Liputan6.com, Jakarta Bulan Rabiul Awal dikenal sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang membawa keberkahan dan rahmat bagi umat Islam di seluruh dunia. Di tengah berbagai amalan sunnah, puasa Senin Kamis menjadi salah satu ibadah yang banyak dilaksanakan karena diyakini mengandung keutamaan besar dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Melaksanakan puasa Senin Kamis di Rabiul Awal merupakan momen tepat untuk memperbanyak amal kebaikan. Hal ini didasari pada Rabiul Awal merupakan bulan kelahiran Rasulullah SAW, sehingga dianggap memiliki keberkahan serta keutamaan yang agung bagi siapapun yang menjalankan sunnah-sunnahnya.
Rasulullah SAW sendiri selalu menjaga puasa di hari Senin dan Kamis sebagai ibadah sunnah yang rutin dilakukan. Ini sesuai dengan pernyataan Siti Aisyah radhiyallu'anha dalam Hadist Riwayat Tirmidzi dan Ahmad, dikutip dari Nu Online:
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
Artinya: “Nabi selalu menjaga puasa Senin dan Kamis,” kata Aisyah.
Lantas bagaimana niat puasa Senin dan Kamis di bulan Rabiul Awal ini? Simak informasi selengkapnya berikut, dirangkum Liputan6 untuk Anda semua, Minggu (7/9).
Penjelasan Tentang Puasa Senin Kamis di Bulan Rabiul Awal
Puasa Senin Kamis sudah lama dikenal sebagai amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebenarnya puasa ini bagus dilaksanakan kapan saja, karena tidak memiliki ketentuan khusus meski dilakukan pada bulan Rabiul Awal, yang merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dalam literatur Islam, tidak ada dalil yang secara spesifik memerintahkan puasa khusus di bulan Rabiul Awal. Akan tetapi, karena Rasulullah SAW sering berpuasa di hari Senin, yang juga merupakan hari kelahiran beliau, maka banyak ulama memandang puasa ini sebagai bentuk syukur sekaligus penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Merujuk laman Baznaz, selain puasa Senin dan Kamis, ada juga puasa yang bisa dikerjakan di bulan Rabiul Awal ini, yakni puasa Ayyamul Bidh yang biasanya dikerjakan pada setiap bulan Hijriyah.
Niat Puasa Senin dan Kamis di Bulan Rabiul Awal
Bacaan niat puasa Senin Kamis di bulan Rabiul Awal sama dengan puasa sunnah pada umumnya. Tidak ada niat khusus yang membedakannya, sebab hukum puasa ini bersifat sunnah muakkad, yaitu sangat dianjurkan namun tidak diwajibkan. Niat puasa Senin dapat dibaca mulai malam hari hingga sebelum terbit fajar, sedangkan niat puasa Kamis pun serupa.
Niat puasa Senin berbunyi:
- نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
- "Nawaitu shauma yaumal itsnaini sunnatan lillaahi ta’aala"
Sedangkan niat puasa Kamis berbunyi:
- نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
- "Nawaitu shauma yaumal khomiisi sunnatan lillaahi ta’aala"
Dengan membaca niat ini, seseorang telah memenuhi syarat sah berpuasa, karena yang terpenting adalah keikhlasan hati untuk beribadah hanya kepada Allah SWT.
Tata Cara Puasa Senin dan Kamis di Bulan Rabiul Awal
Tata cara puasa Senin Kamis di bulan Rabiul Awal tidak berbeda dengan puasa sunnah lainnya yaitu:
- Niat dibaca sebelum terbit fajar.
- Puasa dilaksanakan mulai dari terbitnya fajar hingga waktu magrib tiba.
- Diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum serta perbuatan yang dapat membatalkan puasa.
- Memperbanyak amalan sunnah seperti membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan berdoa sangat dianjurkan agar pahala puasa semakin berlipat ganda.
Tidak ada ketentuan tambahan yang mengikat pelaksanaan puasa ini di bulan Rabiul Awal. Semua tata cara yang berlaku untuk puasa sunnah lain juga diterapkan pada puasa Senin Kamis di bulan penuh berkah ini.
Keutamaan Puasa Senin-Kamis di Bulan Rabiul Awal
Keutamaan puasa Senin Kamis di bulan Rabiul Awal tidak hanya terletak pada waktu pelaksanaannya, tetapi juga pada nilai spiritual yang terkandung di dalamnya. Rasulullah SAW menyebut bahwa hari Senin dan Kamis adalah waktu di mana amal perbuatan manusia diangkat kepada Allah SWT, sehingga berpuasa di hari tersebut akan membuat amal kita diterima dalam keadaan terbaik.
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
Artinya: “Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." (HR Muslim, No. 4652)
Selain itu, puasa di bulan Rabiul Awal menjadi momentum tepat untuk meningkatkan rasa syukur karena bertepatan dengan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dengan berpuasa, seorang muslim diharapkan mampu meneladani akhlak mulia Rasulullah sekaligus memperbanyak ibadah sebagai wujud cinta kepada beliau.
Manfaat spiritualnya tidak hanya berdampak pada kehidupan dunia, tetapi juga diyakini akan menjadi bekal kebaikan di akhirat kelak, menjadikan puasa Senin Kamis sebagai amalan yang sangat dianjurkan di bulan penuh rahmat ini.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Puasa Senin Kamis di Bulan Rabiul Awal
Q1: Apakah ada dalil khusus puasa di bulan Rabiul Awal?
A1: Tidak ada dalil khusus, namun puasa Senin Kamis tetap dianjurkan karena keutamaannya bersifat umum.
Q2: Kapan waktu niat puasa Senin Kamis dibaca?
A2: Niat dibaca mulai malam hari hingga sebelum terbit fajar sesuai dengan hari puasa yang dituju.
Q3: Apakah tata cara puasa di bulan Rabiul Awal berbeda dengan bulan lain?
A3: Tidak, tata caranya sama dengan puasa Senin Kamis di bulan-bulan lainnya.
Q4: Apa manfaat utama puasa Senin Kamis di bulan Rabiul Awal?
A4: Menambah pahala, meningkatkan ketakwaan, dan menjadi bentuk syukur atas kelahiran Rasulullah SAW.
Q5: Apakah boleh berpuasa hanya di salah satu hari saja?
A5: Boleh, karena puasa Senin Kamis bersifat sunnah dan fleksibel dalam pelaksanaannya.