian sosial.

Amalan yang dilakukan pada Maulid Nabi hendaknya tidak berhenti pada acara seremonial. Yang lebih penting adalah menanamkan nilai-nilai akhlak Nabi dalam keseharian, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun dunia kerja.

Ulama juga menekankan bahwa memperingati Maulid Nabi merupakan sarana dakwah. Lewat acara ini, generasi muda bisa dikenalkan pada kisah dan keteladanan Rasulullah SAW dengan cara yang menyenangkan.

Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M bukan sekadar perayaan, melainkan momentum kebangkitan spiritual. Setiap amalan yang dilakukan harus membawa umat pada perubahan positif.

Di Indonesia, tradisi Maulid Nabi sangat beragam. Ada yang menggelar pembacaan kitab Barzanji, ada pula yang mengadakan kirab budaya. Namun, semuanya memiliki tujuan sama, yakni menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi.

Dari sisi akademis, sejumlah jurnal menyoroti praktik Maulid Nabi. Misalnya, Jurnal Al-Bayan membahas perspektif antara Islam dan tradisi, sementara Wahana Islamika mengkaji tradisi Barzanji di masyarakat Bugis Makassar.

Kitab Simtudduror karya Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi menjadi rujukan penting dalam memahami perjalanan Nabi Muhammad SAW. Kitab ini sering dibacakan dalam acara Maulid.

Begitu juga Kitab al-Barzanji yang populer di Indonesia. Isinya bukan hanya syair, tetapi juga doa dan pujian kepada Rasulullah SAW yang memperkuat ikatan spiritual umat Islam.

Pada akhirnya, amalan-amalan yang dianjurkan saat Maulid Nabi harus dimaknai sebagai sarana meningkatkan keimanan. Dzikir, sholawat, sedekah, membaca Al-Qur’an, hingga mempelajari sirah Nabi semuanya bertujuan menumbuhkan cinta kepada Rasulullah SAW.

Amalan Saat Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M merupakan wujud nyata penghormatan umat Islam kepada junjungan mereka. Dengan melaksanakan amalan tersebut, diharapkan umat semakin dekat kepada Allah SWT dan mampu meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Kitab Al-Barzanji

Kitab Simtudduror, karya Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi

Al-Qur’an, QS. Al-Ahzab: 56 dan QS. Ibrahim: 7

HR. Muslim tentang keutamaan membaca Al-Qur’an

Jurnal Al-Bayan dan Jurnal Wahana Islamika

1. Apa saja Amalan Saat Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M yang dianjurkan? Amalannya meliputi dzikir, sholawat, sedekah, membaca Al-Qur’an, sholat sunnah, dan membaca kitab sirah Nabi.

2. Mengapa penting memperingati Maulid Nabi? Karena menjadi momen mengenang kelahiran Rasulullah SAW sekaligus meneladani akhlak dan ajarannya.

3. Kitab apa yang biasa dibaca saat Maulid Nabi? Biasanya kitab Al-Barzanji dan Simtudduror.

4. Apa hikmah terbesar dari Maulid Nabi? Hikmahnya adalah menumbuhkan cinta, memperkuat iman, serta memperbaiki akhlak umat Islam.

5. Bagaimana cara melibatkan generasi muda dalam Maulid Nabi? Dengan mengemas acara Maulid secara menarik, menghadirkan pembacaan sirah, serta melibatkan mereka dalam kegiatan sosial dan ibadah.