Isra Miraj 2026 Jatuh Pada Hari Apa? Momen Peringatan Perjalanan Agung Rasulullah

Liputan6.com, Jakarta - Isra Miraj 2026 akan diperingati umat Islam pada hari Jumat, 16 Januari 2026. Peristiwa ini dikenang sebagai perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu dilanjutkan dengan naik ke langit ketujuh hingga Sidratul Muntaha. Peringatan Isra Miraj 2026 bukan hanya seremonial keagamaan, tetapi juga pengingat akan kewajiban salat lima waktu dan kebesaran Allah SWT.

Bagi umat Islam, Isra Miraj 2026 memiliki nilai penting sebagai momentum memperkuat keimanan. Perjalanan yang berlangsung dalam satu malam ini menjadi bukti nyata mukjizat Nabi Muhammad SAW sekaligus menegaskan pentingnya salat sebagai tiang agama.

Peristiwa Isra dimulai dari perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem. Di sana, Nabi mengimami salat bersama para nabi sebelumnya, sebuah simbol persatuan risalah kenabian dari generasi ke generasi.

Selanjutnya, Nabi Muhammad SAW menjalani Mi’raj atau kenaikan ke langit. Didampingi Malaikat Jibril, beliau melewati tujuh lapis langit dan bertemu dengan para nabi terdahulu, hingga akhirnya mencapai Sidratul Muntaha sebagai titik akhir perjalanan spiritual.

Dalam setiap lapisan langit, Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan para nabi. Nabi Adam AS ditemui di langit pertama, Nabi Yusuf AS di langit ketiga, Nabi Musa AS di langit keenam, hingga Nabi Ibrahim AS di langit ketujuh. Pertemuan ini menegaskan kesinambungan misi kenabian dalam mengajak manusia menuju jalan Allah SWT.

Di hadapan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat. Awalnya jumlah salat ditetapkan 50 waktu, namun melalui dialog dengan Nabi Musa AS, akhirnya disepakati menjadi lima waktu yang tetap bernilai pahala setara 50.

Isra Miraj juga menjadi pengingat bahwa agama Islam bersifat universal. Perjalanan dari Mekkah ke Yerusalem mengandung simbol persaudaraan lintas umat, sementara Mi’raj ke langit menunjukkan keagungan wahyu dan ketundukan manusia pada Sang Pencipta.

Bagi umat Islam, hikmah Isra Miraj tidak hanya pada kisah perjalanan, melainkan juga pada pesan spiritual untuk menjaga salat, memperkuat iman, dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan.

Sejumlah kitab klasik mencatat secara rinci peristiwa Isra Miraj. Kitab Dardir (Qisshatul Mi’raj) karya Najmuddin al-Ghaitiy yang ditulis ulang oleh Abdul Baraqat menekankan sisi tasawuf dalam narasinya.

Kitab lain yang sering dijadikan rujukan adalah Al-Anwarul Bahiyyah min Isra’ wa Mi’raj Khairil Bariyyah karya Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki. Karya ini mengompilasi berbagai riwayat tentang Isra Miraj.

Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wa Nihayah dan Sirah Nabawiyah juga menuliskan detail peristiwa Isra Miraj, termasuk kondisi umat Islam setelah keesokan harinya.

Selain itu, ulama lain seperti Imam al-Ghaithy dengan kitab Al-Ibtihaj fil Kalami ala Isra’ wa Mi’raj turut memberi pandangan mendalam. Begitu pula Al-Muzn At-Tsujaj Fi Sirdi Qishhotil Mi’raj karya al-Habib Abu Bakar al-Adniy al-Masyhur yang disusun dengan metode khusus.

Kajian tentang Isra Miraj tidak hanya terdapat dalam kitab klasik, tetapi juga dalam jurnal modern. Misalnya, Muhamad Nuryadin dari STIB Banyuwangi menulis penelitian berjudul Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dalam Tinjauan Konsep Teleportasi dan Lintas Dimensi.

NU Online pernah menerbitkan artikel Rihlah Semesta Bersama Jibril: Memahami Isra’ Mi’raj Secara Komprehensif yang menguraikan makna mukjizat tersebut dalam konteks spiritual dan keilmuan.

Sementara itu, TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin memuat tafsir mengenai peristiwa Isra Miraj berdasarkan hadis-hadis shahih. Tulisan ini memperkuat pemahaman bahwa Isra Miraj adalah peristiwa nyata, bukan mimpi.

Jurnal Al-Tadabbur Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir juga menyinggung Isra Miraj sebagai perjalanan religi yang menegaskan hubungan antara manusia dan Allah SWT.

Isra Miraj 2026 bukan hanya refleksi sejarah, melainkan momentum untuk memperkuat keimanan di era modern. Di tengah kesibukan dan tantangan hidup, pesan utama Isra Miraj adalah menjaga konsistensi salat lima waktu.

Peristiwa ini juga menjadi pengingat agar umat Islam tidak terjebak pada rutinitas duniawi semata, melainkan tetap menyeimbangkan hidup dengan ibadah.

Selain itu, Isra Miraj mengajarkan pentingnya kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah. Dari pertemuan Nabi dengan para nabi lain, tersirat pesan bahwa risalah Islam adalah kelanjutan dari risalah sebelumnya.

Isra Miraj juga menguatkan keyakinan bahwa mukjizat adalah bagian dari tanda kekuasaan Allah SWT. Hal ini menjadi pelajaran berharga untuk tetap tawakal dan yakin terhadap takdir-Nya.

Dengan demikian, Isra Miraj 2026 diharapkan dapat menjadi titik tolak umat Islam dalam memperbaiki kualitas ibadah, terutama menjaga salat sebagai kewajiban utama. Peringatan ini sekaligus meneguhkan iman dan memupuk ketakwaan.

Najmuddin al-Ghaitiy, Qisshatul Mi’raj (Kitab Dardir).

Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, Al-Anwarul Bahiyyah min Isra’ wa Mi’raj Khairil Bariyyah.

Imam Ibnu Katsir, Bidayah wa Nihayah dan Sirah Nabawiyah.

Imam al-Ghaithy, Al-Ibtihaj fil Kalami ala Isra’ wa Mi’raj.

Al-Habib Abu Bakar al-Adniy al-Masyhur, Al-Muzn At-Tsujaj Fi Sirdi Qishhotil Mi’raj.

Muhamad Nuryadin, STIB Banyuwangi, Isra’ Mi’raj dalam Tinjauan Konsep Teleportasi.

TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin.

Jurnal Al-Tadabbur Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

NU Online, Rihlah Semesta Bersama Jibril.

1. Apa itu Isra Miraj 2026? Isra Miraj 2026 adalah peringatan perjalanan Nabi Muhammad SAW pada 16 Januari 2026 yang meliputi perjalanan dari Mekkah ke Yerusalem dan kenaikan ke langit ketujuh.

2. Apa hikmah utama dari Isra Miraj? Hikmah utama adalah kewajiban salat lima waktu serta penguatan iman dan ketakwaan.

3. Kitab apa saja yang membahas Isra Miraj? Beberapa di antaranya adalah Qisshatul Mi’raj, Al-Anwarul Bahiyyah, dan karya Ibnu Katsir dalam Bidayah wa Nihayah.

4. Bagaimana pandangan modern tentang Isra Miraj? Beberapa jurnal memandang Isra Miraj sebagai perjalanan spiritual yang juga dapat dikaji dari sudut pandang ilmiah dan filosofis.

5. Mengapa Isra Miraj penting bagi umat Islam? Karena dari peristiwa inilah kewajiban salat lima waktu diturunkan, yang menjadi tiang agama Islam.