Niat Shalat Istisqa dan Tata Caranya yang Benar Sesuai Sunnah

4 days ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Shalat istisqa adalah shalat untuk memohon hujan. Sholat ini dilaksanakan ketika terjadi kekeringan karena kemarau panjang atau krisis air bersih di sebuah wilayah. Karena itu, penting bagi seorang muslim untuk mengetahui niat shalat istisqa dan tata caranya yang benar sesuai sunnah.

Dikutip dari Buku Risalah Tuntutan Sholat Lengkap karya Ustadz Abu Quro S.Ag, shalat istisqa ini disunahkan bagi orang yang bermukim atau musafir, dikerjakan ketika sangat mengharapkan hujan karena kemarau panjang atau terputusnya sumber air.

Dalil shalat istisqa di antaranya, hadis riwayat Abdullah bin Zaid, yang artinya: "Abdullah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah SAW bersabda: 'Apabila kalian menghadapi kekeringan, lakukan shalat meminta hujan (Istisqa’), hendaklah salah seorang di antara kalian menjadi imam, kemudian berdirilah, dan berdoalah dengan suara yang keras,". (HR. Bukhari dan Muslim).

Berikut ini adalah tata cara shalat istisqa, niat dan doa istisqa atau doa minta hujan. Dalam artikel ini juga dibahas mengenai syarat pelaksanaan shalat istisqa.

Niat Shalat Istisqa

Dikutip dari Buku Fiqih Sunnah Bab Shalat Istisqa dan Doa Hujan, Sayyid Sabiq menjelaskan hukum dan sunnah shalat istisqa. Adapun bacaan niat shalat istisqa adalah sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا/مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Ushallī sunnatal istisqā’i rak‘ataini (imamaan/ma’mūman) lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah minta hujan dua rakaat sebagai (imam/makmum) karena Allah SWT.”

Tata Cara Sholat Istisqa

Abu Quro menjelaskan, ada tiga cara melaksanakan shalat istisqa:

1.  Kita berdoa saja di sembarang tempat dan waktu, dengan suara nyaring atau lemah

2. menambah doa istisqa(memohon hujan) pada khutbah Jumat

3. Dengan mengerjakan shalat dua rakaat dan disertai dengan khutbah.

Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami dalam Hamisy Busyral Karim menyebut cara shalat istisqa dua rakaat serupa dengan shalat dua rakaat shalat Id. Hanya saja, cara shalat keduanya berbeda sedikit dalam hal penempatan khutbah, pembacaan takbir, dan arah khatib pada khutbah kedua. Selebihnya kedua shalat ini secara umum sama.

Berikut ini tata cara shalat istisqa:

1. Shalat dua rakaat.

2. Rakaat pertama takbir tujuh kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.

3. Rakaat kedua takbir lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.

4. Khutbah dua atau sekali sebelum (atau setelah) shalat. Khutbah setelah shalat lebih utama.

5. Sebelum masuk khutbah pertama khatib membaca istighfar sembilan kali.

6. Sebelum masuk khutbah kedua khatib membaca istighfar tujuh kali.

7. Perbanyak doa dalam khutbah kedua.

Doa Istisqa atau Minta Hujan dan Urutannya

Mengutip ulasan Ustadz Hafidz Kurniawan di nu.or.id doa istisqa sebaiknya diawali dengan doa kurab, yaitu doa Rasulullah SAW saat menghadapi kesusahan secara umum sebagaimana riwayat Bukhari dan Muslim berikut ini.

1. Doa Kurab

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَظِيمُ الحَلِيمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الأَرْضِ وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ

Latin: Lā ilāha illallāhul ‘azhīmul halīmu, lā ilāha illallāhu rabbul ‘arsyil ‘azhīmi, lā ilāha illallāhu rabus samāwāti wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil karīmi.

Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah yang agung dan santun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Arasy yang megah. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit, bumi, dan Arasy yang mulia.”

2. Doa Meminta Pertolongan

Doa yang dianjurkan juga pada saat kemarau panjang adalah lafal permohonan turun air hujan sebagai berikut.

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ

Latin: Yā hayyu, ya qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu.

Artinya, “Wahai Zat yang maha hidup dan maha tegak, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan,” (Lihat Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin, Busyral Karim, Beirut, Darul Fikr, 1433-1434 H/2012 M, juz II, halaman 366).

3. Doa Permohonan Kebaikan dan Keselamatan

Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin juga menganjurkan masyarakat untuk memperbanyak doa sebagaimana tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 201, yang dalam masyarakat Indonesia dikenal sebagai doa sapu jagat.

اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Latin: Allāhumma, rabbanā, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nāri.

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami. Berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Selamatkanlah kami dari siksa neraka.”

4. Doa Shalat Istisqa

Sementara berikut ini adalah doa shalat istisqa yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi seperti Imam As-Syafi’i, Abu Dawud, dan perawi lainnya. Berikut ini merupakan doa istisqa yang dikutip dari Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin, Busyral Karim, Beirut, Darul Fikr, 1433-1434 H/2012 M, juz II, halaman 366.

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا

Latin: Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī‘an (lan riwayat murī‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman. Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj‘alnā minal qānithīn. Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika. Allāhumma anbit lanaz zar‘a, wa adirra lanad dhar‘a, wasqinā min barakātis samā’i, wa anbit lanā min barakātil ardhi. Allāhummarfa‘ ‘annal jahda wal jū‘a wal ‘urā, waksyif ‘annal balā’a mā lā yaksyifuhū ghairuka. Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā’a ‘alainā midrārā. 

Artinya: Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi. Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan. Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu. Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu. Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.

5. Doa Minta Hujan

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مُسْتَجِيبًا لَا رِيَاحَ بَادِيَةً وَلَا هَطْلَ جَافِيًا، اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ غَيْثًا صَالِحًا مُبَارَكًا

Latin: Allahumma asqinaa ghaythan mughiithan mari’an mustajiban laa riyaaha baadiyatan wa laa hatlaa jaafiyan, Allahumma aj’alhu ghaythan sholihan mubaarakan.

Artinya: Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang menyuburkan, memberi kesejukan, dan terkabul, bukan hujan yang mengeringkan atau merusak. Ya Allah, jadikanlah hujan itu hujan yang baik dan penuh berkah."

6. Doa Tambahan dari Sunnah Rasulullah

Nabi SAW bersabda:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغِيثُكَ بِرَحْمَتِكَ وَنَسْتَنْجِيكَ مِنْ شِدَّةِ الْقَحْطِ وَنَسْأَلُكَ خَيْرَ الْغَيْثِ وَرَحْمَتِكَ

Latin: Allahumma innaa nastaghithuka birahmatika wa nastanjīka min shiddatil qaht wa nas’aluka khairal ghaythi wa rahmatika.

Artinya: "Ya Allah, kami memohon pertolongan-Mu dengan rahmat-Mu, dan kami mohon selamat dari kerasnya kekeringan. Kami mohon kepada-Mu hujan yang baik dan rahmat-Mu."( HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Buku Fiqh Sunnah Sayyid Sabiq Bab Shalat Istisqa dan Doa Hujan dan Al-Mughni karya Ibnu Qudamah menyebutkan dua doa di atas serta tata caranya dalam konteks shalat istisqa.

Sunnah Shalat Istisqa

Ustadz Ahmad Sarwat Lc, MA dalam Rumah Fiqih menjelaskan ada cukup banyak hal yang disunnahkan ketika kita mengerjakan shalat istisqa', di antaranya :

1. Berjamaah

Disunnahkan untuk dilakukan dengan berjamaah, minimal ada imam dan makmumnya. Tetapi yang afdhal shalat ini dilaksanakan dengan mengerahkan semua anggota masyarakat, termasuk para wanita dan anak-anak untuk hadir. Hal ini memberikan isyarat bahwa seluruh hamba Allah SWT telah bersimpuh memohon turunnya hujan.

2. Banyak Bersedekah

Dianjurkan kepada orang-orang untuk mengeluarkan sedekah, sebelum hari pelaksanaan shalat istisqa'. Mazhab Al-Hanafyah, Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah mengatakan bahwa diantara tugas imam adalah memberikan anjuran kepada orang-orang untuk mengeluarkan sedekah.

3. Puasa Sunnah Tiga Hari Sebelumnya

Mazhab As-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah menyatakan bahwa termasuk disunnahkan untuk berpuasa tiga hari sebelum mengikuti shalat istisqa' berjamaah. Sebab puasa itu salah satu kunci agar doa dikabulkan.

Maka imam menjadi tugas imam untuk mengajurkan orang-orang berpuasa tiga hari, kemudian para hari keempat mereka melaksanakan shalat istisqa' berjamaah dalam keadaan berpuasa. Namun ada juga yang memandang bahwa pada hari keempat itu tidak perlu berpuasa, karena dibutuhkan tenaga untuk datang ke tempat shalat.

4. Mandi dan Bersiwak

Disunnahkan bagi jamaah yang akan ikut menghadiri dan menjalankan shalat istsqa' untuk mandi terlebih dahulu sebelumnya, serta membersihkan giginya.

Alasannya, karena shalat ini dikerjakan dengan berjamaah, dimana tiap orang akan bertemua dengan banyak orang yang lain. Maka para ulama menyunnahkan agar para jamaah mandi dan bersiwak terlebih dahulu.

5. Tidak Pakai Parfum atau Perhiasan

Berbeda dengan shalat Jumat dan shalat Idul Fithr atau Idul Adha, dalam shalat istisqa' tidak disunnahkan untuk memakai parfum dan perhiasan. Sebab shalat istisqa' bukan waktu yang tepat untuk itu. Shalat istisqa' adalah shalat keprihatinan hamba-hamba Allah SWT atas cobaan dan adzab yang turun.

6. Membawa Hewan Ternak

Disunnahkan bahwa pada saat melaksanakan shalat istisqa' kepada jamaah untuk membawa serta ternak dan hewan peliharaan mereka ke lapangan tempat dilaksanakannya shalat itu.Dasarnya adalah hadits berikut ini :

لَوْلاَ عِبَادٌ لِلَّهِ ركَّعٌ وَصِبْيَانٌ رُضَّعٌ وَبَهَائِمُ رُتَّعٌ لَصُبَّ عَلَيْكُمْ الْعَذَابُ صَبًّا ثُمَّ رُصَّ رَصًّا

Artinya: Seandainya bukan karean hamba-hamba yang ruku', bayi-bayi yang menyusu, dan ternak yang dan binatang-binatang yang sama mencari makanan, maka dituangkan atas kamu sekalian siksaan, benar-benar dituangkan. (HR. At-Thabarani dan Al-Baihaqi)

People Also Ask

1. Bagaimana niat shalat istisqa?

Latin: Ushalli sunnatal istisqa'i rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'mûman/imâman lillâhi ta'âlâ. Artinya: "Aku niat sholat sunnah Istisqa' dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum/ imam, karena Allah Ta'ala."

2. Berapa takbir sholat istisqa?

Dalam salat Istisqa, terdapat takbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali takbir pada rakaat kedua, sama seperti tata cara salat Id. Setelah salat, imam menyampaikan dua kali khutbah, di mana pada permulaan khutbah pertama khatib membaca sembilan kali istigfar dan pada khutbah kedua membaca tujuh kali istigfar, menggantikan bacaan takbir yang ada di salat Id.

3. Berapa rakaat salat istisqo?

Sholat Istisqa dilakukan sebanyak dua rakaat, sama seperti sholat Id, dengan takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua. Pelaksanaan sholat ini tidak didahului azan dan iqamah, dan setelah selesai, imam akan menyampaikan khutbah.

4. Sholat istisqo membaca surat apa?

Berikut ini ringkasan tata cara shalat istisqa: Shalat dua rakaat. Rakaat pertama takbir tujuh kali sebelum membaca surat Al-Fatihah. Rakaat kedua takbir lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.

Sumber Referensi:

  • Buku Risalah Tuntutan Sholat Lengkap, Ustadz Abu Quro S.Ag
  • Buku Fiqih Sunnah Bab Shalat Istisqa dan Doa Hujan, Sayyid Sabiq
  • Hamisy Busyral Karim, Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami
  • nu.or.id
  • Kitab Al-Mughni, Ibnu Qudamah
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |