Liputan6.com, Jakarta - Setelah menunaikan sholat Fardhu, seorang Muslim dianjurkan untuk melanjutkan ibadahnya dengan dzikir dan doa setelah sholat Fardhu singkat. Melalui dzikir, hati menjadi lebih tenang dan jiwa merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta.
Imam Nawawi, dalam karyanya yang terkenal, Kitab Al-Adzkar, menyatakan bahwa para ulama telah bersepakat (ijma') mengenai kesunnahan dzikir setelah sholat. Kesunnahan ini didukung oleh banyak hadits shahih dengan beragam jenis bacaan yang dapat diamalkan.
Beliau mengatakan dalam kitab tersebut, bahwa ulama telah bersepakat (ijma') tentang kesunnahan dzikir usai sholat, yang ditopang oleh banyak hadits shahih dengan jenis bacaan yang amat beragam.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (9/9/2025).
Pentingnya Dzikir dan Doa Setelah Sholat Fardhu
Dzikir dan doa setelah sholat Fardhu merupakan amalan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dzikir secara etimologi berarti mengingat atau menyebut, sedangkan dalam konteks syariat, dzikir adalah mengingat Allah SWT dengan lisan, hati, atau perbuatan. Doa adalah permohonan atau permintaan seorang hamba kepada Tuhannya.
Kedua amalan ini menjadi pelengkap setelah pelaksanaan sholat wajib, berfungsi sebagai bentuk penghambaan diri dan upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Menurut Nayla Camelia dalam bukunya Celengan-Celengan Akhirat untuk Muslimah, dzikir dan doa adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Amalan ini memungkinkan pelakunya merasakan manisnya bermunajat, berdialog, dan berkomunikasi dengan Rabbnya.
Perintah untuk berdzikir juga dijelaskan dalam Al-Qur'an, seperti dalam Surat An-Nisa ayat 103, yang mengarahkan umat Muslim untuk mengingat Allah dalam berbagai kondisi setelah menyelesaikan sholat. Hal ini menunjukkan bahwa dzikir dan doa bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan inti dari kesadaran spiritual yang berkelanjutan setelah ibadah sholat.
Bacaan Dzikir Setelah Sholat Fardhu (Arab dan Latin)
Setelah menunaikan sholat Fardhu, umat Islam dianjurkan untuk membaca dzikir terlebih dahulu sebelum memanjatkan doa. Rangkaian dzikir ini bertujuan untuk mengagungkan Allah SWT dan memohon perlindungan-Nya. Berikut adalah beberapa bacaan dzikir yang umum diamalkan setelah sholat Fardhu, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan artinya:
-
Membaca Istighfar Dahulu
Sebelum berdoa, dianjurkan untuk membaca istighfar sebanyak tiga kali.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
"ASTAGHFIRULLAH HAL'ADZIM, ALADZI LAAILAHA ILLAHUWAL KHAYYUL QOYYUUMU WA ATUUBU ILAIIH"
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."
Atau versi singkatnya:
اَسْتَغْفِرُ اللهَ
"Astagfirullaah"
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah."
-
Dilanjutkan dengan membaca:
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
"LAA ILAHA ILLALLAH WAKHDAHU LAA SYARIKA LAHU, LAHUL MULKU WALAHUL KHAMDU YUKHYIIY WAYUMIITU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI'INNQODIIR"
Artinya: "Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Khusus untuk sholat Subuh dan Maghrib, bacaan ini dianjurkan sebanyak 10 kali.
-
Memohon perlindungan dari siksa neraka:
اَللَّهُمَّ أَجِرْنِـى مِنَ النَّارِ
"ALLAHUMMA AJIRNI MINAN-NAAR" (3x)
Artinya: "Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka."
Khusus setelah sholat Subuh, bacaan ini dianjurkan sebanyak 7 kali.
-
Memuji Allah dengan kalimat:
للَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام.
"ALLAHUMMA ANGTASSALAM, WAMINGKASSALAM, WA ILAYKA YA'UUDUSSALAM FAKHAYYINA RABBANAA BISSALAAM WA-ADKHILNALJANNATA DAROSSALAAM TABAROKTA RABBANAA WATA'ALAYTA YAA DZALJALAALI WAL IKRAAM"
Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Dzat yang Maha Sejahtera, dan dari-Mu lah kesejahteraan. Kepada-Mu lah kembali segala kesejahteraan. Maka hidupkanlah kami, ya Tuhan kami, dengan kesejahteraan. Masukkanlah kami ke dalam surga, negeri kesejahteraan. Maha Berkah Engkau, ya Tuhan kami, dan Maha Tinggi Engkau, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan."
-
Membaca Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255):
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَانَوْمٌ، لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلَا يَـؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.
"Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa naum. Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh. Man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih. Ya'lamu maa bayna aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa yuhiithuuna bi syai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa-a. Wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa Wahuwal 'aliyyul 'azhiim."
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. MilikNyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izinNya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmuNya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
-
Membaca Tasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil:
- Tasbih (33 kali):
سُبْحَانَ اللهِ
"SUBHANALLAH"
Artinya: "Maha Suci Allah."
- Tahmid (33 kali):
الْحَمْدُلِلهِ
"ALHAMDULILLAH"
Artinya: "Segala puji bagi Allah."
- Takbir (33 kali):
اللهُ اَكْبَرُ
"ALLAHU AKBAR"
Artinya: "Allah Maha Besar."
- Tahlil (33 kali atau 1 kali setelah tasbih, tahmid, takbir):
لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ
"LAILAHA ILLALLAH"
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah."
Atau versi lengkapnya setelah tasbih, tahmid, takbir:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ
"Laa ilaaha ilallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu, wa huwa 'alaa kulli syai`in qadiir."
Artinya: "Tiada sesembahan selain Allah semata dan satu-satunya, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan kekuasaan, milik-Nya pula setiap pujian, dan Dia adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
- Tasbih (33 kali):
-
Membaca doa perlindungan khusus Maghrib:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ اللَّهُمَّ أَجِرْنِي مِنَ النَّارِ
"Allahumma as`alukal-jannah, Allahumma ajirnii minan-naar."
Artinya: "Ya Allah aku meminta pada-Mu surga. Ya Allah lindungi aku dari Neraka."
-
Membaca doa memohon pertolongan dalam ibadah:
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
"Allahumma a'innii 'alaa dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatika"
Artinya: "Ya Allah tolonglah aku dalam mengingatMu, dan bersyukur pada-Mu dan beribadah secara baik kepada-Mu."
-
Membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas:
Dianjurkan membaca ketiga surah ini setelah setiap sholat Fardhu.
-
Surah Al-Ikhlas:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ
"Qul huwal laahu ahad"
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa."
اَللّٰهُ الصَّمَدُ
"Allah hus-samad"
Artinya: "Allah tempat meminta segala sesuatu."
لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ
"Lam yalid wa lam yuulad"
Artinya: "(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."
وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
"Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad"
Artinya: "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
-
Surah Al-Falaq:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙ
"Qul a'uzuu bi rabbil-falaq"
Artinya: "Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)."
وَمِنۡ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
"Wa min sharri ghasiqin iza waqab"
Artinya: "Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita."
وَمِنۡ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الۡعُقَدِۙ
"Wa min sharrin-naffaa-thaati fil 'uqad."
Artinya: "Dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya)."
وَمِنۡ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
"Wa min shar ri haasidin iza hasad"
Artinya: "Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
-
Surah An-Nas:
ِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ
"Qul a'uzu birabbin naas"
Artinya: "Katakanlah 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia."
مَلِكِ النَّاسِۙ
"Malikin naas"
Artinya: "Raja manusia"
اِلٰهِ النَّاسِۙ
"Ilaahin naas"
Artinya: "Sembahan manusia"
مِنۡ شَرِّ الۡوَسۡوَاسِ ۙ الۡخَـنَّاسِ
"Min sharril was waasil khannaas"
Artinya: "Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi."
الَّذِىۡ يُوَسۡوِسُ فِىۡ صُدُوۡرِ النَّاسِۙ
"Al lazii yuwas wisu fii suduurin naas"
Artinya: "Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia."
مِنَ الۡجِنَّةِ وَالنَّاسِ
"Minal jinnati wan naas"
Artinya: "Dari (golongan) jin dan manusia."
-
Surah Al-Ikhlas:
Bacaan Doa Setelah Sholat Fardhu (Arab dan Latin)
Setelah selesai berdzikir, umat Muslim dapat melanjutkan dengan memanjatkan doa. Doa setelah sholat merupakan momen penting untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT, memohon ampunan, rahmat, dan segala kebutuhan dunia maupun akhirat. Berikut adalah rangkaian doa setelah sholat Fardhu yang dapat diamalkan:
-
Pembukaan Doa:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
"BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM. ALHAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN, HAMDAN YUWAAFII NI'AMAHU WAYUKAAFII MAZIIDAHU. YA RABBANAA LAKAL HAMDU KAMAA YAN BAGHHI LIJALAALI WAJHIKA WA'AZHIIMI SULTHAANIKA."
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Dengan puji yang sebanding dengan nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Ya Allah Tuhan Kami, bagi-Mu segala puji dan segala apa yang patut atas keluhuran DzatMu dan Keagungan kekuasaanMu."
-
Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW:
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد
"ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD".
Artinya: "Ya Allah! Limpahkanlah rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad dan sanak keluarganya."
-
Permohonan Penerimaan Ibadah:
اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَا مَنَا وَرُكُوْ عَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّ عَنَا وَتَخَشُّوْ عَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَ نَا يَا اَلله يَا رَبَّ الْعَا لَمِيْنَ
"ALLAHUMMA RABBANAA TAQABBAL MINNAA SHALAATAANA WASHIYAAMANAA WARUKUU'ANAA WASUJUUDANAA WAQU'UUDANAA WATADLARRU'ANAA, WATAKHASYSYU'ANAA WATA'ABBUDANAA, WATAMMIM TAQSHIIRANAA YAA ALLAH YAA RABBAL'AALAMIIN".
Artinya: "Ya Allah terima sholat kami, puasa kami, ruku kami, sujud kami, duduk rebah kami, khusyu' kami, pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama sholat ya Allah. Tuhan seru sekalian alam."
-
Permohonan Ampunan dan Rahmat:
رَبَّنَا ضَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْ حَمْنَا لَنَكُوْ نَنَّ مِنَ الْخَا سِرِ يْنَ
"RABBANA DZHALAMNAA ANFUSANAA WA-INLAMTAGHFIR LANA WATARHAMNAA LANAKUUNANNA MlNAL KHAASIRIIN".
Artinya: "Ya Allah, Kami telah aniaya terhadap diri kami sendiri, karena itu ya Allah jika tidak dengan limpahan ampunan-Mu dan rahmat-Mu niscaya kami akan jadi orang yang sesat."
-
Permohonan Kemudahan dan Perlindungan:
رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِ يْنَ مِنْ قَبْلِنَا
"RABBANAA WALAA TAHMIL'ALAINAA ISHRAN KAMA HAMALTAHUL'ALAL LADZIINA MIN QABLINAA."
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan atas diri kami beban yang berat sebagaimana yang pernah Engkau bebankan kepada orang yang terdahulu dari kami."
رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَا قَتَا لَنَا بِهِ, وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَ نَا فَا نْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
"RABBANAA WALAA TUHAMMILNAA MAALAA THAAQATA LANAA BIHII WA'FU'ANNAA WAGHFIR LANAA WARHAMNAA ANTA MAULAANAA FANSHURNAA 'ALAL QAUMIL KAAFIRIIN".
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan atas diri kami apa yang di luar kesanggupan kami. Ampunilah dan limpahkanlah rahmat ampunan terhadap diri kami ya Allah. Ya Allah Tuhan kami, berilah kami pertolongan untuk melawan orang yang tidak suka kepada agamaMu."
-
Permohonan Keteguhan Hati:
رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْ بَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَ يْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُ نْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
"RABBANAA LAA TUZIGH QULUUBANAA BA'DA IDZHADAITANAA W'AHABLANAA MIN LADUNKA RAHMATAN INNAKA ANTAL WAHHAAB".
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, janganlah engkau sesatkan hati kami sesudah mendapat petunjuk, berilah kami karunia. Engkaulah yang maha Pemurah."
-
Permohonan Ampunan untuk Diri Sendiri, Orang Tua, dan Seluruh Muslim:
رَبَّنَا غْفِرْلَنَا وَلِوَالِدِيْنَ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ أَلْأَ حْيَآءِمِنْهُمْ وَاْلأَ مْوَاتِ, اِنَّكَ عَلَى قُلِّ ثَيْءٍقَدِيْرِ
"RABBANAGHFIR LANAA WALIWAALIDINAA WALIJAMI'IL MUSLIMIIN WALMUSLIMAATI WAL MU'MINIINA WALMU'MINATI. AL AHYAA-I-MINHUM WAL AMWAATI, INNAKA ALAA KULI SYAI'N QADIIR".
Artinya: "Ya Allah Ya Tuhan kami, ampunilah dosa kami dan dosa dosa orang tua kami, dan bagi semua orang Islam laki-laki dan perempuan, orang orang mukmin laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya Engkau dzat Yang Maha Kuasa atas segala-galanya."
-
Permohonan Kebaikan Dunia dan Akhirat:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"RABBANAA AATINAA FIDDUNYAA HASANATAN WAFIL AAKHIRATI HASANATAN WAQINAA ADZAABAN-NAAR".
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan didunia dan kesejahteraan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan api neraka."
-
Permohonan Ampunan Dosa dan Wafat dalam Keadaan Baik:
اللهم اغفر لنا ذنوبناوكفرعنا سيئاتنا وتوفنا مَعَ الْأَ بْرَارِ
"ALLAHUMMAGHFIRLANAA DZUNUUBANAA WAKAFFIR ANNAA SAYYIAATINAA WATAWAFFANAA MAALABRAARI".
Artinya: "Ya Allah ampunilah dosa kami dan tutupilah segala kesalahan kami, dan semoga jika kami mati nanti bersama-sama dengan orang-orang yang baik-baik."
-
Penutup Doa:
سُبْحَانَ رَبِّكِ رَبِّ الْعِزَةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْ سَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
"SUBHAANA RABBIKA RABBIL I'ZZATI AMMAA YASHIFUUNA WASALAAMUN 'ALAL MURSALHNA WAL-HAMDU LILLAAHI RABBIL'AALAMIINA".
Artinya: "Maha suci Engkau, Tuhan segala kemuliaan. Suci dari segala apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir. Semoga kesejahteraan atas para Rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam."
Keutamaan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Fardhu
Dzikir dan doa setelah sholat Fardhu memiliki banyak keutamaan yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah SAW. Amalan ini tidak hanya memperkuat ikatan spiritual seorang hamba dengan Tuhannya, tetapi juga membawa berbagai manfaat di dunia dan akhirat.
-
Allah akan mengingat orang yang berdzikir kepada-Nya.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 153: "Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
-
Berdzikir menjadi sebab keberuntungan.
Sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: "Dari Abu Hurairah dia berkata; "Pada suatu ketika saw pergi ke Makkah melewati sebuah gunung yang bernama Jumdan. Kemudian beIiau bersabda: 'Ayo jalanlah! Inilah Jumdan. Telah menang para mufarridun.' Para sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan mufarridun?' Beliau menjawab: 'Yaitu orang-orang (lakilaki/perempuan) yang anyak berdzikir kepada Allah.'"
-
Dzikir mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Ankabut ayat 45: "Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
-
Dzikir menentramkan hati.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Ar-Ra'd ayat 28: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram."
-
Doa adalah tindakan mulia di sisi Allah SWT.
Sebagaimana hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA: "Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda, 'tidak ada sesuai yang lebih mulia di sisi Allah dibanding doa'."
-
Doa adalah sarana memohon ampunan dosa.
Hal ini sesuai firman Allah SWT: "...Mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Hubungan Dzikir dan Doa dalam Islam
Dzikir dan doa merupakan dua amalan yang saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan dalam praktik ibadah seorang Muslim. Menurut Abdul Halim Mahmud dalam pengantar kitab Ad-Du’a al-Mustajab minal Hadits wal Kitab, keduanya dikategorikan sebagai amalan ringan yang dapat mendatangkan pahala berlimpah.
Dalam dzikir, seringkali terkandung doa-doa yang menjadi media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sementara dalam doa, terdapat kalimat dzikir yang menuntun manusia untuk senantiasa mengingat Rabbnya.
Para ulama menjelaskan bahwa perbedaan mendasar antara dzikir dan doa terletak pada penyebutan dan namanya saja, namun hakikatnya keduanya saling terkait erat. Quraish Shihab juga berpendapat bahwa doa adalah bagian dari dzikir, dan sebaliknya. Kerendahan hati serta rasa butuh kepada Allah selalu menghiasi orang-orang yang mengingat nama-Nya, menjadikan dzikir dan doa sangat dicintai oleh Allah SWT.
Dzikir sendiri melibatkan berbagai aspek dalam diri manusia, mulai dari lisan, hati, pikiran, hingga perbuatan, semuanya diarahkan untuk tujuan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Perintah untuk berdzikir dijelaskan dalam banyak dalil shahih.
Sa’id Hawa dalam Al-Asas fit Tafsir menegaskan bahwa berdzikir harus dilakukan secara mutlak dalam setiap keadaan, baik siang maupun malam, di daratan atau lautan, dalam kondisi diam, bepergian, kaya, miskin, sakit, sehat, sepi, maupun di tengah keramaian.
FAQ
1. Apa hukum dzikir setelah sholat fardhu?
Sunnah muakkadah, dianjurkan oleh para ulama berdasarkan ijma’ dan hadits shahih.
2. Apa manfaat utama dzikir setelah sholat?
Menentramkan hati, mengingat Allah, serta memperkuat iman.
3. Apakah doa setelah sholat fardhu harus panjang?
Tidak harus, boleh singkat maupun panjang sesuai kebutuhan.
4. Kapan waktu terbaik membaca dzikir dan doa setelah sholat?
Segera setelah salam sebelum melakukan aktivitas lain.
5. Apakah doa setelah sholat harus dengan bahasa Arab?
Boleh dengan bahasa Arab maupun bahasa sehari-hari, yang penting khusyuk.
6. Apa bacaan dzikir yang paling dianjurkan setelah sholat?
Istighfar, tahlil, tahmid, takbir, tasbih, ayat kursi, serta surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
7. Apa hubungan dzikir dan doa setelah sholat?
Dzikir adalah pengingat Allah, doa adalah permohonan; keduanya saling melengkapi.