Liputan6.com, Jakarta - Sakit adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup manusia. Dalam menghadapi ujian ini, doa untuk yang sakit menjadi jembatan spiritual yang menghubungkan hamba dengan Sang Pencipta.
Memanjatkan doa bukan hanya bentuk permohonan kesembuhan, tetapi juga wujud kepasrahan dan keyakinan akan kekuasaan Allah SWT. Keyakinan akan terkabulnya doa menjadi landasan utama dalam setiap permohonan kepada Allah SWT.
Dengan keyakinan yang kuat, doa menjadi salah satu bentuk ikhtiar bagi kesembuhan seseorang. Sebagaimana diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, "Memintalah kepada Allah, dan kalian meyakini akan dikabulkannya doa tersebut."
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (2/8/2025).
Pentingnya Doa untuk yang Sakit
Doa merupakan inti dari ibadah dan sarana komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya. Doa adalah permohonan tulus kepada Allah SWT agar mengangkat penyakit, memberikan kesembuhan, dan menguatkan jiwa yang sedang diuji. Ini adalah bentuk pengakuan akan keterbatasan diri manusia di hadapan kebesaran Ilahi.
Pentingnya doa untuk yang sakit tidak hanya terletak pada harapan akan kesembuhan fisik, tetapi juga pada ketenangan batin dan kekuatan spiritual yang diberikannya. Doa membantu individu yang sakit untuk tetap bersabar, berprasangka baik kepada Allah, dan merasa tidak sendiri dalam menghadapi cobaan.
Menurut H. Hamdan Hamedan, MA dalam bukunya Doa Harian Pengetuk Pintu Langit, "Doa adalah permohonan seorang hamba kepada Allah agar memenuhi hajatnya untuk mendapatkan kebaikan atau menolak kejahatan. Doa merupakan obat yang paling utama, senjata yang paling kuat, dan ibadah yang paling bermanfaat."
Selain itu, memanjatkan doa bagi orang lain yang sakit juga merupakan bentuk kepedulian sosial dan amal kemanusiaan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini menunjukkan solidaritas dan kasih sayang antar sesama muslim, serta keyakinan bahwa kekuatan doa dapat melampaui batas-batas fisik.
Mahmud Asy-Syafrowi dalam Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian menyatakan, "Menjenguk orang sakit, siapa pun ia, apa pun jenisnya, warna kulitnya, atau negaranya adalah amal kemanusiaan yang oleh Islam dinilai sebagai ibadah dan qurbah (pendekatan diri kepada Allah Swt.)."
Bacaan Doa Utama untuk yang Sakit (Arab, Latin, dan Artinya)
Ada beberapa bacaan doa utama yang sering dipanjatkan untuk memohon kesembuhan bagi yang sakit. Doa-doa ini bersumber dari ajaran Rasulullah SAW dan para ulama, yang mengandung makna mendalam tentang penyerahan diri dan harapan kepada Allah SWT sebagai satu-satunya penyembuh.
Salah satu doa yang paling umum dan dianjurkan adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW saat menjenguk orang sakit. Doa ini memohon kepada Allah, Tuhan semesta alam, untuk menghilangkan penyakit dan memberikan kesembuhan yang sempurna, sebagaimana tercantum dalam Doa Harian Pengetuk Pintu Langit.
Doa Memohon Kesembuhan Umum
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا
Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.
Artinya: "Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri."
Doa lain yang juga sangat dianjurkan adalah doa yang dibaca saat menjenguk orang sakit, memohon kesembuhan dari Allah Yang Maha Agung. Doa ini menunjukkan pengakuan akan keagungan dan kekuasaan Allah dalam menyembuhkan segala penyakit.
Doa Memohon Kesembuhan dari Allah Yang Maha Agung
أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka.
Artinya: "Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu."
Doa-Doa Lain untuk Berbagai Kondisi Sakit
Selain doa utama, terdapat berbagai doa lain yang dapat dipanjatkan sesuai dengan kondisi atau jenis penyakit yang dialami. Doa-doa ini mencakup permohonan untuk meredakan nyeri, memohon ampunan dosa, hingga doa khusus untuk penyakit tertentu. Membaca doa-doa ini dengan penuh keyakinan dapat memberikan ketenangan dan harapan bagi yang sakit.
Doa agar Penyakit Diangkat
Doa ini memohon kepada Allah untuk mengangkat penyakit dan menegaskan bahwa kesembuhan hanya ada di tangan-Nya, sebagaimana disebutkan dalam Doa Harian Pengetuk Pintu Langit.
امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ
Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.
Artinya: "Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau."
Doa Kesembuhan dan Mohon Ampun
Doa ini tidak hanya memohon kesembuhan fisik, tetapi juga ampunan dosa dan keberkahan dalam agama serta fisik sepanjang usia, ditemukan dalam Doa Harian Pengetuk Pintu Langit.
شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ
Syafakallahu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa'afaka fi dinika wa jismika ila muddati ajalika.
Artinya: "Wahai (sebutkan nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengabaikanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia."
Doa saat Merasakan Sakit (Meletakkan Tangan di Bagian yang Sakit)
Ketika merasakan sakit pada bagian tubuh, doa ini dapat dibaca sambil meletakkan tangan di area yang sakit.
بِسْمِ اللَّهِ . أَعُوْذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّمَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
Bismillah (3x) A'uudzu billahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru (7x)
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah. Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari segala kejahatan yang menimpaku dan segala yang saya khawatirkan."
Hikmah dan Makna Sakit dalam Islam
Dalam ajaran Islam, sakit dipandang sebagai bagian dari takdir Allah SWT yang memiliki banyak hikmah di baliknya. Sakit bukanlah semata-mata azab atau hukuman, melainkan bentuk kasih sayang dan perhatian Allah kepada hamba-Nya. Hal ini dijelaskan dalam berbagai sumber keagamaan.
Fajar Kurnianto dalam bukunya Jalan Takwa Meraih Bahagia menyebutkan, "Pada dasarnya, sakit bukanlah azab yang diberikan karena kebencian Allah SWT kepada umat-Nya, melainkan kasih dan perhatian-Nya yang besar untuk orang beriman." Sakit juga menjadi sarana untuk menggugurkan dosa-dosa dan meningkatkan derajat seorang hamba di sisi Allah.
Oleh karena itu, ketika ditimpa sakit, seorang muslim dianjurkan untuk bersabar, berprasangka baik kepada Allah, dan senantiasa memanjatkan doa. Laman informatics.uii.ac.id menegaskan bahwa, "Pada hakikatnya, semua keadaan yang dialami oleh seorang muslim mengandung hikmah dan kebaikan di dalamnya, termasuk sakit."
Memanjatkan lafadz doa untuk yang sakit supaya cepat sembuh adalah bentuk ikhtiar batin yang melengkapi ikhtiar lahiriah seperti berobat. Doa memberikan ketenangan batin, menguatkan mental, dan menumbuhkan harapan akan kesembuhan. Ini juga merupakan bentuk tawakal, menyerahkan sepenuhnya hasil akhir kepada kehendak Allah setelah melakukan usaha terbaik.
Adab dan Tata Cara Berdoa bagi yang Sakit
Membaca doa untuk orang sakit memiliki tata cara tertentu agar doa tersebut lebih mustajab dan memberikan ketenangan bagi yang menderita. Tata cara ini membantu kita untuk memanjatkan doa dengan penuh kekhusyukan dan harapan.
Menurut buku Quantum Doa karya Syukriadi Sambas dkk., tata cara membaca doa meliputi: memahami maknanya, memuji Allah SWT, membaca sholawat untuk Rasulullah SAW, menyampaikan doa, dan mengakhirinya dengan sholawat serta tahmid.
Berikut adalah tata cara membaca doa untuk orang sakit yang dikutip dari buku Quantum Doa:
- Pahami makna dari doa yang akan dipanjatkan. Memahami arti doa akan meningkatkan kekhusyukan dan keyakinan dalam berdoa.
- Mulailah dengan memuji Allah SWT. Mengawali doa dengan pujian kepada Allah menunjukkan pengagungan terhadap-Nya.
- Bacalah sholawat untuk Rasulullah SAW. Sholawat adalah bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW dan dapat menjadi pembuka terkabulnya doa.
- Sampaikan doa yang ingin dipanjatkan. Panjatkanlah doa dengan tulus dan penuh harap, menyebutkan permohonan kesembuhan.
- Akhiri dengan membaca sholawat dan tahmid. Menutup doa dengan sholawat dan pujian kepada Allah adalah adab yang baik.
Waktu-waktu Mustajab untuk Memanjatkan Doa Kesembuhan
Ada beberapa momen istimewa di mana doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan memilih waktu yang tepat, diharapkan doa untuk yang sakit yang kita panjatkan dapat lebih cepat terkabul. Waktu-waktu ini dikenal sebagai waktu mustajab, di mana rahmat dan pengabulan doa lebih dekat.
Buku Agar Doa Selalu Dikabulkan Allah oleh Muhammad Syafi'ie el-Bantanie menyebutkan waktu-waktu mustajab seperti: sepertiga malam terakhir, saat azan hingga iqamah, saat sujud, setelah salat fardhu, dan pada hari Jumat.
Berikut adalah beberapa waktu mustajab untuk berdoa, termasuk untuk kesembuhan:
- Sepertiga malam terakhir (qiyamul lail): Waktu ini dianggap sangat mustajab karena pada saat itu Allah SWT turun ke langit dunia.
- Saat azan dikumandangkan hingga iqamah: Doa yang dipanjatkan di antara azan dan iqamah jarang ditolak.
- Saat sujud, baik di dalam maupun di luar sholat: Sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya.
- Setiap selesai sholat fardhu: Setelah menunaikan kewajiban sholat, doa memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan.
- Pada hari Jumat, terutama saat khatib duduk di antara dua khutbah: Ada waktu singkat di hari Jumat yang doanya tidak ditolak.
- Pada bulan Ramadan: Bulan penuh berkah ini adalah waktu yang sangat baik untuk berdoa.
- Pada malam Lailatul Qadar: Malam yang lebih baik dari seribu bulan, doa pada malam ini sangat dianjurkan.
- Pada hari Arafah: Bagi yang tidak berhaji, berdoa pada hari Arafah memiliki keutamaan besar.
- Saat sedang berpuasa: Doa orang yang berpuasa termasuk doa yang mustajab.
- Saat sedang dalam perjalanan: Musafir memiliki keistimewaan dalam doanya.
Keutamaan Menjenguk Orang Sakit dan Doanya
Menjenguk orang sakit adalah salah satu amalan mulia dalam Islam yang memiliki keutamaan besar. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk mengunjungi orang yang sedang sakit, karena di dalamnya terdapat rahmat dan pahala yang berlimpah. Amalan ini juga mempererat tali silaturahmi dan menunjukkan empati.
Mahmud Asy-Syafrowi dalam Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian menyatakan, "Barang siapa menjenguk orang sakit, maka ia masuk dalam rahmat Allah. Dan, jika ia duduk di sampingnya, maka rahmat (Allah) membanjiri padanya.”
Saat menjenguk, selain memberikan dukungan moral, disunahkan pula untuk memanjatkan doa untuk yang sakit. Doa yang dipanjatkan oleh penjenguk memiliki kekuatan tersendiri, karena ia datang dengan niat baik dan kepedulian. Salah satu doa yang bisa dipanjatkan adalah:
Doa saat Menjenguk Orang Sakit
أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيْكَ.
As-alullaahal 'azhiima rabbal 'arsyil 'azhiimi ay yasyfiika.
Artinya: "Aku mohon kepada Allah yang Maha Agung, Tuhan yang mempunyai singgasana yang agung, semoga Allah menyembuhkan engkau."
Doa ini dapat diulang beberapa kali, disertai dengan usapan lembut pada bagian tubuh yang sakit jika memungkinkan, sebagai bentuk kasih sayang dan harapan akan kesembuhan.
Daftar Sumber
- Doa Harian Pengetuk Pintu Langit. H. Hamdan Hamedan, MA. Elex Media Komputindo. 2021. ISBN 9786230027574.
- Jalan Takwa Meraih Bahagia. Fajar Kurnianto. Elex Media Komputindo. 2016. ISBN 978-602-02-7856-8.
- Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian. Mahmud Asy-Syafrowi. Laksana.
- Quantum Doa. Syukriadi Sambas dkk. Hikmah.
- Agar Doa Selalu Dikabulkan Allah. Muhammad Syafi'ie el-Bantanie. 2011.
- informatics.uii.ac.id.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar doa untuk yang sakit:
- Apa pentingnya membaca doa untuk yang sakit? Membaca doa untuk yang sakit sangat penting karena merupakan bentuk ikhtiar batin dan spiritual untuk memohon kesembuhan dari Allah SWT. Selain itu, doa juga memberikan ketenangan batin, menguatkan mental, dan menumbuhkan harapan bagi individu yang sedang diuji dengan penyakit.
- Apakah doa bisa menggantikan pengobatan medis? Tidak, doa tidak menggantikan pengobatan medis. Doa adalah bentuk ikhtiar spiritual yang melengkapi ikhtiar lahiriah seperti berobat dan mengikuti anjuran dokter. Keduanya harus berjalan beriringan untuk mencapai kesembuhan yang optimal.
- Siapa saja yang boleh memanjatkan doa untuk yang sakit? Siapa saja boleh memanjatkan doa untuk yang sakit, baik itu diri sendiri, anggota keluarga, teman, atau bahkan orang lain yang tidak dikenal. Dalam Islam, saling mendoakan adalah amalan yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan.
- Apakah ada doa khusus untuk penyakit tertentu? Meskipun ada doa umum untuk kesembuhan, beberapa riwayat juga menyebutkan doa yang bisa disesuaikan untuk meredakan nyeri atau kondisi spesifik, seperti doa untuk sakit kepala atau bengkak. Namun, doa umum untuk kesembuhan tetap relevan untuk semua jenis penyakit.
- Bagaimana jika doa tidak langsung dikabulkan? Jika doa tidak langsung dikabulkan, seorang muslim dianjurkan untuk tetap bersabar, berprasangka baik kepada Allah, dan terus berdoa. Terkadang, pengabulan doa bisa dalam bentuk yang berbeda, seperti pengguguran dosa, peningkatan derajat, atau ditunda hingga waktu yang lebih baik di akhirat.
- Apakah menjenguk orang sakit harus membawa sesuatu? Tidak ada kewajiban untuk membawa sesuatu saat menjenguk orang sakit. Yang terpenting adalah kehadiran, dukungan moral, dan doa yang tulus. Namun, membawa buah tangan atau makanan yang bermanfaat tentu akan menjadi nilai tambah dan bentuk kepedulian.
- Apa hikmah di balik sakit dalam pandangan Islam? Dalam Islam, sakit dipandang sebagai ujian, penggugur dosa, dan sarana untuk meningkatkan derajat seorang hamba di sisi Allah. Sakit juga dapat menjadi pengingat akan nikmat sehat dan kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta melalui kesabaran dan doa.