Liputan6.com, Jakarta - Dalam tradisi Islam, seorang muslim akan mendoakan saudaranya (seiman) yang meninggal dunia. Karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui doa untuk orang yang meninggal.
Hukum mendoakan orang meninggal dunia adalah sunnah. Cukup banyak dalil mengenai anjuran mendoakan orang meninggal. Salah satunya termaktub dalam Al-Qur'an Surah Al-Hasyr ayat 10, yang artinya:
"Orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar) berdoa, “Ya Tuhan kami, ampunilah kami serta saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hasyr: 10).
Dalam Kitab Fiqh al-Du‘a, Yusuf al-Qaradawi menjelaskan bahwa doa untuk orang meninggal adalah bentuk amal kebajikan yang diperintahkan syariat, dan termasuk implementasi kasih sayang sesama Muslim.
Dalam Al-Mughni, Ibnu Qudamah menjelaskan bahwa doa merupakan manfaat paling besar yang bisa disampaikan oleh orang hidup kepada mayit. Oleh sebab itu, doa ditekankan dalam sholat jenazah.
Berikut ini adalah kumpulan doa untuk orang meninggal, Arab latin dan artinya, mencakup ketika mendengar kabar orang meninggal, takziah, pemakaman hingga saat ziarah kubur.
1. Doa saat mendengar kabar duka
Terdapat beberapa doa yang bisa dibacakan untuk orang yang meninggal. Berikut rinciannya:
Saat mendengar kabar duka, pertama kali yang diucapkan seorang muslim adalah istirja:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Arab latin: Innalillahi wa innaa ilaihi raajiuun
Artinya: "Sesungguhnya kami berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya."
Istirja sendiri merupakan doa sekaligus pengakuan bahwa segalal sesuatu akan kembali kepada Allah SWT.
Kemudian, setelah istirja dianjurkan melanjutkan dengan doa ini.
إنَّا ِللهِ وإنَّا إلَيْهِ رَاجِعُوْن وَإِنَّا إليَ رَبِّنِا َلمُنْقَلِبُون الَلهُمَّ اكْتُبْهُ عِنْدَكَ ِفي اُلمحِسنِينِ وِاجْعَلْ ِكتابَهُ ِفي ِعلّيِّين وَاْخلُفْهُ في أَهْلِهِ في الغَابِرين وَلا تحَرِْمْنا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ
Arab Latin: Innalillahi wa inna ilahi raji'un, wa inna ila rabbina lamunqalibun, allahummaktubhu indaka fil muhsinin, waj'al kitabahu fi'illiyyin, wakhlufhu fi ahlihi fil ghabirin, wa la tahrimnaa ajrahu wala taftinna ba'dahu.
Artinya: "Sesungguhnya kamu milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali. Dan sesungguhnya kepada Tuhan kami kembali. Ya Allah, tuliskan-lah ia di sisi-Mu termasuk golongan orang-orang yang baik. Jadikan-ah catatannya di illiyyin. Ganti-lah ia di keluarganya dari orang-orang yang meninggalkan. Jangan-lah Engkau haramkan bagi kami pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya."
2. Doa saat Takziah
Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkâr menjelaskan, doa untuk orang meninggal (jenazah) saat takziah yang bisa dibaca adalah:
أَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ وَغَفَرَ لمَيِّتِكَ
Latin: A‘dlamaLlâhu ajraka wa ahsana ‘azâ’aka wa ghafaraka li mayyitika
Artinya: "Semoga Allah memperbesar pahalamu, dan menjadikan baik musibahmu, dan mengampuni jenazahmu."
Doa ini bisa dipanjatkan baik untuk mayit laki-laki maupun perempuan, karena keluasan dzomirnya.
3. Doa untuk Orang Meninggal Laki-Laki
لَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Arab Latin: Allaahummaghfir lahu warham hu wa'aafi hii wa'fu anhu wa akrim nuzula hu wa wassi'madkhola hu wahgsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa'aidz hu min'adzaabil qobri wa fitnati hi wa min'adzaabin naar.
Artinya: "Ya Allah, ampuni-lah, rahmati-lah, bebaskan-lah dan lepaskan-lah dia. Dan muliakan-lah tempat tinggalnya, luaskan-lah dia. Dan muliakan-lah tempat tinggalnya, luaskan-lah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkan-lah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran.
Dan ganti-lah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik dari yang ditinggalkan, serta istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungi-lah dari siksa kubur serta fitnahnya, dan dari siksa api neraka."
Dalilnya adalah hadis riwayat ‘Auf bin Malik al-Asyja‘i RA, yang artinya: “Rasulullah ﷺ pernah menshalatkan jenazah, lalu aku menghafal doa beliau. Beliau berdoa: Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakan dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, lapangkanlah kuburnya, cucilah ia dengan air, salju, dan embun, bersihkanlah ia dari kesalahan sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, pasangannya dengan pasangan yang lebih baik. Masukkanlah ia ke surga dan lindungilah ia dari azab kubur dan azab neraka.” (HR. Muslim no. 963). Hadis ini sahih, diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih Muslim, Kitab al-Jana’iz.
Dalam Syarh Shudur bi Syarh Hal al-Mawta wal-Qubur, As-Suyuthi menjelaskan, doa ini sebagai doa utama bagi jenazah, mencakup permintaan ampunan, rahmat, perlindungan dari azab kubur dan neraka.
4. Doa untuk orang Meninggal Perempuan
للَّهُمَّ اغْفِرْلَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Arab Latin: Allaahummaghfir lahaa warhamhaa wa'aafi haa wa'fu anha wa akrim nuzula hu wa wassi'madkhola hu wahgsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa'aidz hu min'adzaabil qobri wa fitnati hi wa min'adzaabin naar.
Artinya: "Ya Allah, ampuni-lah, rahmati-lah, bebaskan-lah, dan lepaskan-lah dia. Dan, muliakan-lah tempat tinggalnya, luaskan-lah dia. Dan, muliakan-lah tempat tinggalnya, luaskan-lah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkan-lah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran.
Dan ganti-lah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik dari yang ditinggalkan, serta suami yang lebih baik dari yang ditinggalkan pula. Masukkanlah dia ke dalam surga dan lindungi-lah dari siksa kuburnya serta fitnahnya, dan dari siksa api neraka."
5. Doa untuk Orang Meninggal yang Sudah Dimakamkan
Usai jenazah dimakamkan, seorang muslim bisa berdoa untuk mayit dengan mengucapkan,
اللَّهُمَّ اغْـفِـرْ لَــهُ
Allahummaghfirlahu
(Ya Allah, ampunilah dia)
dan
اللَّهُمَّ ثَـــبـِّـــتْهُ
Allaahumma tsabbithu
Artinya: Ya Allah, berilah keteguhan kepadanya.
Serupa dengan doa sholat jenazah, lafal (HU) bisa diubah menjadi (HA) bagi mayit perempuan.
Anjuran doa setelah mayit dimakamkan diriwayatkan oleh ‘Utsman bin Affan RA, beliau berkata, yang artinya: “Apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam telah selesai dari menguburkan mayit, beliau berkata, ‘Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian, dan mohonkanlah keteguhan untuknya, karena sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya’” (HR. Abu Dawud no. 3221, Al-Hakim 1: 370).
Derajat hadis ini adalah Jayyid menurut Imam An-Nawawi (Al-Majmu’, 5: 292). An-Nawawi Rahimahullah juga berkata, “Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad hasan” (Lihat Al-Khulashah, 2: 1028-1029 dan Al-Adzkar, hal. 147).
6. Doa Ziarah Kubur
Doa untuk orang meninggal juga termasuk saat kita berziarah. Saat akan memasuki kompleks makam maka kita dianjurkan mengucapkan salam mendoakan para ahli kubur.
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ، أَنْتُمْ سَلَفْنَا وَنَحْنُ بِالْأَثَرِ
Arab latin: Assalaamu 'alaikum yaa ahlal qubuur yaghfirullaahu lanaa wa lakum antum salafnaa wa nahnu bil atsar
Artinya: "Semoga keselamatan terlimpah kepada kalian, wahai ahli kubur. Semoga Allah SWT mengampuni kami dan kalian, kalian adalah pendahulu kami dan kami akan menyusul kalian." (HR Tirmidzi, dari Ibnu Abbas).
Dalam Kitab Zad al-Ma‘ad, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan, bahwa doa ini adalah doa yang diajarkan langsung oleh Nabi ﷺ, bukan karangan sahabat atau tabi‘in, sehingga paling utama diamalkan ketika ziarah kubur.
Demikian ulasan kumpulan doa untuk orang meninggal. Semoga bermanfaat. Wallahua'lam.
People also Ask:
1. Kapan menyebut nama almarhum dalam doa?
Ketika mendengar kabar duka, segeralah menyebutkan nama Allah SWT. Setelah itu, dilanjutkan dengan melantunkan doa dengan mengucap innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Artinya: Sesungguhnya semua ini hanyalah milik Allah, dan hanya kepadanya kami kembali.
2. Bagaimana doa khusus untuk orang meninggal?
Doa khususon untuk orang yang sudah meninggal bertujuan untuk memohon ampunan dan rahmat Allah SWT kepada almarhum/almarhumah. Bacaan doa tersebut, seperti "Khushuushon ilaa ruuhi... [sebut nama almarhum/almarhumah], Allahumaghfir lahu/lahaa warhamhu/warhamhaa wa 'aafihi/wa 'afihaa wa'fu 'anhu/ 'anhaa, lahul/lahaal fatihah," digunakan sebagai bentuk pengiriman doa setelah membaca Al-Fatihah.
3. Bagaimana cara menyebut nama orang yang sudah meninggal?
Sebutan untuk orang yang sudah meninggal antara lain almarhum/almarhumah (untuk jenazah Muslim) dan mendiang (untuk jenazah non-Muslim atau secara umum). Selain itu, bisa juga menggunakan kata ganti seperti jenazah atau kata kerja seperti wafat atau meninggal.
4. Apa yang diucapkan ketika ada kabar orang meninggal dunia?
Saat orang meninggal, Anda bisa mengucapkan kalimat duka seperti "Innalillahi wa inna ilaihi rojiun" (untuk umat Islam) atau "Kami turut berduka cita" serta "Semoga Anda diberi ketabahan". Anda juga bisa menawarkan dukungan, seperti mengatakan "Saya ada di sini untuk Anda" atau "Saya akan selalu mengingat kebaikan beliau", untuk menunjukkan simpati dan menawarkan bantuan kepada keluarga yang berduka.
Sumber Referensi:
- Kitab Fiqh al-Du‘a, Yusuf al-Qaradawi
- Al-Mughni, Ibnu Qudamah
- Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkâr
- Syarh Shudur bi Syarh Hal al-Mawta wal-Qubur, As-Suyuthi
- Al-Majmu’, Imam An-Nawawi