Kapan Membaca Doa Qunut Saat Sholat Subuh, Ketahui Ketentuannya

1 month ago 26

Liputan6.com, Jakarta Pemahaman mengenai kapan membaca doa qunut sangat penting bagi setiap muslim untuk menjalankan ibadah dengan benar. Waktu yang tepat untuk membaca doa qunut adalah setelah bangkit dari rukuk pada rakaat kedua sholat Subuh, sebelum melakukan sujud.

Mengutip dari buku Ahkam Ash-Sholah: Panduan Lengkap Hukum-Hukum Seputar Sholat karya Syaikh Ali Raghib, anjuran untuk membaca doa qunut dalam sholat Subuh didasarkan pada hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melakukan qunut setelah rukuk.

Pemahaman yang benar tentang kapan membaca doa qunut akan membantu umat Muslim menjalankan sunnah Rasulullah dengan sempurna. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (12/9/2025).

Pengertian Doa Qunut

Doa qunut adalah salah satu bacaan doa yang memiliki makna mendalam dalam praktik ibadah umat Islam. Secaara etimologi, kata "qunut" berasal dari bahasa Arab (القنوت) yang memiliki beberapa arti.

Makna tersebut meliputi "diam dalam ketaatan", "berdiri lama", "tunduk", "khusyuk", atau "doa" itu sendiri. Dalam konteks syariat Islam, qunut diartikan sebagai doa yang dibaca oleh seorang Muslim dalam sholat pada posisi tertentu saat berdiri.

Melansir dari buku SALAT : PANDUAN PRAKTIS & LENGKAP  karya Abu Sakhi, doa qunut memiliki kedudukan istimewa dalam sholat Subuh karena dibaca pada waktu yang sangat mulia yaitu menjelang terbit fajar. Bacaan ini menjadi sarana untuk memohon petunjuk, perlindungan, dan keberkahan dari Allah SWT dalam memulai aktivitas sehari-hari.

Makna mendalam dari doa qunut terletak pada kandungan doanya yang mencakup permohonan hidayah, kesehatan, perlindungan, keberkahan, dan perlindungan dari segala keburukan. Setiap kalimat dalam doa qunut memiliki nilai spiritual yang tinggi dan memberikan ketenangan batin bagi yang membacanya.

Waktu dan Tata Cara Membaca Doa Qunut

Waktu yang tepat untuk membaca doa qunut adalah setelah i'tidal (bangkit dari rukuk) pada rakaat kedua sholat Subuh. Posisi ini telah ditetapkan berdasarkan hadits shahih dari Anas bin Malik yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW melakukan qunut setelah rukuk dalam sholat Subuh.

Tata cara membaca doa qunut dimulai dengan berdiri tegak setelah rukuk, kemudian mengangkat kedua tangan setinggi dada dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas. Bacaan doa qunut dilantunkan dengan suara yang dapat didengar oleh makmum jika sholat berjamaah, atau dengan suara pelan jika sholat sendirian (munfarid).

Mengutip dari penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Islamic Studies Universitas Al-Azhar, posisi tangan saat qunut sebaiknya diangkat setinggi dada dengan telapak tangan terbuka menghadap langit. Hal ini menunjukkan sikap merendah dan memohon kepada Allah SWT. Setelah selesai membaca doa qunut, disunnahkan untuk mengusap wajah dengan kedua telapak tangan.

Durasi membaca doa qunut tidak boleh terlalu panjang agar tidak memberatkan makmum yang mengikuti sholat berjamaah. Para ulama menyarankan untuk membaca doa qunut dengan tartil (perlahan dan jelas) namun tidak berlebihan dalam memperpanjang bacaan.

Bacaan Doa Qunut (Arab, Latin, dan Terjemah)

Memahami bacaan doa qunut menjadi esensial bagi umat Muslim yang ingin mengamalkan sunnah ini.  Doa ini berisi permohonan petunjuk, kesehatan, perlindungan, keberkahan, serta pengakuan atas kekuasaan Allah SWT. Berikut adalah bacaan doa qunut yang diajarkan dan sering diamalkan.

Bacaan Doa Qunut

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ, وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ, فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Arab-latin: Allaahummah dinii fii man hadait, wa 'aa finii fii man 'aa fait, wa tawallanii fii man tawallait, wa baarik lii fii maa a'thoit, wa qinii syarromaa qodhoit, fa innaka taqdhii walaa yuqdhoo 'alaik, wa innahu laa yad- hillu man waa lait, wa laa ya'izzuman 'aa dait, tabaarakta robbanaa wa ta'aa lait, falakal hamdu 'alaa maa qodhoit, astagh- firuka wa atuubu ilaik, wa shollallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadinin nabiyyil ummiyyii wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallam

Artinya: "Ya Allah tunjukkan aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Berikanlah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Dan peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau peliharakan. Berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan. Dan selamatkan aku dari bahaya yang telah Engkau tentukan. Maka sesungguhnya, Engkaulah yang menghukum dan bukannya yang kena hukum.

Dan sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Maka bagi Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya."

Ketentuan dan Hukum Membaca Doa Qunut

Hukum membaca doa qunut dalam sholat Subuh menurut para ulama adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Hal ini berdasarkan hadits-hadits shahih yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW secara konsisten melakukan qunut dalam sholat Subuh. Meskipun tidak wajib, meninggalkan doa qunut mengurangi kesempurnaan sholat.

Para ulama berbeda pendapat mengenai kapan membaca doa qunut. Pendapat yang paling kuat dan diamalkan oleh mayoritas ulama adalah membaca qunut setelah i'tidal (bangkit dari rukuk) pada rakaat kedua sebelum sujud. Pendapat ini berdasarkan hadits Anas bin Malik yang secara eksplisit menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melakukan qunut setelah rukuk.

Mengutip dari Fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 03/MUNAS-VII/MUI/11/2005, doa qunut dalam sholat Subuh hukumnya sunnah dan dianjurkan untuk diamalkan secara konsisten. MUI juga menegaskan bahwa imam yang tidak membaca qunut tidak perlu mengulangi sholatnya, namun lebih baik jika qunut selalu dibaca untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Bagi makmum yang mengikuti sholat berjamaah, ketika imam membaca doa qunut, makmum cukup mendengarkan dengan khusyuk dan mengamini doa yang dibacakan imam. Makmum tidak perlu membaca doa qunut sendiri, karena bacaan imam sudah mewakili seluruh jamaah.

Hukum Membaca Doa Qunut Menurut 4 Mazhab

Hukum membaca doa qunut dalam sholat Subuh menjadi salah satu perbedaan pendapat di kalangan ulama mazhab. Perbedaan ini menunjukkan kekayaan interpretasi dalam fikih Islam.

Memahami pandangan dari empat mazhab utama dapat memberikan wawasan yang lebih luas mengenai praktik ibadah ini. Setiap mazhab memiliki dasar argumennya sendiri terkait sunnah atau tidaknya qunut.

  1. Mazhab Syafi'i: Berpendapat bahwa hukumnya sunnah membaca doa qunut pada i'tidal kedua dari sholat Subuh. Mazhab ini juga menyunnahkan qunut witir pada separuh akhir bulan Ramadan. Bahkan, menurut Imam Nawawi, doa qunut Subuh termasuk sunnah muakkad (sangat dianjurkan).
  2. Mazhab Maliki: Menyunnahkan membaca doa qunut dengan suara rendah pada sholat Subuh. Namun, tidak disunnahkan bahkan makruh pada sholat lain.
  3. Mazhab Hanafi: Berpendapat bahwa hukumnya sunnah membaca doa qunut hanya untuk sholat witir, dan tidak sholat lainnya, kecuali sholat jahriyyah (yang dikeraskan bacaannya) karena ada bencana (qunut nazilah).
  4. Mazhab Hambali: Meyakini membaca doa qunut sunnah ketika sholat witir, seperti mazhab Hanafi.

Kesalahan Umum dalam Membaca Doa Qunut

Beberapa kesalahan umum sering terjadi dalam praktik membaca doa qunut yang perlu dihindari. Kesalahan pertama adalah salah waktu, di mana sebagian orang membaca qunut sebelum rukuk atau pada rakaat pertama. Padahal, waktu yang benar untuk membaca doa qunut adalah setelah i'tidal pada rakaat kedua sholat Subuh.

Kesalahan kedua berkaitan dengan posisi tangan saat qunut. Sebagian orang mengangkat tangan terlalu tinggi atau terlalu rendah, padahal posisi yang benar adalah setinggi dada dengan telapak tangan menghadap ke atas. Posisi ini menunjukkan sikap tawadhu dan permohonan kepada Allah SWT.

Kesalahan ketiga adalah membaca doa qunut dengan suara terlalu keras atau terlalu pelan. Imam hendaknya membaca qunut dengan suara yang dapat didengar jamaah namun tidak berlebihan, sementara makmum cukup mendengarkan dan mengamini.

Kesalahan keempat adalah menambah-nambah bacaan doa qunut dengan doa-doa lain yang panjang. Para ulama menyarankan untuk membaca doa qunut yang ma'tsur (diajarkan Rasulullah) tanpa penambahan yang berlebihan agar tidak memberatkan jamaah dan sesuai dengan sunnah yang shahih.

FAQ

1. Kapan waktu yang tepat untuk membaca doa qunut dalam sholat Subuh? Doa qunut dibaca setelah bangkit dari rukuk (i'tidal) pada rakaat kedua sholat Subuh, sebelum melakukan sujud.

2. Apakah hukum membaca doa qunut dalam sholat Subuh? Hukum membaca doa qunut dalam sholat Subuh adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan).

3. Bagaimana posisi tangan yang benar saat membaca doa qunut? Posisi tangan saat qunut adalah diangkat setinggi dada dengan telapak tangan terbuka menghadap ke atas.

4. Apakah makmum perlu membaca doa qunut sendiri saat sholat berjamaah? Makmum tidak perlu membaca doa qunut sendiri, cukup mendengarkan bacaan imam dengan khusyuk dan mengamini.

5. Bolehkah menambah bacaan lain dalam doa qunut? Sebaiknya membaca doa qunut sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW tanpa penambahan yang berlebihan.

6. Apa yang harus dilakukan jika lupa membaca doa qunut? Jika lupa membaca doa qunut, sholat tetap sah karena qunut hukumnya sunnah, bukan wajib.

7. Apakah doa qunut hanya dibaca dalam sholat Subuh? Menurut mazhab Syafi'i, doa qunut juga dibaca dalam sholat witir, terutama pada separuh akhir bulan Ramadhan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |