Liputan6.com, Jakarta Sholat taubat merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam sebagai sarana untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Memahami cara sholat taubat yang benar menjadi penting bagi setiap muslim yang ingin kembali ke jalan yang diridhai Allah setelah melakukan kesalahan. Ibadah ini bukan hanya sekadar gerakan fisik, melainkan refleksi mendalam dari penyesalan hati dan tekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Praktik cara sholat taubat ini telah diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai jalan terbaik untuk meraih pengampunan Ilahi. Melalui pemahaman yang komprehensif tentang cara sholat taubat, umat Islam dapat memanfaatkan momentum spiritual ini untuk memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta. Berikut ini telah Liputan6.com rangkum secara mendalam mengenai dalil, tata cara, waktu pelaksanaan, serta doa-doa yang berkaitan dengan sholat taubat, sehingga pembaca dapat mengamalkannya dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.
Setiap muslim yang merasa telah berbuat dosa, baik disadari maupun tidak, memiliki kesempatan untuk membersihkan diri melalui ibadah ini. Dengan mengetahui cara sholat taubat yang tepat, diharapkan setiap individu dapat merasakan ketenangan batin dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pengertian dan Hukum Sholat Taubat
Sholat taubat adalah ibadah sunnah yang dilakukan sebagai wujud penyesalan dan permohonan ampun kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah diperbuat, baik yang kecil maupun yang besar. Ibadah ini mencerminkan penyesalan yang tulus serta tekad untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat dan kembali ke jalan yang diridhai oleh-Nya. Ini adalah salah satu ibadah sunah yang dianjurkan bagi umat Islam sebagai wujud permohonan ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas dosa yang telah dilakukan, baik yang disadari maupun tidak.
Menurut Imam An-Nawawi, "Hukum taubat adalah wajib bagi setiap hamba yang berdosa." Hal ini menunjukkan bahwa setiap muslim yang pernah melakukan kesalahan berkewajiban untuk segera bertaubat. Sholat taubat menjadi salah satu sarana terbaik untuk mewujudkan taubat yang sesungguhnya, karena menggabungkan aspek fisik dan spiritual dalam satu kesatuan ibadah. Hukum taubat adalah wajib bagi setiap hamba yang melampaui batas.
Dalil dan Landasan Syariat Sholat Taubat
Dasar hukum sholat taubat bersumber dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Hadits ini menjadi landasan utama yang menunjukkan bahwa Allah SWT menjanjikan ampunan bagi siapa saja yang melaksanakan sholat taubat dengan sungguh-sungguh dan diikuti dengan istighfar yang tulus.
"مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ" Artinya: "Tidaklah seorang hamba yang melakukan dosa, lalu dia bersuci dengan baik, kemudian berdiri dan sholat dua rakaat, setelah itu memohon ampunan kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Majah)Niat Sholat Taubat
Sebelum memulai sholat taubat, membaca niat menjadi syarat wajib yang tidak boleh diabaikan. Berdasarkan hadits Rasulullah SAW, "Sesungguhnya amal itu bergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya." (HR Bukhari dan Muslim). Niat ini adalah fondasi dari setiap ibadah yang kita lakukan.
Berikut adalah bacaan niat sholat taubat yang harus dilafalkan sebelum memulai ibadah:
"أُصَلِّى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى" Latin: Ushalli sunnatat taubati rak'ataini lillaahi ta'aalaa Artinya: "Aku niat sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta'ala"Tata Cara Pelaksanaan Sholat Taubat
Sholat taubat dapat dilaksanakan dengan jumlah rakaat minimal dua rakaat dan maksimal enam rakaat, di mana setiap dua rakaat diakhiri dengan satu kali salam. Penting untuk diingat bahwa sholat taubat harus dikerjakan secara perorangan (munfarid) dan tidak boleh berjamaah, karena ini adalah ibadah yang bersifat personal antara hamba dengan Tuhannya.
Pelaksanaan sholat taubat mengikuti tata cara yang sama dengan sholat sunnah lainnya, namun dengan penekanan khusus pada aspek khusyuk dan penyesalan yang mendalam. Setelah selesai sholat, sangat dianjurkan untuk duduk dengan tenang sambil meresapi makna taubat dan memperbanyak dzikir serta istighfar sebagai bentuk permohonan ampun yang tulus.
Langkah-Langkah Detail Sholat Taubat:
- Melafalkan niat sholat taubat.
- Takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan.
- Membaca doa iftitah (sunnah).
- Membaca surah Al-Fatihah dengan tartil.
- Membaca surah pendek dari Al-Qur'an.
- Rukuk dengan tuma'ninah.
- I'tidal (bangkit dari rukuk).
- Sujud pertama dengan khusyuk.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Bangkit untuk rakaat kedua.
- Mengulangi bacaan Al-Fatihah dan surah pendek.
- Rukuk, i'tidal, sujud (sama seperti rakaat pertama).
- Tasyahud akhir.
- Salam (mengakhiri sholat).
- Membaca istighfar.
- Membaca doa setelah sholat taubat.
- Berdoa dengan penuh penyesalan.
Doa Setelah Sholat Taubat
Setelah menyelesaikan sholat taubat, disunnahkan untuk membaca istighfar sebagai manifestasi konkret dari permohonan ampun. Bacaan istighfar ini adalah bentuk pengakuan dosa dan harapan akan rahmat Allah SWT.
"أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُورًا" Latin: Astaghfirullaahal azhiimal-ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata 'abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf'an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuran Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan kecuali Dia yang Maha Hidup lagi Maha Tegak, aku bertaubat kepada-Nya selaku taubatnya seorang hamba yang telah berbuat kezaliman, yang tiada lagi mempunyai untuk dirinya sendiri madharat ataupun manfaat, mati, hidup ataupun kebangkitan dari kematian nanti."Dilanjutkan dengan doa taubat yang lebih komprehensif, doa ini mencerminkan pengakuan penuh atas keesaan Allah dan permohonan ampunan yang tulus. Doa ini dikenal sebagai Sayyidul Istighfar, penghulu segala istighfar.
"اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ" Latin: Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anaa 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu'u laka bi ni'matika 'alayya wa abuu'u bi dzanbii faghfir lii fa innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku berusaha setia kepada janji-Mu sejauh yang aku mampu. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah kulakukan, aku mengakui semua nikmat yang Engkau limpahkan kepadaku, dan aku mengakui dosa-dosaku. Maka ampunilah aku, karena tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau."Waktu Pelaksanaan Sholat Taubat
Sholat taubat memiliki fleksibilitas waktu yang luas dan dapat dilakukan kapan saja ketika seseorang menyadari telah melakukan kesalahan. Namun, waktu yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir (sekitar pukul 01.00 dini hari hingga menjelang Subuh). Hal ini sebagaimana firman Allah dalam hadits qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:
"Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri, siapa yang memohon ampun kepada-Ku akan Aku ampuni." (HR. Bukhari dan Muslim).
Namun, waktu yang paling dianjurkan untuk melaksanakan sholat Taubat adalah pada sepertiga malam terakhir, bersamaan dengan waktu sholat Tahajud.
Meskipun demikian, terdapat lima waktu yang dilarang untuk melaksanakan sholat sunnah, termasuk sholat taubat, kecuali jika sholat tersebut memiliki sebab yang mendahului atau menyertainya. Waktu-waktu ini perlu diperhatikan agar ibadah yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah SWT.
- Saat terbit matahari hingga naik setinggi tombak.
- Setelah sholat Subuh hingga matahari terbit sempurna.
- Ketika waktu istiwa (matahari di tengah langit) kecuali hari Jumat.
- Setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam.
- Saat matahari berwarna kuning hingga tenggelam.
Keutamaan dan Manfaat Sholat Taubat
Melaksanakan sholat taubat secara istiqamah memberikan berbagai keutamaan yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Sholat taubat mampu memberikan kelembutan hati sehingga pelakunya menjadi lebih mudah memaafkan orang lain dan mengendalikan emosi dengan lebih baik. Ini juga membantu membersihkan jiwa dari kotoran dosa dan menumbuhkan rasa syukur.
Keutamaan terbesar dari sholat taubat adalah dihapusnya dosa-dosa yang telah dilakukan, bahkan yang akan datang. Selain itu, melalui sholat taubat, seorang hamba dapat merasakan kehadiran dan kedekatan yang nyata dengan Allah SWT, serta memperoleh cahaya petunjuk yang akan membimbing langkah-langkahnya di masa depan. Sholat taubat juga mendatangkan pahala bagi orang yang melakukannya.
Syarat Agar Taubat Diterima Allah SWT
Agar taubat yang dilakukan benar-benar diterima oleh Allah SWT, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat pertama dan utama adalah keikhlasan, di mana taubat harus dilakukan semata-mata untuk mengharapkan ridha Allah SWT, tanpa ada unsur riya atau keinginan untuk terlihat baik di hadapan manusia. Seorang muslim yang bertaubat harus memenuhi beberapa syarat agar taubatnya diterima dan mencapai pengampunan yang sejati.
Syarat lainnya meliputi: berhenti sepenuhnya dari perbuatan maksiat, merasakan penyesalan mendalam, memiliki tekad kuat untuk tidak mengulangi kesalahan, mengembalikan hak orang lain jika taubat berkaitan dengan kezaliman terhadap sesama, dan meminta maaf serta kehalalan dari pihak yang terzalimi. Yang tidak kalah penting adalah faktor waktu - taubat harus dilakukan sebelum sakaratul maut, sebelum turunnya azab Allah, dan sebelum matahari terbit dari barat sebagai tanda besar kiamat. Taubat harus dilakukan dengan hati yang ikhlas, semata-mata untuk mengharapkan ridha Allah SWT, tanpa ada niatan riya atau keinginan untuk terlihat baik di hadapan orang lain.
Dalam kasus di mana dosa melibatkan hak orang lain seperti melukai, merampas harta, atau mencemarkan kehormatan, maka pelaku wajib mengembalikan hak tersebut kepada pemiliknya. Jika tidak memungkinkan untuk mengembalikan secara langsung, maka harus dicari alternatif lain seperti bersedekah atas nama orang yang terzalimi atau meminta doa dari keluarga yang bersangkutan. Ini menunjukkan pentingnya tanggung jawab sosial dalam konsep taubat.
Q&A (Tanya Jawab) Seputar Sholat Taubat
Q: Apakah sholat taubat harus dilakukan langsung setelah berbuat dosa?
A: Ya, sangat dianjurkan untuk segera melakukan sholat taubat setelah menyadari telah berbuat dosa. Sebagaimana kata Ibnu Taimiyah RA: "Sholat taubat dilakukan ketika seseorang melakukan kesalahan, maka taubat itu wajib disegerakan dan ia dianjurkan melakukan sholat dua rakaat kemudian bertaubat." Namun jika dalam keadaan darurat atau tidak memungkinkan, dapat dilakukan pada waktu yang tepat dengan tetap mempertahankan rasa penyesalan dan tekad untuk bertaubat.
Q: Berapa kali sholat taubat harus dilakukan untuk satu jenis dosa?
A: Tidak ada batasan khusus dalam jumlah pelaksanaan sholat taubat. Yang terpenting adalah keikhlasan dan kesungguhan dalam bertaubat. Jika masih merasa perlu memperdalam taubat atau belum merasa lega, boleh diulang berkali-kali. Namun yang perlu diingat adalah jangan sampai berlebihan hingga menimbulkan keraguan (waswas) terhadap penerimaan taubat dari Allah SWT.
Q: Apakah boleh melakukan sholat taubat secara berjamaah?
A: Berdasarkan referensi dari "Panduan Shalat Rasulullah" karya Imam Abu Wafa, sholat taubat hanya dapat dilakukan secara perorangan (munfarid) dan tidak boleh berjamaah. Hal ini karena taubat merupakan urusan pribadi antara hamba dengan Tuhannya yang memerlukan introspeksi dan penyesalan yang mendalam.
Q: Bagaimana jika lupa membaca doa setelah sholat taubat?
A: Membaca doa dan istighfar setelah sholat taubat adalah sunnah yang sangat dianjurkan, bukan rukun yang wajib. Jika lupa, tidak membatalkan sholat taubat yang telah dilakukan. Namun, istighfar dan doa dapat dibaca kapan saja setelah itu, karena esensi taubat adalah penyesalan dan permohonan ampun yang kontinyu kepada Allah SWT.
Q: Apakah sholat taubat bisa menggugurkan kewajiban sholat fardhu yang tertinggal (qadha)?
A: Tidak, sholat taubat tidak dapat menggantikan kewajiban sholat fardhu yang tertinggal. Sholat qadha harus tetap dilaksanakan secara terpisah. Namun, sholat taubat dapat menjadi wasilah untuk memohon ampun atas kelalaian meninggalkan sholat fardhu, dan diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam melaksanakan qadha sholat.
Q: Haruskah mengucapkan dosa secara spesifik saat melakukan sholat taubat?
A: Tidak perlu dan tidak dianjurkan untuk menyebutkan dosa secara detail dalam doa. Cukup dengan mengakui secara umum bahwa telah berbuat kesalahan dan memohon ampun. Bahkan dalam beberapa kasus, menyebut dosa secara spesifik dapat menimbulkan rasa malu yang berlebihan atau justru memperkuat ingatan negatif terhadap perbuatan tersebut.
Sumber Referensi:
- Tuntunan dan Mukjizat Segala Jenis Sholat Sunnah - Amrin Ra'uf
- Al-Baqiyatus Shalihat - Rabi' Abdur Rauf Az-Zawawi (terjemahan Masturi Ilham)
- Buku Panduan Sholat Lengkap - Saiful Hadi El Sutha
- Panduan Shalat Rasulullah - Imam Abu Wafa
- Panduan Shalat untuk Wanita - Ria Khoerunnisa
- Safinah Simple Series - Zackiyah Ahmad
- Rahasia Kedahsyatan Sholat Sunah Setahun Penuh - M. Kamaluddin
- Ilmu Tasawuf - Imam Kanafi
- Maqaashidul Mukallafin: An-Niyyat fil ibadaat - Umar Sulaiman al-Asyqar
- Menjadi Dai yang Sukses - Dr Sa'd al-Qahtani dan Aidil Novia Lc

2 months ago
24
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1610100/original/023138600_1496212189-Ramadan-20174.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975686/original/001020200_1729565914-nama-sahabat-nabi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/741885/original/078093900_1411557971-Ziarah-Gunung-Uhud.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3120399/original/060326300_1588698008-syed-muizur-MrRUgFfSjBA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401985/original/063466500_1762233670-ilustrasi_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2397600/original/021060800_1541051347-embers-142515_960_720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403562/original/069333200_1762330737-doa_penenang_hati.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403290/original/022871300_1762323039-Anjing.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403399/original/043952100_1762326172-membaca_doa_setelah_belajar.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403225/original/009668300_1762321820-Hajar_Aswad.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403116/original/098441200_1762317300-Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402980/original/045616400_1762313330-Grup_musik_Timur_Tengah__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402969/original/091132600_1762312803-cincin_emas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5086670/original/010622200_1736404465-1736397368003_perbedaan-antara-nabi-dan-rasul-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1474232/original/040480600_1484617421-Wisata-Laut-Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5134162/original/012917000_1739593072-1739590048291_arti-doa-sholat-dhuha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5061590/original/072378300_1734874466-Imam_Syafi_i.jpg)






















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270335/original/056977800_1751427256-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__14_.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5064764/original/069011000_1735030219-bansos_akhir_tahun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161848/original/042811500_1741848433-hq720__11_.jpg)