Liputan6.com, Jakarta - Salah satu amalan yang dianjurkan pada bulan Dzulhijjah adalah puasa sunnah pada 10 hari awal. Salah satunya adalah puasa Arafah yang dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah.
Keistimewaan 10 hari pertama Dzulhijjah untuk beribadah disebut Rasulullah dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA, yang artinya:
Diriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah". Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda, "Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid". (HR Bukhari).
Menilik keistimewaan itu, maka umat Islam dianjurkan memperbanyak amal dan ibadahnya pada 10 hari pertama Dzulhijjah, seperti dzikir, sedekah, baca Al-Quran dan berpuasa sunnah.
Berikut ini adalah bacaan niat puasa 9 Dzulhijjah atau Arafah, lengkap dengan keutamaannya.
Niat Puasa 9 Dzulhijjah
Mengutip Buku Meraih Surga dengan Puasa karya H Herdiansyah Achmad LC, berikut ini adalah bacaan niat puasa 9 Dzulhijjah atau puasa Arafah:
Niat Puasa 9 Dzulhijjah Malam Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'ala.”
Niat puasa Arafah Siang Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'ala.”
Berbeda dengan puasa wajib yang mengaruskan niat puasa malam hari sebelum fajar menyingsing, niat puasa sunnah 9 Dzulhijjah boleh dilakukan saat siang hari sebelum matahari tergelincir (waktu dzuhur). Syaratnya, orang tersebut belum melakukan hal yang membatalkan puasa.
Tata Cara Puasa Arafah yang Benar
Sebelum melaksanakan puasa Arafah, ada beberapa tata cara yang perlu diperhatikan agar puasa ini dapat dilaksanakan dengan benar dan penuh khusyuk. Berikut adalah lima tata cara puasa Arafah agar lebih khusyuk dan berkah, melansir bpkh.go.id:
1. Niat Puasa
Niat puasa Arafah harus ditegaskan di dalam hati sebelum Anda melaksanakan puasa. Niat tidak harus diucapkan dengan lisan, cukup dengan keyakinan dalam hati bahwa Anda berpuasa untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Niat ini menjadi fondasi utama bagi setiap ibadah, termasuk puasa.
2. Melakukan Sahur
Meskipun tidak ada ketentuan khusus mengenai sahur pada puasa Arafah, disarankan untuk melakukannya agar tubuh Anda memiliki energi yang cukup untuk berpuasa sepanjang hari. Sahur merupakan waktu penting untuk mengonsumsi makanan bergizi yang dapat membantu Anda bertahan dari rasa lapar dan haus. Selain itu, sahur juga mengikuti sunah Nabi Muhammad saw. yang menganjurkan umatnya untuk melakukannya sebelum puasa.
3. Menghindari Makanan dan Minuman
Sama seperti puasa pada umumnya, Anda diharuskan untuk menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Ini adalah syarat mutlak dalam pelaksanaan puasa Arafah. Pastikan Anda mengetahui waktu imsak dan waktu berbuka agar tidak terlewat. Selain itu, hindari juga perilaku yang dapat membatalkan puasa, seperti berbicara kotor atau melakukan perbuatan yang tidak baik.
4. Menjaga Amalan Baik
Selama puasa, usahakan untuk meningkatkan ibadah Anda, seperti memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, dan melakukan sholat sunah. Ini akan meningkatkan kualitas puasa Anda dan membawa Anda lebih dekat kepada Allah Swt. Di hari Arafah, sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh sebagai bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt.
5. Berdoa dan Memohon Ampunan
Di hari Arafah, disunahkan untuk memperbanyak doa dan memohon ampunan kepada Allah Swt. Hari ini merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa sehingga gunakan kesempatan ini sebaik mungkin. Doa yang tulus dan penuh harapan bisa menjadi pengantar bagi Anda untuk mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya. Jangan ragu untuk memohon segala keinginan dan permohonan ampunan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Fadhilah Puasa Arafah
Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan atau Fadhilah yang luar biasa. Berikut adalah beberapa keutamaan yang bisa Anda dapatkan dari melaksanakan puasa Arafah, penjelasan Ibnu Hajar dalam Kitab Fathul Bari dan ulama lainnya:
1. Menghapus Dosa
Salah satu keutamaan puasa Arafah adalah dapat menghapus dosa-dosa selama setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Ini adalah kesempatan besar bagi Anda untuk mendapatkan ampunan dari Allah Swt. Dengan melaksanakan puasa ini, Anda memiliki peluang untuk bersih dari segala dosa sehingga dapat memulai tahun baru dengan penuh harapan dan kebaikan.
2. Pahalanya Berlipat Ganda
Puasa Arafah yang jatuh pada 9 Zulhijah termasuk dalam sepuluh hari pertama Zulhijah, yang merupakan waktu di mana amal saleh seperti puasa sangat dicintai oleh Allah Swt. Pada sepuluh hari ini, Allah Swt. melipatgandakan pahala hamba-Nya. Oleh karena itu, setiap amal yang dilakukan di hari ini akan memiliki nilai pahala yang lebih tinggi.
3. Memperoleh Rahmat Allah
Hari Arafah adalah waktu yang sangat mulia dan penuh berkah, sehingga merupakan waktu yang tepat untuk berdoa dan memohon ampunan. Di hari ini, Allah Swt. sangat dekat dengan hamba-Nya yang berdoa, dan doa yang dipanjatkan di hari ini akan lebih mungkin untuk diterima. Mengingat betapa berharganya hari ini, manfaatkanlah setiap momen untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
4. Dihapuskan dari Siksa Neraka
Rasulullah saw. menyebutkan bahwa puasa Arafah bisa menjadi sebab seseorang dibebaskan dari siksa neraka. Ini adalah motivasi yang kuat untuk melaksanakan ibadah ini dengan sepenuh hati. Dengan berpuasa dan melaksanakan ibadah yang baik, Anda tidak hanya menjaga diri dari dosa, tetapi juga berusaha untuk mendapatkan perlindungan dari azab neraka.
5. Mendekatkan Diri kepada Allah Swt
Ibadah ini membantu Anda untuk lebih dekat dengan Allah Swt. sehingga hidup Anda akan lebih diberkahi. Keberkahan ini dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, rezeki, dan hubungan sosial. Melalui puasa ini, Anda akan merasakan perubahan positif dalam hidup Anda yang tidak hanya bersifat duniawi, tetapi juga spiritual.
Hari Arafah merupakan waktu yang sangat istimewa. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika Anda melewatkannya tanpa beribadah dengan optimal. Dengan melaksanakan puasa Arafah, Anda telah mengambil langkah penting untuk meningkatkan kualitas spiritual dan mendapatkan keutamaan yang dijanjikan.
Hukum Puasa Arafah bagi Jamaah Haji dan Umum
Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari menjelaskan, hukum puasa Arafah adalah sunnah muakadah (dianjurkan) bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Akan tetapi puasa Arafah tidak dianjurkan untuk orang yang sedang berhaji, bahkan makruh.
Pendapat senada juga diungkapkan oleh Zakaria Al-Anshari dalam Kitab Asnal Mathalib.
"Disunnahkan bagi orang yang tidak berhaji untuk berpuasa pada hari tersebut, berdasarkan hadits Nabi Saw riwayat Muslim: “Puasa Hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (Zakaria Al-Anshari, Asnal Mathalib, [Maktabah Syamilah]).
People also Ask:
1. Bagaimana niat puasa tgl 8 dan 9 Dzulhijjah?
Niat puasa 8 Dzulhijjah (Tarwiyah) adalah "Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala" yang artinya "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
Niat puasa 9 Dzulhijjah (Arafah) adalah "Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala" yang artinya "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta'ala."
2. Puasa tanggal 28 Mei 2025 puasa apa?
Tanggal 28 Mei 2025, adalah hari Rabu dan merupakan awal bulan Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa sunnah pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, termasuk tanggal 28 Mei. Jadi, besok adalah hari pertama puasa Dzulhijjah.
3. Bagaimana niat puasa Arafah dan Tarwiyah?
Niat puasa Tarwiyah dibaca "Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ" (Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ),
Sedangkan niat puasa Arafah adalah "Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ" (Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ).
Niat ini bisa diucapkan pada malam hari sebelum subuh atau di siang hari sebelum waktu zuhur, asalkan belum ada hal yang membatalkan puasa.
4. Niat puasa Arafah dibaca kapan?
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ. Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'ala."
Niat ini dapat dibaca pada malam hari sebelum puasa atau pada pagi hari sebelum tergelincir matahari, selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Sumber Referensi:
- HR Bukhari
- Buku Meraih Surga dengan Puasa karya H Herdiansyah Achmad LC
- bpkh.go.id
- Kitab Fathul Bari, Ibnu Hajar
- Kitab Asnal Mathalib, Zakaria Al-Anshari