Sholat Subuh Tanpa Qunut, Ini Panduan Lengkap Niat dan Tata Caranya yang Benar

1 month ago 29

Liputan6.com, Jakarta - Perbincangan mengenai sholat subuh tanpa qunut atau dengan qunut selalu menarik dari masa ke masa. Sebab, di Indonesia, sebagian umat Islam selalu membaca qunut saat sholat subuh, sebagian lainnya tidak. 

Dijelaskan di buku Fiqh Shalat Terlengkap karya Abu Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani, para ulama memiliki perbedaan pendapat dalam hukum qunut subuh. Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad menyatakan bahwa membaca doa qunut subuh tidak disunnahkan. Sedangkan menurut Imam Malik dan Imam Asy-Syafi'i menyatakan bahwa disunnahkan untuk membaca doa qunut subuh.

Satu kesamaannya adalah, bahwa jumhur ulama menyatakan qunut tidak wajib. Imam asy-Syaukani menegaskan hukum qunut adalah tidak wajib secara mutlak. Kelompok yang tidak membaca qunut memiliki dasar pada beberapa hadits.

"Diriwayatkan dari Sahabat Anas RA bahwasanya Nabi Muhammad SAW melakukan qunut sebulan setelah rukuk, beliau mendoakan keburukan kepada beberapa kabilah Arab, lalu (setelah itu) beliau tidak melakukannya lagi." (HR Bukhari dan Muslim)

Lantas, bagaimana cara sholat subuh tanpa doa qunut? Berikut bacaan dan tata cara sholat subuh tanpa doa qunut.

Rukun Sholat Subuh

Untuk memahami sholat subuh tanpa qunut, terlebih dahulu kita harus mengetahui rukun sholat atau hal yang harus dilakukan dalam sholat.

Dalam Kitab Safinatun Najah karya Syaikh Salim bin Samir Al-Hadrami, disebut bahwa rukun sholat ada 17. Sementara, Fathul Qarib karya Syekh Muhammad bin Qasim al-Ghazi dijelaskan, ada 18 rukun sholat. 

Hanya saja rukun 'keluar dari sholat adalah pendepapat yang lemah."Rukun ke tujuh belas adalah niat keluar dari sholat. Dan ini adalah pendapat yang marjuh (lemah). Ada yang mengatakan bahwa niat keluar dari sholat hukumnya tidak wajib, dan inilah pendapat al ashah,' jelas Qasim Al-Ghazi.

Ketentuan ini berlaku untuk semua sholat wajib, termasuk sholat subuh. Oleh karena itu, rukun sholat subuh yang digunakan merujuk pada Safinatun Najah Syaikh Salim bin Samir Al-Hadrami

Berikut rinciannya:

  1. Niat
  2. Takbiratul ihram
  3. Berdiri bagi yang mampu dalam shalat wajib
  4. Membaca surah Al-Fatihah
  5. Rukuk
  6. Thumakninah ketika rukuk
  7. Iktidal
  8. Thumakninah saat iktidal
  9. Sujud dua kali
  10. Thumakninah saat sujud
  11. Duduk antara dua sujud,
  12. Thumakninah saat duduk antara dua sujud
  13. Tasyahhud akhir
  14. Duduk saat tasyahud akhir
  15. Shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tasyahhud akhir
  16. Salam
  17. Tertib.

Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Subuh

Bacaan Niat Sholat Subuh dengan membaca qunut dan tanpa qunut sama saja. Berikut lafalnya.

Niat Sholat Subuh Sendirian

نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu an usholli fardha ash-shubhi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Saya niat shalat fardhu Subuh dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Subuh sebagai Imam

اُصَلِّيْ فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Ushallī fardhas-ṣubḥi rak‘ataini imaaman lillaahi ta‘aalaa.

Artinya: “Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta‘ala.”

Niat Sholat Subuh sebagai Makmum

اُصَلِّيْ فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Ushallī fardhas-ṣubḥi rak‘ataini ma’muuman lillaahi ta‘aalaa.

Artinya: “Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta‘ala.”

Tata Cara Sholat Subuh: Rukun, Sunah dan Bacaannya

1. Niat

2. Takbiratul Ihram

Bersamaan dengan niat di dalam hati 'Nawaitu an usholli fardha ash-shubhi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ,' yang artinya: "Saya niat shalat fardhu Subuh dua rakaat karena Allah Ta'ala."

اللَّهُ أَكْبَرُ

Latin: Allâhu akbar.

Artinya: "Allah Maha Besar."

3. Doa Iftitah (sunnah; boleh dibaca atau dilewati)

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ

Latin: Subhânaka allâhumma wa bihamdika, wa tabârakasmuka, wa ta‘âla jadduka, wa lâ ilâha ghairuka.

Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji bagi-Mu, Maha Berkah nama-Mu, Maha Tinggi keagungan-Mu, dan tiada ilah selain Engkau."

4. Membaca Surah Al-Fātiḥah (setiap rakaat)

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـلَمِينَ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ مَـٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّالِّينَ

Latin: Al-ḥamdu lillâhi rabbi al-’âlamîn. Ar-raḥmânir-raḥîm. Mâliki yaumid-dîn. Iyyâka na‘budu wa iyyâka nasta‘în. Ihdinâṣ-ṣirâṭal-mustaqîm. Ṣirâṭallażîna an‘amta ‘alaihim ghairil-maġḍûbi ‘alaihim wa lâđđâllîn

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada-Mulah kami menyembah dan hanya kepada-Mulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus — jalan orang-orang yang Engkau beri ni‘mah, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat.

5. Membaca Surat Pendek

(sunah, bisa diaca atau tidak. Opsional bisa Surat Al-Ikhlâs atau lainnya)

 قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Latin: Qul huwa Allâhu aḥad. Allâhul-ṣamad. Lam yalid wa lam yûlad. Wa lam yakun lahu kufuwan aḥad.

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat bergantung segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."

Catatan: Boleh membaca surat lain yang pendek seperti Al-Falaq / An-Nâs / Al-Kaafirûn dsb.)

6. Ruku‘

6. Ruku

Bacaan tasbih ruku

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمُ

Latin: Subḥâna rabbîyal-‘aẓîm.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung."

Biasa diucap 3x atau sesuai kemampuan.

7. I‘tidâl (bangkit dari ruku‘)

Bacaan i'tidal:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Latin: Sami‘allâhu liman ḥamidah

Artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya."

Bacaan saat i'tidal:

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

Latin: Rabbana wa laka al-ḥamd

Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji."

8. Sujud

Ttasbih sujud:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى

Latin: Subḥâna rabbiyal-a‘lá.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi." Diucap 3x atau sesuai kemampuan.

9. Duduk di Antara Dua Sujud

Contoh doa pendek yang dibaca:

 رَبِّ اغْفِرْ لِي، رَبِّ اغْفِرْ لِي

Atau doa panjang yang umum digunakan:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Latin: Rabbighfir lī, rabbighfir lī. atau

Rabbighfir lī wa aḥramnī wa ajburnī wa arfa‘nī wa arzuqnī wa ahdinī wa ‘āfinī wa‘fu ‘annī.

Artinya: Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, angkatlah derajatku, berikanlah rezeki dan petunjuk kepadaku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku.

10. Sujud kedua dengan bacaan yang sama

11. Berdiri untuk melakukan rakaat kedua, dengan rukun dan sunnah yang sama dengan rakaat pertama, tanpa membaca doa qunut pada i'tidal kedua.

12. Tasyahhud (duduk akhir)

Bacaan At-Tahiyyat:

التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

Latin: At-taḥiyyâtu lillâhi waṣ-ṣalawâtu waṭ-ṭayyibât. As-salâmu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa raḥmatullâhi wa barakâtuh. As-salâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhiṣ-ṣâlihîn. Ashhadu an lâ ilâha illallâhu wa ashhadu anna Muḥammadan ‘abduhu wa rasûluh.

Artinya: "Segala penghormatan, shalawat dan kebaikan untuk Allah. Salam untukmu wahai Nabi dan rahmat Allah serta berkah-Nya. Salam bagi kami dan bagi hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya."

13. Shalawat (Ibrahimiyah) 

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ

Latin: Allâhumma ṣalli ‘alâ Muḥammadin wa ‘alâ âli Muḥammad, kamâ ṣallayta ‘alâ Ibrâhîm, wa bârik ‘alâ Muḥammadin wa ‘alâ âli Muḥammad, kamâ bârakta ‘alâ Ibrâhîm.

Artinya: "Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau beri berkah kepada Ibrahim, dan berikanlah rahmat/berkah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Ibrahim."

14. Salam

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ

Latin: As-salâm ‘alaikum wa raḥmatullâh

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepada kalian." (disebut ke kanan lalu ke kiri)

People also Ask:

1. Apakah sah shalat Subuh jika tidak membaca doa qunut?

Ya, sholat Subuh boleh dilaksanakan tanpa qunut dan hukumnya tetap sah. Doa qunut merupakan sunah yang sangat dianjurkan, bukan rukun sholat, sehingga meninggalkannya tidak membatalkan sholat. Bagi yang tidak membacanya, disunahkan mengganti kekurangan tersebut dengan sujud sahwi.

2. Jika tidak hafal qunut, baca apa?

Jika tidak hafal doa qunut, Anda bisa menggantinya dengan doa lain yang Anda ketahui, seperti doa sapu jagat (Rabbana atina fid-dunya hasanah...) atau doa lain yang berisi permohonan dan pujian kepada Allah. Anda juga bisa membaca kalimat sederhana seperti Ya Rabbi atau Allahummaghfirlii sebanyak tiga kali, terutama jika Anda tidak hafal doa qunut yang panjang.

3. Apakah qunut wajib menurut Imam Syafi'i?

Tidak, mazhab Syafi'i tidak mewajibkan qunut, melainkan menghukuminya sebagai sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) dalam salat Subuh. Membaca qunut termasuk bagian dari sunnah ab'ad (sunnah yang dianjurkan) sehingga jika ditinggalkan, shalat tetap sah namun disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi.

4. Apa pengganti doa qunut saat sholat Subuh?

Pengganti doa qunut subuh bisa dengan doa apa saja yang diketahui, seperti membaca doa Rabbana (Rabbana atina fid dunya hasanah dan seterusnya), doa ma'tsur, doa iftitah, atau doa pendek seperti "Allahumma ghfir li warhamni wahdini wa 'afini warzuqni". Jika Anda mengikuti mazhab Syafi'i dan lupa membaca qunut, Anda bisa melakukan sujud sahwi sebagai penggantinya. Namun, jika Anda tidak hafal dan menggantinya dengan doa lain, shalat Anda tetap sah.

Sumber Referensi:

Buku Fiqh Shalat Terlengkap, Abu Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani

Buku Risalah Sholat Lengkap, Moh Rifai

Kitab Nailul Authar, Imam asy-Syaukani

Kitab Safinatun Najah, Syaikh Salim bin Samir Al-Hadrami

Fathul Qarib, Syekh Muhammad bin Qasim al-Ghazi

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |