Liputan6.com, Jakarta Bagi umat Muslim, Maulid Nabi merupakan momen istimewa untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Peringatan ini jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Pertanyaan yang sering muncul adalah Maulid Nabi 2025 hitungannya berapa Hijriah dan kapan tanggal pastinya.
Mengetahui tanggal pasti Maulid Nabi menjadi penting untuk mempersiapkan diri dan merencanakan kegiatan ibadah. Perhitungan kalender Hijriah dan Masehi seringkali berbeda setiap tahunnya, sehingga perlu rujukan yang akurat. Dengan mengetahui tanggal pasti, umat Muslim bisa memperingati Maulid Nabi dengan penuh khidmat dan makna.
Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, pertanyaan Maulid Nabi 2025 hitungannya berapa Hijriah adalah Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H. Peringatan ini jatuh pada hari Jumat, 5 September 2025. Tanggal 5 September 2025 juga ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Berikut Liputan6.com ulas lengkap seputar Maulid Nabi 2025 hitungannya berapa Hijriah, dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (5/9/2025).
Maulid Nabi 2025 Jatuh pada 1447 H
Berdasarkan kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag), Maulid Nabi 2025 akan diperingati pada tanggal 12 Rabiul Awal 1447 H. Secara spesifik, tanggal tersebut bertepatan dengan hari Jumat, 5 September 2025. Penetapan ini sejalan dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang menjadikan tanggal tersebut sebagai hari libur nasional.
Momen Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 ini juga akan menjadi kesempatan bagi umat Islam di Indonesia untuk menikmati long weekend karena jatuh pada hari Jumat. Hal ini memungkinkan umat Muslim untuk melakukan berbagai kegiatan positif dalam rangka memperingati kelahiran Rasulullah SAW, seperti menghadiri pengajian, membaca shalawat, atau berintrospeksi diri.
Penting untuk dipahami bahwa meskipun penanggalan Hijriah memiliki perbedaan dengan Masehi, hari dan tanggal 12 Rabiul Awal adalah momen sakral. Peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan wujud kecintaan dan penghormatan umat Islam kepada Rasulullah. Seperti yang disebutkan dalam QS. Ali Imran ayat 31, kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW sejatinya merupakan bentuk kecintaan kepada Allah SWT.
Peristiwa Penting di Bulan Rabiul Awal
Bulan Rabiul Awal memiliki banyak keistimewaan yang membuatnya menjadi bulan bersejarah bagi umat Islam. Selain peringatan Maulid Nabi, bulan ini juga menyimpan beberapa peristiwa penting lainnya. Berikut adalah beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Rabiul Awal.
1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Melansir dari laman resmi Baznas, kelahiran nabi adalah peristiwa utama yang menjadi alasan mengapa bulan Rabiul Awal begitu istimewa. Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (sekitar 571 Masehi). Kelahiran beliau merupakan tonggak sejarah penting karena beliau adalah pembawa risalah Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Anbiya ayat 107.
2. Peristiwa Hijrah Nabi
Meskipun perjalanan hijrah Nabi dari Makkah dimulai pada bulan Safar, beliau dan Abu Bakar tiba di Madinah pada bulan Rabiul Awal. Kedatangan Rasulullah SAW di Madinah menandai dimulainya peradaban masyarakat Islam yang berlandaskan syariat. Peristiwa ini menjadi pengingat tentang pentingnya keteguhan iman dan perjuangan di jalan Allah.
3. Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Selain kelahiran, wafatnya Rasulullah SAW juga terjadi pada 12 Rabiul Awal tahun 11 H. Peristiwa ini semakin menegaskan bahwa bulan ini menyimpan momen sejarah besar yang patut dikenang dan direnungi.
4. Momentum Memperbanyak Amal Ibadah
Rabiul Awal menjadi waktu yang baik untuk memperbanyak amalan. Mengutip dari berbagai sumber islami, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat Nabi (QS. Al-Ahzab: 56), mengadakan majelis ilmu, berdzikir, bersedekah, dan mempelajari sirah Nabi Muhammad SAW.
Dalil dan Keutamaan Peringatan Maulid Nabi
Meskipun perayaan Maulid Nabi tidak ada pada zaman Nabi dan sahabat, para ulama berpendapat bahwa perayaan ini memiliki dalil yang kuat dari Al-Qur'an dan Hadis. Peringatan Maulid dianggap sebagai bentuk ekspresi rasa syukur atas kelahiran Rasulullah SAW.
Salah satu dalil Maulid Nabi yang sering dijadikan rujukan adalah Hadis tentang puasa Nabi pada hari Senin.
ذَلِكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَوْمٌ بُعِثْتُ - أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
Beliau bersabda: "Dzālika yaumun wulidtu fīhi, wa yaumun bu'itstu - au unzila 'alayya fīhi" (HR. Muslim), yang artinya "Hari itu (Senin) adalah hari di mana aku dilahirkan, dan hari di mana aku diutus (sebagai nabi) atau hari di mana wahyu pertama kali turun kepadaku."
Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi mensyukuri hari kelahirannya dengan beribadah puasa, yang oleh ulama diinterpretasikan sebagai landasan untuk mengungkapkan rasa syukur dengan cara lain.
Di laman resmi Kementerian Agama Aceh, Dr. T. Syahminan, S.Ag, MA, menjelaskan bahwa keutamaan memperingati Maulid Nabi adalah untuk mengenang warisan dan peranan Nabi Muhammad SAW, terutama dalam hal akhlak. Beliau bersabda, "Aku tidak lain diutus untuk menyempurnakan akhlak." Peringatan Maulid menjadi momentum yang baik untuk meneladani akhlak mulia Nabi.
Sejarah Peringatan Maulid Nabi
Menurut buku Sejarah Maulid Nabi karya Ahmad Tsauri, perayaan Maulid Nabi sudah dilakukan sejak tahun kedua Hijriah. Referensi ini merujuk pada kitab Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa karangan Nuruddin Ali, yang mengisahkan peran besar seorang wanita bernama Khaizuran. Khaizuran, istri Khalifah al-Mahdi, memainkan peran kunci dalam menyebarluaskan peringatan Maulid Nabi SAW di Madinah dan Mekah pada tahun 170 H (786 M).
Ada juga versi lain yang lebih populer, yang meyakini bahwa peringatan Maulid Nabi dipelopori oleh Shalahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1193 M. Shalahuddin menganjurkan perayaan ini untuk membangkitkan semangat juang kaum Muslimin saat menghadapi Perang Salib. Kedua versi ini menunjukkan bahwa peringatan Maulid Nabi memiliki akar sejarah yang kuat dan telah menjadi bagian dari tradisi umat Islam selama berabad-abad.
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Maulid Nabi 2025
Kapan tanggal pasti Maulid Nabi 2025?
Berdasarkan kalender Hijriah 1447 H, Maulid Nabi 2025 akan jatuh pada Jumat, 5 September 2025. Tanggal ini ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh pemerintah Indonesia melalui SKB 3 Menteri, sehingga umat Muslim bisa merayakannya dengan lebih leluasa.
Apakah Maulid Nabi 2025 merupakan hari libur nasional?
Ya, Maulid Nabi 2025 termasuk hari libur nasional. Tanggal 5 September 2025 telah ditetapkan sebagai hari libur oleh pemerintah Indonesia. Karena jatuh pada hari Jumat, momen ini akan menciptakan long weekend yang bisa dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga atau melakukan kegiatan ibadah.
Mengapa Maulid Nabi diperingati setiap 12 Rabiul Awal?
Peringatan Maulid Nabi jatuh pada 12 Rabiul Awal karena tanggal tersebut diyakini oleh mayoritas ulama sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tanggal ini menjadi momen bersejarah dan sakral yang terus dikenang oleh umat Islam di seluruh dunia sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Rasulullah.
Apa makna Maulid Nabi bagi umat Islam?
Maulid Nabi memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Islam. Selain sebagai bentuk syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, peringatan ini juga menjadi momentum untuk meneladani akhlak mulia beliau, memperkuat keimanan, dan menjalin silaturahmi antar sesama Muslim melalui berbagai kegiatan keagamaan.
Bagaimana perayaan Maulid Nabi di Indonesia?
Di Indonesia, Maulid Nabi dirayakan dengan beragam tradisi yang unik. Banyak daerah mengadakan acara pengajian, pembacaan shalawat, arak-arakan, hingga jamuan makanan. Perayaan ini telah berakulturasi dengan budaya lokal dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, mencerminkan semangat kebersamaan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.