Kumpulan Sholawat Nabi dan Bacaannya: Ragam, Dalil dan Cara Mengamalkannya Sehari-hari

4 weeks ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Kumpulan sholawat nabi menjadi rujukan utama bagi umat Islam yang ingin memperkuat kecintaan kepada Rasulullah SAW dan mencari ketenangan batin; praktik ini juga kian populer sebagai bagian dari wirid harian dan majelis zikir.

Kumpulan sholawat nabi tidak hanya berupa lafaz, melainkan tradisi spiritual yang berakar pada perintah Al-Qur’an dan sejumlah riwayat; para ulama serta kitab-kitab klasik membahas variasi dan adab membacanya sehingga umat mudah memilih sesuai tujuan.

Al-Qur’an menegaskan kewajiban bershalawat dalam ayat yang sering dikutip sebagai dasar amalan ini: QS Al-Ahzab:56.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Latin: Innallāha wa malā'ikatahu yuṣallūna ʿalān nabiyy; yā ayyuhā alladhīna āmanū ṣallū ʿalayhi wa sallimū taslīman.

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab:56)

1. Sholawat Ibrahimiyah

Dalam tradisi hadis, keutamaan bersholawat juga banyak disebutkan dalam koleksi hadis shahih seperti Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, serta dinarasikan dalam kitab-kitab syair dan mawlid klasik (mis. karya al-Barzanji) yang mengumpulkan lafazh dan riwayat terkait praktik zikir ini.

Di kalangan masyarakat, beberapa sholawat populer yang sering dimasukkan dalam majelis antara lain Sholawat Nariyah (Tafrijiyah), Sholawat Munjiyat, Sholawat Fatih, Sholawat Badar, Sholawat Ibrahimiyah, dan Sholawat Tibbil Qulub — masing-masing memiliki kandungan lafazh dan fadhilah yang berbeda sesuai tradisi pengamalnya.

 اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

Latin: Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Artinya: “Ya Allah, curahkanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya.”Lafazh ini menjadi rujukan utama karena digunakan dalam tasyahud shalat dan banyak syarah oleh ulama.

2. Sholawat Nariyah

Untuk sholawat lain seperti Nariyah atau Munjiyat, ragam teksnya bervariasi antar naskah; praktik umum yang dianjurkan para pengkaji adalah membaca lafazh yang telah teruji sanadnya atau yang sering dibaca dalam kitab dan majelis resmi agar makna dan tata bacanya terjaga.

Misalnya, pembacaan Sholawat Nariyah kerap dipimpin dalam majelis doa ketika memohon kelapangan, sedangkan Sholawat Munjiyat sering dilantunkan dalam konteks permohonan keselamatan.

2. Bacaan Sholawat Nariyah

Sholawat nariyah adalah bacaan sholawat nabi pendek yang dapat dipanjatkan untuk mengharapkan kesejahteraan dan menghindarkan dari kesulitan. Berikut bacaannya.

اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ

وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

Alloohumma sholi sholaatan kaamilatan wasallim salaaman taamman 'alaa sayyidina muhammadinil ladzii tanhallu bihil 'uqodu wa tanfariju bihil kurobu wa tuqdhoo bihil hawaa-iju wa tunaalu bihir-roghoo-ibu wa husnul khowaatimi wa yustasqol ghomaamu bi wajhihil kariimi wa 'alaa aalihii wa shohbihi fii kulli lamhatin wa nafasin bi 'adadi kulli ma'luumin laka.

Artinya: "Wahai Allah, limpahkanlah rahmat dan salam yang sempurna kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari segala kesusahan, tunaikan segala macam hajat, dan tercapai segala macam keinginan dan husnul khotimah.

Dicurahkan air hujan (rahmat) dengan berkah pribadinya yang mulia. Semoga rahmat dan salam yang sempurna itu juga tetap tercurah kepada para keluarga dan sahabat beliau, setiap kedipan mata dan hembusan nafas, sebanyak bilangan yang diketahui oleh Engkau."

3. Sholawat Nuril Anwar

Mengutip buku Cahaya dari Nusantara oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya, sholawat Nuril Anwar berisi kalimat yang mengagungkan Rasullulah sebagai cahaya dari segala cahaya. Berikut bacaannya.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نُوْرِ اْلاَنْوَارِ وَسِرِّ اْلاَسْرَارِ وَتِرْيَاقِ اْلاَغْيَارِ وَمِفتَاحِ بَابِ الْيَسَارِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدِ نِالْمُخْتَارِ وَالِهِ اْلاَطْهَرِ وَاَصْحَابِهِ اْلاَخْيَارِ عَدَدَ نِعَمِ اللّهِ وَاِفضَالِهِ

Allahumma Shalli 'Alaa Nuuril Anwaari Wasirril Asraari, Watiryaaqil Aghyaari Wamiftaahi Baabil Yasaari, Sayyidinaa Wamaulaana Muhammadinil Muhtaari Wa Aalihil Ath Haari Wa Ash Haabihil Ahyaari 'Adada Ni'amillaahi Wa Ifdhaalih.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada cahaya dari segala cahaya, belakang layar dari segenap rahasia, penawar sedih dan kebingungan, pembuka pintu kemudahan, yakni junjungan kami, Nabi Muhammad Saw yang terpilih, keluarganya yang suci, dan para sahabatnya yang mulia sebanyak hitungan nikmat Yang Mahaskuasa dan karunia-Nya.

4. Bacaan Sholawat Munjiyat

للّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةٌ تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْاَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ

Latin:Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatan tunjiinaa bihaa min jamii'il ahwaali wal aafaati wa taqdhii lanaa bihaa jamii'al haajaati wa tuthahirunaa bihaa min jamii'i as sayyi-aati wa tarfa'unaa bihaa 'indaka a'lad darajaati wa tuballighunaa bihaa aqshal ghayaati min jamii'il khairati fil hayaati wa ba'dal mamaati.

Artinya:Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, yang dengan rahmat itu Engkau menyelamatkan kami dari segala macam kesusahan dan malapetaka, Engkau memenuhi segala kebutuhan kami, Engkau mensucikan kami dari segala keburukan, Engkau mengangkat derajat kami setinggi-tingginya di sisi-Mu, dan Engkau menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam segala kebaikan di waktu hidup maupun setelah mati,

5. Bacaan Shalawat Asyghil

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمِعِيْنَ

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muḫammadin wa asyghilidh dhâlimîn(a) bidh dhâlimîn(a), wa akhrijnâ min bainihim sâlimîn(a) wa ‘alâ âlihi washaḫbihi ajma‘în(a)

Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Baginda Nabi Muhammad ﷺ. Sibukkanlah orang-orang zalim dengan sesama orang-orang zalim. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Limpahkanlah pula rahmat kepada keluarga dan para sahabat beliau ﷺ secara keseluruhan.

Adab Membaca Sholawat

Kajian modern juga menyoroti manfaat psikologis dan sosial dari rutinitas bersholawat. Sebuah artikel kajian di Jurnal Studi Islam (mis. UIN Sunan Kalijaga, 2020) menelaah bagaimana rutinitas zikir dan sholawat dapat menurunkan tingkat kecemasan dan memperkuat solidaritas komunitas ketika dipraktekkan secara berkala dalam majelis.

Adab praktis yang disarankan para ahli dan pembina majelis mencakup: membaca dengan penghayatan, memahami arti lafazh (bisa melalui terjemahan/latin), menjaga tata lisan yang benar, serta memilih lafazh yang sesuai kemampuan sehingga tidak menjadi sekadar rutinitas tanpa makna. Kitab-kitab rujukan dan karya ulama klasik—serta rekaman pengajian terverifikasi—sering direkomendasikan untuk menjadi panduan.

Di tingkat komunitas, pengajian, majelis taklim, dan acara maulid tetap menjadi media utama penyebaran kumpulan sholawat nabi, sementara institusi pendidikan Islam dan media digital menyediakan transkrip Arab-Latin-terjemahan agar generasi muda lebih mudah menghafal dan memahami maknanya.

Dengan adanya basis teks dari Al-Qur’an, rujukan hadis shahih, serta warisan kitab-kitab dan kajian kontemporer, umat diminta untuk memilih, mempelajari, dan mengamalkan kumpulan sholawat nabi dengan niat ikhlas sehingga bacaan itu benar-benar menjadi wasilah mendekatkan diri kepada Allah dan Rasul.

Daftar Sumber:

- Al-Qur’an, Surat Al-Ahzab:56 (QS 33:56).

- Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim (kumpulan hadis tentang keutamaan bersholawat).

- Karya mawlid klasik, misalnya Mawlid al-Barzanji (pengumpulan syair dan sholawat).

- Kitab-kitab syarah dan kumpulan sholawat yang beredar di khazanah tasawuf dan adab zikir.

- Jurnal Studi Islam, UIN (studi tentang efek psikologis wirid dan sholawat, contoh rujukan akademis).

People Also Talk:

1. Apa dasar agama untuk membaca sholawat secara rutin?

Dasar utamanya adalah QS Al-Ahzab:56 yang memerintahkan bershalawat untuk Nabi, serta sejumlah hadis yang menganjurkan memperbanyak sholawat; rujukan hadis dapat ditemukan di Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim.

2. Sholawat mana yang paling cocok untuk pemula?

Untuk pemula dianjurkan mulai dari lafazh singkat dan umum yang mudah dihafal, seperti Sholawat Ibrahimiyah (Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad) beserta pemahaman artinya.

3. Bagaimana memastikan lafazh sholawat yang dibaca memiliki sanad atau rujukan yang jelas?

Pilih lafazh yang tercantum dalam kitab-kitab klasik atau diterbitkan oleh lembaga-lembaga keagamaan terpercaya; konsultasikan dengan pembina majelis atau ustaz yang paham sanad dan teks.

4. Apakah sholawat hanya untuk majelis tertentu atau bisa dibaca kapan saja?

Sholawat dapat dibaca kapan saja: dalam shalat (Sholawat Ibrahimiyah pada tasyahud), dalam wirid harian, majelis maulid, atau saat memohon doa—yang penting niat dan penghayatan.

5. Apakah ada penelitian ilmiah yang menunjukkan manfaat membaca sholawat?

Beberapa kajian di jurnal-jurnal studi Islam dan psikologi agama menunjukkan bahwa praktik zikir termasuk sholawat dapat memberikan efek ketenangan dan penguatan jaringan sosial; rujukan akademis bisa dicari di publikasi universitas keislaman seperti UIN.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |