Nama Panjang Nabi Muhammad, Nasab dan Tiga Julukan yang Mulia

1 week ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Nama panjang Nabi Muhammad SAW selalu menjadi perbincangan menarik. Sebab, menilik risalahnya, lazimnya nama panjang di Arab dikaitkan dengan nasab atau silsilah seseorang hingga ke kakek moyangnya.

Nabi Muhammad SAW adalah Rasul akhir zaman dan tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Hal itu ditegaskan dalam Al-Qur'an, salah satunya di Surah Al-Ahzab ayat 40, yang artinya: "Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, melainkan dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu,". (QS. Al-Ahzab: 40).

Dari beberapa penyebutan dalam Al-Qur'an dan hadis, Rasulullah SAW disebut dengan nama Muhammad. Namun, di dalam Al-Qur'an Nabi Muhammad SAW juga disebut dengan beberapa nama. Nabilatul Ulya dalam jurnal Kajian Morofologis Nama-Nama Nabi Muhammad dalam Al-Qur'an menjelaskan mengenai nama-nama lain dari Nabi Muhammad SAW. Paling tidak, ada lima sebutan sosok Nabi Muhammad SAW dalam Al-Qur'an, yaitu Ahmad, Muhammad, Rasul, Nabi, dan Basyar (manusia biasa).

Hanya saja, di dalam Al-Qur'an maupun hadis tak disebutkan nama panjang Nabi Muhammad SAW. Hanya saja ada beberapa isyarat yang akhirnya membuat para ulama ahli sejarah (tarikh) menyebutkan nama panjang Nabi Muhammad SAW, dengan melihat nasab atau silsilahnya.

Nama Panjang Nabi Muhammad hingga Kakek

Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah, atau 570 Masehi. Karena itu, tiap bulan Rabiul Awal, umat Islam menggelar perayaan Maulid Nabi. Muhammad diberikan oleh sang kakek, yakni Abdul Muthalib kepada Rasulullah SAW. Makna dari nama Muhammad adalah orang yang terpuji.

Merujuk pada buku Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XII M) oleh Faisal Ismail, nama tersebut disematkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan harapan ia tumbuh menjadi orang yang terpuji di sisi Tuhan yang Maha Esa dan di kalangan manusia.

Abdul Muthalib yang memberikan nama karena Abdullah ayah Nabi Muhammad SAW telah meninggal dunia, ketika Muhammad SAW masih berada di dalam kandungan ibundanya, Aminah RA.

Abdullah disebutkan secara jelas dalam berbagai tarikh. Dalam konteks penulisan modern, Abdullah disebut dalam buku Nabi Muhammad SAW Menurut Numerologi Dan Astologi Cina karya Muharram Hidayatullah, nama lengkap Nabi Muhammad SAW adalah Ahmad Muhammad Abdullah. Nama ini disusun oleh tiga kata yang memiliki makna sebagai berikut:

Ahmad: Nama pertama dari Rasulullah SAW yang jarang digunakan oleh orang-orang. Artinya adalah terpuji dan penuh kebaikan

Muhammad: Nama pemberian dari sang kakek dengan makna orang-orang yang terpuji. Nama ini sering digunakan oleh orang-orang untuk menyebut Rasulullah SAW

Abdullah: Nama akhir dari Rasulullah SAW yang diambil dari nama ayahnya, yakni Abdullah bin Abdul Muthalib.

Nama lengkap Nabi Muhammad SAW adalah Muhammad bin Abdullah. Apabila merujuk hingga kakeknya, maka nama panjang Nabi Muhammad adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib.

Abdul Muthalib sendiri merawat Rasulullah hingga wafatnya. Dalam tarikh, selain ibunya, wali pertama Nabi Muhammad adalah Abdul Muthalib dan yang kedua pamannya Abu Thalib.

Nama Panjang Nabi Muhammad dari Nasab

dalam salah satu hadis, Rasulullah bersabda:

 إِنَّ اللهَ اصْطَفَي كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيْلَ وَاصْطَفَي قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ وَاصْطَفَي هَاشِمًا مِنْ قُرَيْشٍ وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ

“Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail, memilih Quraisy dari keturunan Kinanah, memilih Hasyim dari keturunan Quraisy dan memilihku dari keturunan Bani Hasyim.” (HR. Imam Muslim).

Berikut ini adalah nama panjang Nabi Muhammad SAW dari sisi nasab, dikutip dari an-nur.ac.id:

1. Nasab Nabi Muhammad SAW hingga Adnan

Nasab atau silsilah pertama yaitu dari Nabi Muhammad SAW hingga Adnan dengan urutan sebagai berikut:

Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Nabi Ilyas AS bin Mudlar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan.

2. Nasab Nabi Muhammad SAW hingga Ibrahim AS

Dari Adnan, dapat dijumpai garis keturunan Nabi Muhammad SAW hingga Ibrahim AS dengan urutan nasab sebagai berikut:

Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Nabi Ilyas AS bin Mudlar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Adad bin Humaisa bin Salaaman bin Iwadh bin Buuz bin Qimwal bin Abi Awwam bin Naasyid bin Hiza bin Buldas bin Yadhaf bin Thabiikh bin Jaahim bin Naahisy bin Maakhi bin Iid bin Abqor bin Ubaid bin Addi'a bin Hamdaan bin Sunbur bin Yatsribi bin Yahzan bin Yalhan bin Arawi bin Iid bin Disyaan bin 'Aishar bin Afnaad bin Ayhaam bin Miqshar bin Naahits bin Zaarih bin Sumay bin Mizzi bin Uudah bin Uram bin Qoidzar bin Ismail AS bin Ibrahim AS.

3. Nasab Nabi Muhammad SAW hingga Nabi Adam AS

Bahkan, dari Nabi Ibrahim AS dapat ditelusuri kembali garis keturunan atau nasabnya hingga Nabi Adam AS dengan urutan sebagai berikut:

Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Nabi Ilyas AS bin Mudlar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Adad bin Humaisa bin Salaaman bin Iwadh bin Buuz bin Qimwal bin Abi Awwam bin Naasyid bin Hiza bin Buldas bin Yadhaf bin Thabiikh bin Jaahim bin Naahisy bin Maakhi bin Iid bin Abqor bin Ubaid bin Addi'a bin Hamdaan bin Sunbur bin Yatsribi bin Yahzan bin Yalhan bin Arawi bin Iid bin Disyaan bin 'Aishar bin Afnaad bin Ayhaam bin Miqshar bin Naahits bin Zaarih bin Sumay bin Mizzi bin Uudah bin Uram bin Qoidzar bin Ismail AS bin Ibrahim AS bin Nabi Ibrahim AS bin Taarih (Aazar) bin Nnahuur bin Saaruu bin Raa'uw bin Faalikh bin 'Aabir bin Syaalikh bin Afkhasyad bin Sam bin Nabi Nuh AS bin Laamiik bin Mutwisylakh bin Nabi Idris AS bin Yarid bin Mahlaaiil bin Qoinaan bin Aanuusyah bin Nabi Syits AS bin Nabi Adam AS.

Nasab Nabi Muhammad SAW hingga Nabi Adam

Dalam kitab al-Sîrah al-Nabawiyyah, Imam Ibnu Hisyam menulis nasab Rasulullah Muhammad ﷺ sebagai berikut, yang artinya:

“Ini adalah kitab Sirah Rasulullah ﷺ, dia adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib — nama asli Abdul Muttalib adalah Syaibah bin Hasyim — nama asli Hasyim adalah Umar bin Abdu Manaf — nama asli Abdu Manaf adalah Mughirah bin Qusayy bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin al-Nadlr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah — nama asli Mudrikah adalah ‘Amr bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin ‘Adnan bin Udda — dilafalkan juga Udada bin Muqawwim bin Nahur bin Tayrah bin Ya’ruba bin Yasyjuba bin Nabat bin Ismail bin Ibrahim — khalil al-rahman — bin Tarih — dia adalah Azar — bin Nahur bin Sarug bin Ra’u bin Falikh bin Aybar bin Syalikh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh bin Lamak bin Mattu Syalakh bin Akhnunkh — dia adalah Nabi Idris, bani Adam pertama yang dianugerahi kenabian dan baca tulis — bin Yard bin Malayil bin Qainan bin Yanisy bin Syits bin Adam 'alaihis salam.” (Imam Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, ed. Umar Abdul Salam Tadmuri, Dar al-Kutub al-‘Arab, 1990, juz 1, h. 11-16).

Imam Ibnu Hisyam memang menyebutkan nasab Rasulullah secara lengkap dari Abdullah sampai Nabi Adam, tapi para ulama dan ahli sejarah sendiri berbeda pendapat perihal nasab Rasulullah di atas Adnan.

Nasab Rasulullah yang disepakati para ulama hanya nasab dari Abdullah sampai Adnan, sedangkan nasab dari Adnan ke atas, para ulama berbeda pendapat. Syekh Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi mengomentari hal ini dengan mengatakan:

“Adapun nasab Rasulullah di atas Adnan, para ulama berbeda pendapat, tidak ada yang bisa dianggap paling shahih. Namun, semua ulama sepakat bahwa Adnan merupakan keturunan dari Ismail, Nabi Allah putra Ibrahim Khalilullah 'alaihis salam.” (Syeikh Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi, Fiqh al-Sîrah al-Nabawiyyah Ma’a Mujaz li al-Tarîkh al-Khilâfah al-Rasyîdah, Damaskus: Dar al-Fikr, 1991, h. 73).

Perbedaan Nama dalam Nasab

Memang terjadi banyak perbedaan pendapat mengenai nasab Rasulullah dari Adnan ke atas. Beberapa ahli bahkan mengatakan tidak ditemukan seorang pun yang mengetahui hal ini, salah satu yang berpendapat demikian adalah Sayyidina Urwah bin Zubeir bin Awam (644-713 M).

Beliau berkata: “Mâ wajadnâ man ya’rifu mâ wara’a ‘adnâna — kami tidak menemukan seorang pun yang (secara pasti) mengetahui nasab Rasul dari Adnan seterusnya.” (Imam Muhammad al-Dzahabi, Tarîkh al-Islâm wa Wafayât al-Masyâhîr wa al-A’lâm: al-Sîrah al-Nabawiyyah, Damaskus: Dar al-Kitab al-‘Arabi, tt, juz 2, h. 18).

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Sayyidina Abu al-Aswad bin Muhammad bin Abdul Rahman, salah seorang anak asuh Sayyidina Urwah bin Zubeir. Beliau berkata:

“Saya mendengar Abu Bakar bin Sulaiman bin Abu Khaitsamah, salah seorang yang paling berpengetahuan mengenai nasab bangsa Quraisy dan syair-syairnya berkata: “Tidak ditemukan seorang pun yang mengetahui nasab Rasul setelah Ma’ad bin Adnan, baik dalam syairnya para penyair maupun dalan pengetahuannya orang berilmu.” (Imam Muhammad al-Dzahabi, Tarîkh al-Islâm wa Wafayât al-Masyâhîr wa al-A’lâm: al-Sîrah al-Nabawiyyah, juz 2, h. 18).

Dengan demikian wajar saja jika terjadi banyak perbedaan jumlah maupun nama nasab Rasul dari Adnan ke atas yang banyak ditemukan di kitab-kitab Sirah Nabawiyyah dan hadis.

Julukan Nabi Muhammad SAW

Mengutip buku Al-Wafa Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad karya Ibnul Jauzi, Nabi Muhammad SAW pernah menjelaskan mengenai julukan yang ia peroleh: "Sungguh, aku memiliki beberapa nama. Aku adalah Muhammad, aku adalah Ahmad, aku adalah Al-Mahi yang menghapus kekafiran bersamaku, aku adalah Al-Hasyir yang mengumpulkan manusia pada masa kenabianku, aku adalah Al-'Aqib yang tak ada nabi sesudahku." (HR Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadis di atas, dapat diketahui bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki julukan-julukan sebagai berikut:

1. Al-Mahi (Yang Menghapus)

Al-Mahi adalah salah satu julukan Nabi Muhammad SAW yang berarti "yang menghapus". Julukan ini berasal dari hadis yang menyatakan bahwa melalui kehadiran Nabi Muhammad SAW, Allah menghapus kekafiran.

Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai figur yang "menghapus" masa-masa gelap kekafiran dengan membawa cahaya petunjuk berupa agama Islam kepada umat manusia. Beliau mendatangkan risalah yang membawa umat manusia dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan cahaya kebenaran.

2. Al-Hasyir (Yang Mengumpulkan)

Julukan Al-Hasyir merujuk pada Nabi Muhammad SAW sebagai "yang mengumpulkan". Ini berhubungan dengan peran Nabi dalam mengumpulkan manusia pada masa kenabian beliau.

Nabi Muhammad SAW mengumpulkan umat Islam di sekitarnya untuk menyebarkan ajaran Islam dan mempersiapkan mereka untuk kehidupan akhirat. Selain itu, dalam kepercayaan Islam, Nabi Muhammad juga dipercaya akan menjadi pengumpul umat manusia pada Hari Kiamat, di mana semua manusia akan dikumpulkan untuk dihisab.

3. Al-'Aqib (Yang Paling Belakangan)

Julukan Al-'Aqib berarti "yang paling belakangan" atau "yang terakhir". Nabi Muhammad SAW dijuluki demikian karena beliau adalah nabi terakhir dalam rangkaian kenabian. Setelah beliau, tidak akan ada nabi atau rasul lagi yang diutus oleh Allah SWT.

Dengan demikian, Nabi Muhammad SAW merupakan penutup dari para rasul dan nabi yang diutus Allah SWT untuk membawa petunjuk kepada umat manusia. Konsep ini menjadi salah satu prinsip pokok dalam keyakinan umat Islam tentang kenabian.

Secara keseluruhan, julukan-julukan ini mencerminkan peran dan kedudukan Nabi Muhammad SAW dalam Islam, serta pentingnya ajaran dan kepemimpinannya dalam mengarahkan umat manusia menuju jalan yang benar.

People also Ask:

1. Apa nama lengkap Muhammad?

Nama lengkap Nabi Muhammad adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim. Beliau adalah Nabi terakhir dalam Islam, lahir di Mekah dan berasal dari klan Bani Hasyim, suku Quraisy.

2. Apakah nama lain dari Nabi Muhammad?

'Athif Qosim al-Maliji dalam kitab karangannya “Asma' Nabi Fii al-Qur'an wa as-Sunnah”, memaparkan nama-nama nabi itu adalah muhammad, ahmad, 'abdullah, al-ummi, ar-rahiim, al-basyir, asy-syaahid/asy- syahiid, an-nadzir, ad-daa'i ila allah, al-muballigh, al-hanif, al-mahi, rasul al-malahim, al-hasyir, nabi at-taubah,

3. Apa nama lengkap Nabi Muhammad dalam bahasa Arab?

Surah ke-47 Al-Qur'an adalah "Muhammad". Nama Abū al-Qāsim Muḥammad ibn ʿAbd Allāh ibn ʿAbd al-Muṭṭalib ibn Hāshim dimulai dengan kunya Abū, atau, bapak dari. Al-Qur'an juga menyebut Muhammad sebagai Ahmad, "lebih terpuji" (Arab: أحمد).

4. Panjang Nabi Muhammad berapa?

Banyak ulama yang mengatakan bahwa tinggi beliau adalah sekitar rata-rata tinggi Orang Arab pada masa itu yaitu sekitar 175 cm Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam .

Sumber Referensi:

  • QS. Al-Ahzab: 40
  • Jurnal Kajian Morofologis Nama-Nama Nabi Muhammad dalam Al-Qur'an, Nabilatul Ulya
  • Buku Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XII M), Faisal Ismail
  • Buku Nabi Muhammad SAW Menurut Numerologi Dan Astologi Cina, Muharram Hidayatullah
  • an-nur.ac.id
  • Al-Sîrah al-Nabawiyyah, Imam Ibnu Hisyam
  • Tarîkh al-Islâm wa Wafayât al-Masyâhîr wa al-A’lâm: al-Sîrah al-Nabawiyyah, Imam Muhammad al-Dzahabi
  • Al-Wafa Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad, Ibnul Jauzi
  • nu.or.id
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |