Niat Shalat Jenazah Laki-Laki dan Perempuan, Lengkap Rukun dan Bacaannya yang Benar

1 week ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Niat shalat jenazah sangat penting diketahui oleh umat Islam. Sebab, niat adalah salah satu rukun shalat jenazah, sebagaimana shalat lainnya adalah niat.

Syekh Salim bin Samir Al-Hadhrami dalam Kitab Safinatun Najah dalam Fasal Rukun Shalat Jenazah menyebut niat sebagai rukun pertama. "Rukun shalat jenazah ada tujuh yaitu 1 (yang pertama) niat," demikian dikutip dari terjemahan Kitab Safinatun Najah. Dengan begitu, niat menjadi salah satu rukun yang wajib dilakukan dan menentukan absah dan tidaknya shalat tersebut.

Dalam shalat jenazah, perlu dibedakan beberapa hal. Di antaranya adalah niat untuk jenazah laki-laki dan jenazah perempuan. Selain itu, ada pula perbedaan antara niat shalat jenazah sendirian dengan berjamaah, antara jadi makmum atau imam.

Hal yang tak kalah pentingnya adalah bacaan sholat jenazah, yang meskipun secara garis besar sama, namun terdapat perbedaan yang ditujukan untuk jenazah laki-laki maupun perempuan.

Berikut ini adalah lafal niat shalat jenazah, disertai dengan penjelasan rukun, tata cara dan bacaan di empat takbirnya.

Niat Shalat Jenazah Laki-Laki Sendirian

Lafal niat shalat jenazah dibedakan berdasar jenis kelamin jenazah dan sholat sendirian (munfarid) atau berjamaah.

Lafal niat melakukan shalat jenazah secara sendirian dan jenazah berkelamin laki-laki adalah sebagai berikut:

أُصَلِّيْ عَلَى هٰذَا الـمَيِّتِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli ‘alâ hâdzal mayyiti fardlan lillâhi ta’âlâ

Artinya: Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki) ini fardhu karena Allah ta’âlâ.

Niat Shalat Jenazah Perempuan Sendirian

Ketika shalat sendirian dan jenazah berkelamin perempuan, lafal niat yang diucapkan sebagai berikut:

أُصَلِّي عَلَى هٰذِهِ الـمَيِّتَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli ‘alâ hâdzihil mayyitati fardlan lillâhi ta’âlâ

Artinya: Aku niat shalat atas jenazah (perempuan) ini fardhu karena Allah ta’âlâ.

Niat Shalat Jenazah Berjamaah

a. Ketika shalat jenazah berjamaah dan jadi imam

أُصَلِّي عَلَى (هٰذَا/هٰذِهِ) (الـمَيِّتِ/الـمَيِّتَةِ)اِمَامًا فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli ‘alâ (hadzaa/hâdzihil) (mayyiti/mayyitati) fardlan lillâhi ta’âlâ

Artinya: Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki/perempuan) ini sebagai imam fardhu karena Allah ta’âlâ

b. Shalat Jenazah Berjamaah jadi Makmum

Ketika shalat jenazah berjamaah dan menjadi makmum, maka melafalkan niat berikut ini, baik jenazah laki-laki ataupun perempuan:

أُصَلِّيْ عَلَى مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ الْإِمَامُ مَأْمُومًا فَرْضًا لله تَعَالَى

Ushalli ‘alâ man shalla ‘alaihil imâmu ma’mûman fardlan lillâhi ta’âlâ.

Artinya: Aku niat shalat atas jenazah yang dishalati imam fardhu karena Allah ta’âlâ.

Catatan: Dalam redaksi lain lafal fardhan (فَرْضًا) dilengkapi dengan fardhu kifayah (فَرْضَ كِفَايَةِ) untuk memperjelas status sholat jenazah yang hukumnya fardhu kifayah.

Niat Shalat Jenazah Berjamaah

a. Ketika shalat jenazah berjamaah dan jadi imam

أُصَلِّي عَلَى (هٰذَا/هٰذِهِ) (الـمَيِّتِ/الـمَيِّتَةِ)اِمَامًا فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli ‘alâ (hadzaa/hâdzihil) (mayyiti/mayyitati) fardlan lillâhi ta’âlâ

Artinya: Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki/perempuan) ini sebagai imam fardhu karena Allah ta’âlâ

b. Shalat Jenazah Berjamaah jadi Makmum

Ketika shalat jenazah berjamaah dan menjadi makmum, maka melafalkan niat berikut ini, baik jenazah laki-laki ataupun perempuan:

أُصَلِّيْ عَلَى مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ الْإِمَامُ مَأْمُومًا فَرْضًا لله تَعَالَى

Ushalli ‘alâ man shalla ‘alaihil imâmu ma’mûman fardlan lillâhi ta’âlâ.

Artinya: Aku niat shalat atas jenazah yang dishalati imam fardhu karena Allah ta’âlâ.

Catatan: Dalam redaksi lain lafal fardhan (فَرْضًا) dilengkapi dengan fardhu kifayah (فَرْضَ كِفَايَةِ) untuk memperjelas status sholat jenazah yang hukumnya fardhu kifayah.

Niat Shalat Jenazah Anak-Anak

Terdapat niat khusus dalam menyalatkan mayit anak-anak. Untuk mayit anak laki-laki dishalatkan dengan niat berikut.

أُصَلِّيْ عَلَى هَذَا المَيِّتِ الطِّفْلِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ (إِمَامًا/مَأْمُوْمًا) لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushollii 'alaa haadzal mayyiti thifli arba'a takbiraatin fardhol kifaayati imaaman/ma'muuman lillahi ta'aala

Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah anak lali-laki ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala."

Untuk mayat anak perempuan dengan bacaan niat ini.

اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ الطِفْلَةِ أَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ َرْضَ كِفَايَةِ (إِمَامًا/مَأْمُوْمًا) ِللهِ تَعَالَى

Usholli 'alaa haadzihil mayyitati thiflitati arba'a takbiratin fardho kifaayati imaaman/ma'muuman lillahi ta'ala.

Artinya: Saya niat shalat atas jenazah anak perempuan ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala.

Catatan: Bacaan niat shalat jenazah anak-anak bisa menerapkan jenazah umum di poin sebelumnya. Yang membedakan hanya laki-laki dan perempuan

Rukun dan Bacaan Shalat Jenazah

Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Tausyih ala Ibni Qasim menjelaskan secara ringkas tentang rukun-rukun shalat jenazah.

Ada tujuh (7) rukun shalat jenazah, yakni niat, berdiri bagi yang mampu, takbir empat kali, membaca Al-Fatihah, membaca shalawat pada Nabi saw setelah takbir kedua, doa bagi jenazah setelah takbir ketiga, dan Salam.

Tata cara yang sama juga diperoleh dari ebook Tuntunan Perawatan Jenazah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, dalam penjelasan cara kedua.

1. Niat.

Niat ini dilafalkan dalam hati dan harus bersamaan dengan pelaksanaan takbiratul ihram, seperti halnya yang berlaku dalam melaksanakan niat pada shalat fardhu.

2. Berdiri.

Shalat jenazah wajib dilakukan dengan cara berdiri, sebab shalat jenazah tergolong shalat fardhu, sedangkan setiap shalat fardhu wajib dilaksanakan dengan cara berdiri. Namun bila seseorang tidak mampu berdiri, maka ia dapat melaksanakan shalat jenazah dengan cara duduk, seperti halnya ketentuan yang terdapat dalam shalat lima waktu.

3. Takbir empat kali

Termasuk dalam hitungan empat takbir adalah takbiratul ihram. Shalat jenazah menjadi tidak sah jika jumlah takbir yang dilakukan kurang dari empat takbir. Disunnahkan ketika membaca takbir agar mengangkat kedua tangan sejajar dengan dua pundak, persis seperti yang dilakukan tatkala shalat lima waktu.

4. Membaca Surat al-Fatihah

Membaca Surat al-Fatihah dilakukan setelah takbir pertama (takbiratul ihram). Sebaiknya dalam membaca Surat al-Fatihah agar suara dilirihkan, sekiranya bacaan tetap terdengar oleh dirinya sendiri, meskipun shalat jenazah dilakukan di malam hari.

Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam Tuhfah al-Muhtaj menjelaskan, disunnahkan sebelum membaca Surat al-Fatihah agar membaca ta’awwudz menurut qaul ashah (pendapat terkuat), tapi tidak disunnahkan untuk membaca doa iftitah. Shalat jenazah sebaiknya dilakukan secara ringkas, sedangkan doa iftitah dianggap terlalu panjang untuk dibaca dalam shalat jenazah.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ . الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ .

Latin: Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinash-shirāthal-mustaqīm, Shirāthalladzīna an'amta 'alaihim ghairil-maghḍūbi 'alaihim wa ladh-dhāllīn

"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di hari Pembalasan. Hanya Engkaulahyang Kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) merekayang sesat."

5. Membaca Shalawat

Bacaan shalawat pendek

Bacaan shalawat ini dibaca setelah takbir kedua. Bacaan minimal shalawat yang mencukupi dalam sahnya shalat jenazah adalah sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad.

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.

Bacaan shalawat panjang

Sedangkan bacaan shalawat yang paling sempurna adalah bacaan Shalawat Ibrahimiyah, yakni shalawat yang dibaca ketika tasyahud akhir dalam shalat fardhu lima waktu, berikut bacaannya:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd.

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.

Mendoakan Jenazah

Doa Jenazah Pendek (Laki-Laki)

Mendoakan jenazah ini dilakukan setelah takbir ketiga. Adapun minimal bacaan doa ketika jenazah berkelamin laki-laki adalah sebagaimana berikut:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ

Allâhumaghfir lahu

Artinya: Ya Allah, ampunilah dia (laki-laki).

Doa Jenazah Pendek (Perempuan)

Sedangkan minimal bacaan doa ketika jenazah perempuan adalah membaca doa berikut:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهَا

Allâhumaghfir lahâ Artinya: Ya Allah, ampunilah dia (perempuan).

Doa Jenazah Sempurna (laki-Laki)

Jika ingin membaca doa yang lebih sempurna, maka ketika jenazah berkelamin laki-laki maka dianjurkan membaca doa berikut:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allâhummaghfir lahu warhamhu wa ‘âfihi wa‘fu anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhu dâran khairan min dârihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhu al-jannata wa a’idzhu min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr

Artinya: Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka.

Doa Jenazah Sempurna (Perempuan)

Sedangkan ketika jenazah berkelamin perempuan, maka dianjurkan membaca doa berikut ini:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَها وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allâhummaghfir lahâ warhamhâ wa ‘âfihâ wa‘fu anhâ wa akrim nuzulahâ wa wassi’ madkhalahâ waghsilhâ bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihâ minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhâ dâran khairan min dârihâ wa ahlan khairan min ahlihâ wa zaujan khairan min zaujihâ wa adkhilhâ al-jannata wa a’idzhâ min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr

Artinya: Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka.

Takbir Keempat

Ketika selesai membaca doa di atas, dilanjutkan dengan takbir yang keempat. Setelah takbir keempat ini, disunnahkan untuk membaca doa berikut ini. Untuk jenazah laki-laki:

اَللّٰهُمَّ لاتَحرِمْنا أَجْرَهُ ولاتَفْتِنَّا بَعدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahu wa la taftinna ba’dahu waghfir lanâ wa lahu

Artinya: Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia. Untuk jenazah perempuan:

اَللّٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahâ wa la taftinna ba’dahâ waghfir lanâ wa lahâ

Artinya: Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.

7. Salam

Membaca salam ini dilakukan setelah melaksanakan takbir yang keempat dan setelah membaca doa yang dilafalkan setelah takbir keempat. Jika ia membaca doa sunnah itu. Bacaan salam pada shalat jenazah ini persis seperti bacaan salam yang dibaca pada shalat fardhu lima waktu.

Selain itu, kesunnahan menghadapkan wajah ke arah kanan pada saat bacaan salam pertama dan menghadapkan wajah ke kiri pada saat salam kedua, juga berlaku dalam pelaksanaan shalat jenazah ini.

Dianjurkan membaca salam secara sempurna:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalâmu‘alaikum warahmatullâhi wabarakatuh

Artinya: Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah tercurah atas kalian.

People Also Talk:

1. Apa bacaan niat sholat jenazah?

Niat sholat jenazah diucapkan dalam hati atau lisan sebelum melakukan takbir pertama. Niat ini berbeda untuk jenazah laki-laki dan perempuan, dengan memasukkan kata "mayyiti" (jenazah laki-laki) atau "mayyitati" (jenazah perempuan), serta menyebutkan status sebagai imam atau makmum jika ada.

2. Takbir ke-4 baca apa?

Bacaan takbir ke-4 dalam sholat jenazah adalah "Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba\'dahu waghfir lanaa wa lahu" yang artinya "Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau beri kami fitnah (cobaan) sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan ampunilah dia". Jika jenazah perempuan, ganti kata ganti -hu menjadi -ha.

3. 4 kali takbir salat apa?

Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala." Shalat jenazah dilakukan dengan cara berdiri. Namun, jika seseorang tidak mampu untuk berdiri, maka ia bisa melaksanakan sholat jenazah dengan cara duduk.

4. Takbir ke-3 baca apa sholat jenazah?

Membaca Doa untuk Jenazah Setelah Takbir Ketiga

Sumber Referensi:

  • Kitab Safinatun Najah, Syekh Salim bin Samir Al-Hadhrami
  • Kitab Tausyih ala Ibni Qasim, Muhammad Nawawi al-Bantani
  • Ebook Tuntunan Perawatan Jenazah, Majelis Tarjih dan Tajdid, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY
  • Kitab Tuhfah al-Muhtaj, Syekh Ibnu Hajar al-Haitami
  • nu.or.id
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |