Muhammadiyah Resmi Gunakan Kalender Hijriah Global Tunggal, Versi Cetak dan Digital Cek di Sini!

5 hours ago 1

Liputan6.com, Yogyakarta - Muhammadiyah berupaya untuk mengintegrasikan dunia Islam ke dalam satu sistem penanggalan Hijriah yang selama ini sering berbeda melalui Kalender Hijriah Global Tunggal atau KHGT.  M. Rofiq Muzakkir, Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HI UMY) sekaligus Ketua Pelaksana Launching KHGT, mengatakan esensi utama dari KHGT ini adalah mewujudkan satu tanggal dan satu hari Hijriah yang berlaku seragam di seluruh dunia.

“Maknanya, tanggal 1 Muharram itu sama di Amerika, Indonesia, Arab Saudi, dan seluruh penjuru dunia. Ini belum pernah terjadi sebelumnya,” jelas Rofiq dalam wawancara eksklusif di Lobby Student Dormitory UMY, Kamis 26 Juni 2025.

Rofiq menjelaskan membutuhkan waktu yang panjang dalam proses hingga terbentuknya kriteria KHGT, bahkan sudah melalui diskursus sejak 1939. Hingga pada tahun 2016 mencapai puncaknya dalam Kongres Penetapan Kalender Islam di Turki, yang juga dihadiri oleh perwakilan Muhammadiyah.

“Dasar-dasarnya merupakan hasil akumulasi pemikiran para ulama dan astronom melalui ijtihad kolektif. Kesepakatan tentang syarat, prinsip, dan parameter kalender telah tercapai di tahun 2016, dan inilah yang diadopsi Muhammadiyah,” ungkapnya.

Rofiq mengatakan, Turki saat ini menjadi satu-satunya negara anggota OKI yang sudah mengadopsi Kalender Hijriah Global Tunggal ini. Sementara dari kalangan ormas-ormas, ada Islam internasional seperti Fiqh Council of North America di Amerika Serikat dan European Council for Fatwa and Research di Eropa.

Sementara pemerintah Indonesia belum mengadopsinya karena masih menggunakan metode rukyat, yang hanya dapat memastikan tanggal setelah pengamatan hilal setiap bulan.

Simak Video Pilihan Ini:

Warganet Protes: Relief Jenderal Soedirman di Underpass Purwokerto Tak Mirip dan Tak Layak

Tersedia Versi Cetak dan Digital

Alasan Muhammadiyah menerapkan KHGT, yakni untuk mengakhiri disparitas dalam memulai ibadah-ibadah utama seperti puasa Ramadan dan Idul Fitri. Perbedaan waktu yang terjadi tidak hanya menimbulkan kebingungan, tetapi juga berpotensi merenggangkan ukhuwah Islamiyah.

Menurutnya menjadi solusi integratif untuk mewujudkan prinsip 'satu hari, satu tanggal' bagi seluruh umat Islam.

Rofiq menegaskan seluruh rangkaian peluncuran KHGT ini sepenuhnya merupakan inisiatif dan kontribusi Muhammadiyah, termasuk mengundang duta besar negara-negara Islam serta narasumber internasional yang sudah menerapkan sistem kalender serupa.

“Kami mengundang seluruh duta besar negara Islam, dan enam negara hadir. Semua akomodasi dan transportasi difasilitasi oleh Muhammadiyah,” jelasnya.

Rofiq menjelaskan tantangan terbesarnya adalah mengubah paradigma masyarakat yang masih berpegang pada hilal lokal sebagai satu-satunya penentu awal bulan Hijriah. Meski, ia tidak melihat perbedaan ini sebagai hambatan, melainkan bagian dari dinamika intelektual umat.

“Perbedaan itu wajar. Tapi tugas kita adalah menjelaskan duduk persoalannya dan mengedukasi tentang keunggulan KHGT secara persuasif. Pada waktunya nanti, masyarakat akan menerima,” imbuhnya.

Kalender Hijriah Global Tunggal ini sudah tersedia dalam versi cetak yang didistribusikan melalui jaringan sekolah Muhammadiyah, serta versi digital yang dapat diakses melalui situs resmi Muhammadiyah dan aplikasi Muhammadiyah SuperApp (MASA) yang tersedia di Play Store dan App Store. Menurutnya keunggulan utama kalender ini adalah kemampuannya dalam memproyeksikan tanggal Hijriah hingga puluhan tahun ke depan, tanpa perlu menunggu pengamatan hilal.

Ke depan, Muhammadiyah akan terus mengupayakan sosialisasi KHGT melalui pendekatan edukatif dan kultural, termasuk berdialog dengan forum-forum Asia Tenggara, ormas, hingga tokoh ulama, baik dari ranah keagamaan maupun pemerintahan dengan mengedepankan cara damai dan inklusif.

“Langkah Muhammadiyah ke depan adalah melalui dialog kultural dan intelektual, bukan pendekatan kekuasaan. Kita ingin mengajak, bukan memaksakan,” ujar Rofiq.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |