Memahami Takdir Mubram dan Muallaq: Ketetapan Allah dalam Kehidupan Manusia

2 weeks ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Konsep takdir mubram dan muallaq merupakan bagian fundamental dalam aqidah Islam yang perlu dipahami setiap muslim. Kedua jenis takdir ini menjelaskan bagaimana ketetapan Allah SWT berlaku dalam kehidupan manusia dengan cara yang berbeda.

Takdir mubram adalah ketetapan mutlak Allah yang tidak dapat diubah oleh manusia, sedangkan takdir muallaq adalah ketetapan yang masih bergantung pada ikhtiar dan usaha manusia. Pemahaman yang tepat tentang kedua konsep ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara berserah diri kepada Allah dan berusaha semaksimal mungkin.

Melansir dari kitab Pendidikan Agama Islam oleh Bachrul Ilmy, takdir mubram dan muallaq mencerminkan hikmah Allah dalam mengatur kehidupan makhluk-Nya dengan memberikan ruang bagi ikhtiar manusia tanpa mengurangi kedaulatan-Nya.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (2/8/2025).

Pengertian Takdir Mubram dan Muallaq

Takdir mubram dan muallaq memiliki definisi yang jelas dalam khazanah keilmuan Islam. Takdir mubram berasal dari kata "mubram" yang berarti tegas atau pasti, menunjukkan ketetapan Allah yang bersifat mutlak dan tidak dapat diubah oleh manusia dengan cara apapun.

Sementara takdir muallaq berasal dari kata "muallaq" yang berarti tergantung atau bergantung, menunjukkan ketetapan Allah yang masih dapat berubah sesuai dengan ikhtiar manusia.

Menurut Konsep Takdir dalam Perspektif Hadis oleh Jaya Rukmana dan Putri Rachmah Amalia dalam Al-Isnad: Journal of Indonesian Hadist Studies, takdir mubram merupakan ketetapan mutlak dari Allah SWT, sedangkan takdir muallaq adalah ketetapan Allah yang diikutsertakan dengan ikhtiar manusia. Perbedaan mendasar ini terletak pada tingkat keterlibatan manusia dalam mewujudkan takdir tersebut.

Dalam surat Al-An'am ayat 96, Allah SWT berfirman mengenai segala hal yang ada di bumi merupakan kekuasaan-Nya dan ketetapan (takdir) dari-Nya:

فَالِقُ الْاِصْبَاحِۚ وَجَعَلَ الَّيْلَ سَكَنًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ

Artinya: "Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui."

Konsep takdir dalam Islam mencerminkan keseimbangan antara kehendak mutlak Allah dan kebebasan yang diberikan kepada manusia untuk berikhtiar. Pemahaman yang benar tentang takdir mubram dan muallaq membantu Muslim memahami kapan harus berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan kapan harus berusaha maksimal.

Takdir Mubram: Ketetapan Mutlak Allah

1. Definisi dan Karakteristik Takdir Mubram

Takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah SWT yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mengubahnya. Menurut laman Kemendikbud, takdir mubram merupakan ketetapan yang tidak dapat dimodifikasi oleh usaha atau ikhtiar manusia apapun. Sifat mutlak ini menjadikan takdir mubram sebagai rahasia Allah yang hanya Dia yang mengetahui waktu dan cara terjadinya.

2. Dalil Takdir Mubram dalam Al-Quran

Dalil utama takdir mubram terdapat dalam surat An-Nisa ayat 78:

Artinya: "Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh."

3. Contoh-Contoh Takdir Mubram

  • Kematian: Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami kematian, tidak ada yang dapat menghindarinya
  • Kelahiran: Kapan dan di mana seseorang dilahirkan sudah ditetapkan Allah
  • Jenis kelamin: Laki-laki atau perempuan sudah ditentukan sejak dalam kandungan
  • Hari kiamat: Waktu berakhirnya dunia hanya Allah yang mengetahui

4. Hikmah Takdir Mubram

Takdir mubram mengajarkan manusia untuk tawakal dan menerima ketetapan Allah dengan lapang dada. Dalam Mengenal Rukun Iman dan Islam oleh Miftahul Basar, disebutkan bahwa takdir mubram melatih manusia untuk tidak sombong dan selalu mengingat keterbatasan sebagai makhluk.

5. Sikap Terhadap Takdir Mubram

Meskipun takdir mubram tidak dapat diubah, manusia tetap wajib berikhtiar dalam batas kemampuannya. Sebagai contoh, meskipun ajal sudah ditentukan, manusia tetap harus menjaga kesehatan dan berobat ketika sakit.

Takdir Muallaq: Ketetapan yang Bergantung Ikhtiar

1. Pengertian Takdir Muallaq

Takdir muallaq adalah ketentuan Allah SWT yang mengikutsertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiar. Berbeda dengan takdir mubram, takdir muallaq memberikan ruang bagi manusia untuk mempengaruhi hasilnya melalui doa, usaha, dan amal saleh.

2. Dalil Takdir Muallaq

Dasar takdir muallaq terdapat dalam surat Ar-Ra'd ayat 11:

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri."

3. Contoh-Contoh Takdir Muallaq

  • Kesehatan: Dapat dipelihara dengan pola hidup sehat
  • Rezeki: Dapat diusahakan melalui kerja keras dan doa
  • Prestasi: Diraih melalui belajar dan latihan yang tekun
  • Kebahagiaan: Dicapai dengan sikap dan perbuatan yang baik

4. Peran Ikhtiar dalam Takdir Muallaq

Menurut jurnal Al-Isnad: Journal of Indonesian Hadist Studies, ikhtiar manusia memiliki peran penting dalam takdir muallaq. Usaha maksimal yang disertai doa dan tawakal menjadi kunci untuk meraih takdir yang baik.

5. Batasan Takdir Muallaq

Meskipun dapat dipengaruhi ikhtiar, takdir muallaq tetap dalam kendali Allah SWT. Manusia wajib berusaha, namun hasil akhir tetap bergantung pada kehendak dan ketetapan Allah.

Perbedaan Takdir Mubram dan Muallaq

Perbedaan fundamental antara takdir mubram dan muallaq terletak pada tingkat keterlibatan manusia dalam prosesnya. Takdir mubram bersifat tetap dan tidak dapat diubah oleh upaya manusia apapun, sementara takdir muallaq masih dapat dipengaruhi oleh ikhtiar, doa, dan amal perbuatan manusia.

Dalam aspek waktu, takdir mubram sudah ditetapkan secara pasti dan akan terjadi sesuai ketentuan Allah tanpa dapat dimajukan atau dimundurkan. Sebaliknya, takdir muallaq memiliki fleksibilitas waktu yang dapat dipengaruhi oleh usaha manusia. Sebagai contoh, umur dapat diperpanjang dengan menjaga kesehatan dan berbakti kepada orang tua.

Dari segi tanggung jawab, takdir mubram tidak membebankan tanggung jawab kepada manusia karena berada di luar kendali mereka. Namun takdir muallaq menuntut tanggung jawab penuh dari manusia untuk berikhtiar semaksimal mungkin. Menurut Takdir Islam dalam Perspektif Dakwah oleh Mochamad Aris Yusuf dalam Anida: Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah, pemahaman yang tepat tentang perbedaan ini mencegah sikap fatalistik dan mendorong semangat berusaha.

Aspek kebijaksanaan Allah juga tercermin dalam kedua jenis takdir ini. Takdir mubram menunjukkan kedaulatan mutlak Allah, sedangkan takdir muallaq menunjukkan kasih sayang-Nya dengan memberikan kesempatan kepada manusia untuk memperbaiki nasibnya.

Hikmah dan Pelajaran dari Takdir Mubram dan Muallaq

Konsep takdir mubram dan muallaq mengandung hikmah mendalam bagi kehidupan manusia. Takdir mubram mengajarkan kerendahan hati dan ketergantungan mutlak kepada Allah SWT, sementara takdir muallaq mendorong manusia untuk selalu berusaha dan tidak berputus asa dalam menghadapi tantangan hidup.

Keseimbangan antara kedua konsep ini menciptakan karakter muslim yang ideal: tawakal namun tetap berikhtiar. Dalam Al-Kalimat karya Baiduzzaman Said Nursi, dijelaskan bahwa takdir tidak lepas dari ikhtiar dan keduanya merupakan bagian dari iman yang bersifat aktual. Manusia memiliki akal dan tanggung jawab dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.

Pemahaman yang benar tentang takdir mubram dan muallaq juga mencegah timbulnya sikap ekstrem dalam beragama. Tidak akan ada yang berlebihan dalam pasrah hingga melupakan kewajiban berusaha, dan tidak ada pula yang sombong mengira semua pencapaian adalah hasil usaha sendiri tanpa pertolongan Allah.

Bagi generasi muda yang sering menginginkan segala sesuatu secara instan, konsep takdir muallaq mengajarkan pentingnya proses dan kesabaran dalam meraih tujuan. Sedangkan takdir mubram mengajarkan penerimaan terhadap hal-hal yang tidak dapat diubah. Sebagaimana dikutip dari Takdir Islam dalam Perspektif Dakwah, generasi muda disarankan menyikapi kehidupan dengan mengetahui kadar atau takdir sebagai landasan utama sesuai ketentuan Allah SWT.

Kesalahan Pemahaman yang Harus Dihindari

Terdapat beberapa kesalahan pemahaman tentang takdir mubram dan muallaq yang sering terjadi di masyarakat.

  • Kesalahan pertama adalah menganggap semua hal sebagai takdir mubram sehingga tidak mau berusaha. Sikap ini bertentangan dengan perintah Allah untuk berikhtiar dan dapat menyebabkan kemunduran dalam berbagai aspek kehidupan.
  • Kesalahan kedua adalah menganggap semua hal sebagai takdir muallaq sehingga melupakan ketetapan mutlak Allah. Sikap ini dapat menyebabkan kesombongan dan kekecewaan yang berlebihan ketika usaha tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
  • Kesalahan ketiga adalah mencampur adukkan kedua konsep tanpa memahami konteksnya. Sebagai contoh, menganggap kematian sebagai takdir muallaq yang dapat dicegah sepenuhnya, atau menganggap kesehatan sebagai takdir mubram yang tidak perlu diusahakan.

Pemahaman yang salah ini dapat berdampak negatif pada mental dan spiritual seseorang. Dalam konteks generasi muda yang rentan terhadap depresi dan keinginan bunuh diri, pemahaman takdir yang keliru dapat memperburuk kondisi mental mereka. Sebagaimana disebutkan dalam Anida: Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah, faktor yang melatarbelakangi bunuh diri pada generasi muda antara lain adalah depresi dan pikiran ekstrem dalam memaknai hidup.

Sumber Referensi

  • Ilmy, Bachrul. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Penerbit Akademik.
  • Rukmana, Jaya & Amalia, Putri Rachmah. "Konsep Takdir dalam Perspektif Hadis." Al-Isnad: Journal of Indonesian Hadist Studies, Volume 3 Nomor 2, 2022.
  • Basar, Miftahul. Mengenal Rukun Iman dan Islam. Surabaya: Pustaka Religius.
  • Nursi, Baiduzzaman Said. Al-Kalimat. Istanbul: Penerbit Nursi.
  • Yusuf, Mochamad Aris. "Takdir Islam dalam Perspektif Dakwah." Anida: Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah, Volume 23 Nomor 1, 2023.
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Portal Edukasi Keagamaan. Jakarta: Kemendikbud.
  • Al-Zuhaili, Wahbah. Tafsir al-Wajiz. Damaskus: Dar al-Fikr.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa perbedaan utama antara takdir mubram dan muallaq?

Perbedaan utama terletak pada peran manusia dalam mewujudkannya. Takdir mubram adalah ketetapan mutlak Allah yang tidak dapat diubah oleh manusia, seperti kematian dan kelahiran. Sementara takdir muallaq adalah ketetapan yang masih dapat dipengaruhi oleh ikhtiar manusia, seperti kesehatan dan rezeki.

2. Apakah manusia masih perlu berusaha jika sudah ada takdir?

Ya, manusia tetap wajib berusaha karena banyak hal dalam hidup yang termasuk takdir muallaq. Allah memerintahkan manusia untuk berikhtiar sambil bertawakal kepada-Nya. Bahkan untuk takdir mubram seperti ajal, manusia tetap harus menjaga kesehatan dan berobat ketika sakit.

3. Bagaimana cara membedakan mana yang takdir mubram dan muallaq?

Takdir mubram biasanya berkaitan dengan hal-hal fundamental yang sudah pasti terjadi seperti kematian, kelahiran, dan hari kiamat. Takdir muallaq berkaitan dengan hal-hal yang dapat dipengaruhi usaha manusia seperti kesehatan, prestasi, dan rezeki.

4. Apakah doa dapat mengubah takdir mubram?

Doa tidak dapat mengubah takdir mubram karena sifatnya yang mutlak. Namun doa tetap memiliki hikmah dan dapat mempengaruhi takdir muallaq. Selain itu, doa memberikan ketenangan jiwa dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

5. Mengapa Allah menetapkan dua jenis takdir yang berbeda?

Hal ini menunjukkan hikmah dan kasih sayang Allah. Takdir mubram menunjukkan kedaulatan mutlak-Nya, sedangkan takdir muallaq memberikan kesempatan kepada manusia untuk berusaha dan mengembangkan potensinya. Keduanya menciptakan keseimbangan antara tawakal dan ikhtiar.

6. Bagaimana sikap yang benar terhadap kegagalan dalam takdir muallaq?

Ketika mengalami kegagalan meskipun sudah berusaha maksimal, seorang muslim harus tetap bersyukur dan tidak berputus asa. Kegagalan bisa jadi ujian atau hikmah dari Allah. Yang penting adalah tetap berusaha dan bertawakal kepada Allah SWT.

7. Apakah konsep takdir mubram dan muallaq berlaku untuk semua manusia?

Ya, konsep ini berlaku universal untuk seluruh umat manusia tanpa terkecuali. Setiap manusia memiliki takdir mubram yang sama seperti kematian, dan takdir muallaq yang dapat dipengaruhi oleh ikhtiar masing-masing individu sesuai dengan kemampuan dan usaha yang dilakukan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |