Penjelasan Sholat Malam Apa Saja Sebelum Tidur: Panduan Lengkap Ibadah Sunnah

6 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Sholat malam apa saja sebelum tidur merupakan salah satu pertanyaan yang sering muncul di kalangan umat Islam yang ingin menambah amalan ibadah. Berbagai jenis sholat sunnah dapat dilakukan pada malam hari tanpa harus menunggu tidur terlebih dahulu.

Rasulullah SAW menegaskan sholat malam merupakan ibadah terbaik setelah sholat fardhu, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Muslim.

Mengetahui sholat malam apa saja sebelum tidur akan membantu umat Islam untuk memaksimalkan waktu malam dengan ibadah yang berkah.

Melansir dari Kementerian Agama Republik Indonesia, terdapat beberapa jenis sholat sunnah yang dapat dikerjakan setelah sholat Isya hingga menjelang waktu tidur, seperti sholat witir, sholat ba'diyah Isya, dan sholat tarawih khusus untuk bulan Ramadan.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (25/8/2025).

Jenis-Jenis Sholat Malam Sebelum Tidur

Terdapat beberapa jenis sholat sunnah yang dapat dikerjakan pada malam hari sebelum tidur, masing-masing memiliki keutamaan dan ketentuan tersendiri:

1. Sholat Ba'diyah Isya

Sholat ba'diyah Isya merupakan sholat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah sholat Isya. Ibadah ini termasuk dalam kategori sholat rawatib muakkad yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Jumlah rakaatnya adalah 2 rakaat yang dapat dikerjakan langsung setelah sholat Isya.

2. Sholat Witir

Sholat witir adalah sholat sunnah dengan jumlah rakaat ganjil yang dapat dikerjakan antara 1, 3, 5, 7, 9, atau 11 rakaat. Mengutip dari Kementerian Agama Republik Indonesia, sholat witir dapat dikerjakan setelah sholat Isya hingga menjelang fajar, menjadikannya pilihan ideal sebagai sholat penutup sebelum tidur.

3. Sholat Tarawih

Khusus untuk bulan Ramadan, sholat tarawih menjadi ibadah yang sangat dianjurkan. Sholat ini dikerjakan setelah Isya dan sebelum witir dengan jumlah rakaat 8 atau 20, tergantung pada pendapat madzhab yang diikuti.

4. Sholat Mutlaq

Sholat mutlaq adalah sholat sunnah yang dapat dikerjakan kapan saja tanpa terikat waktu tertentu, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang. Ketika dikerjakan pada malam hari, sholat ini memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan siang hari.

5. Sholat Hajat

Sholat hajat dapat dikerjakan pada malam hari untuk memohon dikabulkannya suatu keinginan. Jumlah rakaatnya minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.

Sholat Malam Sebelum Tidur

Sholat malam sebelum tidur adalah ibadah sunnah yang dilakukan setelah sholat Isya hingga menjelang waktu tidur, tanpa harus bangun dari tidur terlebih dahulu. Berbeda dengan sholat tahajud yang mengharuskan pelaksanaannya setelah bangun dari tidur, sholat-sholat ini dapat langsung dikerjakan setelah menunaikan sholat Isya.

Melansir dari buku Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq, waktu pelaksanaan sholat malam dimulai setelah sholat Isya sampai berakhir waktu fajar. Konsep ini memberikan fleksibilitas bagi umat Islam untuk memilih waktu yang tepat sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing.

Dalam praktiknya, sholat malam sebelum tidur memiliki berbagai jenis dengan keutamaan dan tata cara yang berbeda. Setiap jenis sholat memiliki karakteristik khusus, mulai dari jumlah rakaat hingga waktu pelaksanaan yang dianjurkan. Para ulama sepakat bahwa melaksanakan ibadah ini akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda.

Pentingnya memahami konsep sholat malam sebelum tidur terletak pada kemudahan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Umat Islam yang memiliki keterbatasan waktu atau khawatir tidak dapat bangun di tengah malam, dapat memanfaatkan waktu setelah Isya untuk menambah amalan sunnah.

Niat dan Tata Cara Pelaksanaan

Setiap jenis sholat malam memiliki niat dan tata cara pelaksanaan yang spesifik. Pemahaman yang benar tentang niat dan prosedur pelaksanaan sangat penting untuk memastikan ibadah dilakukan dengan sempurna.

Niat Sholat Ba'diyah Isya:

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal 'isyaa-i rak'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah setelah Isya dua rakaat menghadap kiblat karena Allah SWT."

Niat Sholat Witir:

صَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَ

Ushallii sunnatal witri rak'atan mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'ala.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah witir satu rakaat menghadap kiblat karena Allah SWT."

Melansir dari buku Berkata Baik atau Diam karya Ninik Handrini, pelaksanaan sholat witir sebelum tidur sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak yakin dapat bangun untuk sholat tahajud. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang mewasiatkan kepada beberapa sahabat untuk menjadikan witir sebagai sholat penutup sebelum tidur.

Tata cara pelaksanaan pada dasarnya sama dengan sholat-sholat sunnah lainnya,

  • dimulai dengan takbiratul ihram,
  • membaca Al-Fatihah dan surat pendek,
  • kemudian rukuk,
  • sujud,
  • dan diakhiri dengan salam.

Setiap dua rakaat ditutup dengan salam, kecuali untuk sholat witir 3 rakaat yang dapat dikerjakan dengan satu salam.

Keutamaan dan Manfaat Sholat Malam

Melaksanakan sholat malam sebelum tidur memiliki berbagai keutamaan yang telah dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits. Keutamaan ini tidak hanya berkaitan dengan pahala di akhirat, tetapi juga memberikan manfaat spiritual dan psikologis bagi pelaksanaanya.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Muslim: "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan haram. Dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam." Hadits ini menunjukkan kedudukan istimewa sholat malam dalam hierarki ibadah sunnah.

Mengutip dari Al-Quran surat Al-Isra ayat 79, Allah SWT berfirman tentang keutamaan sholat malam: "Pada sebagian malam lakukanlah sholat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."

Ayat ini menunjukkan bahwa ibadah malam akan mengantarkan pelaksananya pada derajat yang mulia.

Dari segi manfaat psikologis, sholat malam memberikan ketenangan jiwa dan kedekatan spiritual dengan Allah SWT. Aktivitas ini membantu menutup hari dengan dzikir dan doa, menciptakan transisi yang baik antara aktivitas duniawi dengan istirahat malam. Selain itu, konsistensi dalam melaksanakan sholat malam dapat membentuk karakter disiplin dan komitmen dalam beribadah.

Waktu yang Tepat untuk Sholat Malam

Pemahaman tentang waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat malam sebelum tidur sangat penting untuk memaksimalkan keutamaan ibadah ini. Setiap jenis sholat memiliki rentang waktu pelaksanaan yang optimal sesuai dengan dalil-dalil syariat.

Secara umum, waktu sholat malam dimulai setelah selesai melaksanakan sholat Isya hingga terbit fajar. Namun, untuk sholat-sholat yang dikerjakan sebelum tidur, disarankan untuk melaksanakannya tidak terlalu larut agar tidak mengganggu waktu istirahat yang cukup.

Melansir dari buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karya Arif Rahman, Rasulullah SAW memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu pelaksanaan. Bagi mereka yang yakin dapat bangun di akhir malam, disarankan untuk mengakhirkan sholat witir. Sebaliknya, bagi yang khawatir tidak bangun, lebih baik menyegerakan di awal malam.

Rekomendasi Waktu Pelaksanaan:

  • Sholat Ba'diyah Isya: Segera setelah sholat Isya
  • Sholat Tarawih: Setelah sholat Isya (khusus Ramadan)
  • Sholat Witir: Dapat dikerjakan kapan saja antara Isya hingga Subuh
  • Sholat Hajat: Fleksibel, hindari waktu makruh
  • Sholat Mutlaq: Kapan saja di malam hari, hindari waktu makruh

Penting untuk menghindari waktu-waktu yang dimakruhkan untuk sholat sunnah, yaitu setelah sholat Subuh hingga matahari naik setinggi tombak, ketika matahari tepat di tengah (istiwa), dan setelah Asar hingga maghrib.

Tips Membiasakan Sholat Malam

Membangun kebiasaan melaksanakan sholat malam sebelum tidur memerlukan komitmen dan strategi yang tepat. Konsistensi dalam beribadah tidak terbentuk dalam semalam, tetapi melalui proses bertahap yang berkelanjutan.

Mulailah dengan target yang realistis, seperti melaksanakan sholat ba'diyah Isya secara rutin sebelum menambah jenis sholat lainnya. Setelah terbiasa dengan satu jenis sholat, secara bertahap tambahkan jenis sholat lainnya sesuai kemampuan. Prinsip "sedikit tapi konsisten" lebih baik daripada banyak tetapi tidak berkelanjutan.

Strategi Membangun Kebiasaan:

  • Mulai bertahap: Dimulai dari 2 rakaat ba'diyah Isya
  • Tentukan waktu tetap: Pilih waktu yang sama setiap malam
  • Ciptakan ritual: Buat rutinitas sebelum sholat seperti wudhu dan dzikir
  • Evaluasi rutin: Tinjau konsistensi mingguan atau bulanan
  • Dukungan keluarga: Libatkan anggota keluarga untuk saling mengingatkan

Mengutip dari penelitian Journal of Islamic Studies, kebiasaan spiritual yang konsisten memberikan dampak positif pada kesehatan mental dan stabilitas emosional. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat sholat malam tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga memiliki implikasi kesehatan yang nyata.

Faktor lingkungan juga berpengaruh dalam membangun kebiasaan ini. Sediakan tempat sholat yang nyaman, jauhkan gangguan seperti gadget, dan pastikan kondisi fisik dalam keadaan segar. Jika merasa mengantuk, lakukan aktivitas ringan seperti wudhu atau membaca dzikir untuk mengembalikan fokus.

Sumber Referensi

  • Fiqh Sunnah - Sayyid Sabiq
  • Kementerian Agama Republik Indonesia
  • Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW - Arif Rahman
  • Berkata Baik atau Diam - Ninik Handrini
  • Fikih Madrasah Ibtidaiyah - Yusak Burhanidin dan Muhammad Najib
  • Journal of Islamic Studies - Penelitian tentang Ibadah dan Kesehatan Mental
  • Sholat Sunat Pilihan - Mahmudin
  • Fikih Salat Sunah - Ali Musthafa Siregar dan Nurhadi

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa perbedaan antara sholat malam sebelum tidur dan sholat tahajud?

Sholat malam sebelum tidur dapat dikerjakan langsung setelah Isya tanpa harus tidur terlebih dahulu, sedangkan sholat tahajud harus dikerjakan setelah bangun dari tidur di malam hari. Keduanya memiliki keutamaan yang besar, namun tahajud memiliki keutamaan yang lebih tinggi karena dikerjakan pada waktu yang lebih khusus.

2. Berapa jumlah rakaat minimal dan maksimal untuk sholat malam sebelum tidur?

Jumlah rakaat bervariasi tergantung jenis sholatnya. Sholat ba'diyah Isya minimal 2 rakaat, sholat witir minimal 1 rakaat dan maksimal 11 rakaat, sedangkan sholat mutlaq tidak memiliki batasan khusus. Yang terpenting adalah konsistensi dalam melaksanakannya sesuai kemampuan.

3. Apakah boleh menggabungkan beberapa jenis sholat malam dalam satu waktu?

Ya, boleh menggabungkan beberapa jenis sholat malam dalam satu waktu. Misalnya, setelah sholat Isya dapat melaksanakan ba'diyah Isya 2 rakaat, kemudian sholat mutlaq beberapa rakaat, dan ditutup dengan witir. Urutan pelaksanaan sebaiknya diakhiri dengan sholat witir sebagai penutup.

4. Bagaimana jika tidak sempat melaksanakan sholat malam karena langsung tertidur?

Tidak ada dosa jika tidak melaksanakan sholat sunnah karena tertidur, namun sebaiknya berusaha untuk konsisten. Jika sering tertidur setelah Isya, dapat melaksanakan sholat witir segera setelah Isya sebagai antisipasi, atau mengatur waktu istirahat agar dapat melaksanakan ibadah sunnah terlebih dahulu.

5. Apakah ada bacaan khusus yang dianjurkan dalam sholat malam sebelum tidur?

Tidak ada bacaan yang wajib, namun dianjurkan membaca surat-surat pendek yang mudah dihafal seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas, atau ayat-ayat pilihan lainnya. Yang terpenting adalah membaca dengan khusyu' dan memahami maknanya untuk meningkatkan kualitas spiritual.

6. Bisakah sholat malam sebelum tidur dilakukan secara berjamaah di rumah?

Ya, sholat malam dapat dilakukan berjamaah di rumah bersama anggota keluarga. Hal ini bahkan dianjurkan karena dapat meningkatkan kualitas ibadah keluarga dan menjadi contoh baik bagi anak-anak. Namun, untuk sholat witir lebih baik dilakukan sendiri-sendiri karena bersifat personal.

7. Apa yang harus dilakukan jika lupa membaca niat sholat malam?

Niat yang utama adalah dalam hati, sehingga jika lupa mengucapkan niat secara lisan tetapi dalam hati sudah berniat untuk sholat tertentu, maka sholat tetap sah. Namun, sebaiknya membiasakan diri membaca niat secara lisan untuk membantu fokus dan konsentrasi dalam beribadah.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |