Sholawat Ibrahimiyah, Makna Mendalam, dan Keistimewaannya

Liputan6.com, Jakarta - Sholawat Ibrahimiyah adalah mengandung sanjungan dan doa yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim AS beserta keluarga mereka. Pemahaman mendalam tentang Sholawat Ibrahimiyah sangat penting bagi umat Muslim.

Menurut penafsiran dari Syekh Nawawi dalam Murah Labib, terdapat empat alasan mengapa sholawat Ibrahimiyah menyandingkan Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW.

Alasan tersebut meliputi Nabi Ibrahim AS yang mendoakan umat Nabi Muhammad SAW, agar keduanya selalu disebut dengan sebutan baik, Nabi Ibrahim AS sebagai bapak agama dan Nabi Muhammad SAW sebagai bapak rahmat, serta Nabi Ibrahim AS yang mengajak pada haji dan Nabi Muhammad SAW yang mengajak pada iman.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Selasa (1/7/2025).

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menghadiri sholawat kebangsaan di Lampung Selatan. Cak Imin meminta kepada ribuan santri menjaga Ukhuwah Islamih dan menekankan penyelenggara pemilu wajib menjalankan konteks tanpa peran ganda.

Sholawat Ibrahimiyah adalah salah satu jenis sholawat yang paling dikenal dan sering diamalkan oleh umat Islam. Setiap Muslim umumnya membacanya minimal lima kali sehari, yaitu saat membaca tahiyat akhir dalam sholat wajib. M

enurut penjelasan Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani dalam kitab Afdlalus Shalawt 'al Sayyidis Sdt, di antara berbagai macam sholawat, baik yang berasal dari riwayat Nabi (ma'tsrah) maupun yang tidak, sholawat Ibrahimiyah dinilai sebagai yang paling sempurna dalam susunan lafaznya.

Kesempurnaan inilah yang menjadikan sholawat ini ditetapkan sebagai bacaan dalam sholat, selain karena hadis yang menjadi dasarnya telah disepakati kesahihannya oleh para ulama Nahdlatul Ulama (NU).

Banyak perawi hadis yang meriwayatkan sholawat ini, mulai dari Imam Malik dalam Muwaththa, Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab shahih mereka, hingga imam lainnya seperti Abu Dawud, Nasa'i, dan Turmudzi.

Banyaknya yang meriwayatkan hadis tentang sholawat Ibrahimiyah membuat beragamnya redaksi sholawat Ibrahimiyah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah bacaan sholawat Ibrahimiyah:

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Arab-latin: Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammadin kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa ibraahiima wa'alaa aali sayyidinaa ibrahiima, wabaarik 'alaa aali sayyidinaa muhammadin kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa 'alaa sayyidinaa ibraahima wa 'alaa aali sayyidina ibraahima, fil 'aalamiina innaka hamiidun majiidun.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung."

Sholawat Ibrahimiyah bukan sekadar rangkaian kata-kata pujian, melainkan juga mengandung makna yang sangat mendalam. Mengutip buku Shalawat Populer, Tuan Guru KH. Suhaidi Ghazali, M.Pd.I dan Dr. Shabri Shaleh Anwar, M.Pd.I., (2021) Imam Nawawi berkata bahwa sholawat ini dinamakan Sholawat Ibrahimiyah karena selawat tersebut merupakan bentuk sholawat yang paling utama.

Sholawat Ibrahimiyah memiliki pengaruh yang besar apabila dibaca setiap hari secara istiqomah. Terutama bagi yang memiliki keinginan besar untuk menunaikan ibadah haji, maka perbanyaklah membaca sholawat ini secara istiqomah, karena sholawat ini diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Umat Muslim memiliki kewajiban untuk senantiasa memanjatkan sholawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perintah tersebut Allah firmankan dalam Surat Al Azhab ayat 56. Ayat ini menjadi dasar pentingnya membaca Sholawat Ibrahimiyah sebagai wujud cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

Banyak sekali sholawat nabi yang dapat umat Muslim panjatkan, di antaranya sholawat ibrahimiyah yang setiap hari umat Muslim baca, yaitu pada tasyahud akhir. Sholawat Ibrahimiyah menjadi bagian tak terpisahkan dari ibadah umat Muslim.

Dinamakan sholawat ibrahimiyah karena di dalamnya terdapat penghormatan kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissallam dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satu pendapat kuat adalah Nabi Ibrahim dikaitkan dengan bapak agama yang dibuktikan dengan beliau membangun Kakbah yang menjadi arah kiblat seluruh umat Muslim di dunia. Sholawat Ibrahimiyah menghubungkan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Ibrahim AS, yang dianggap sebagai bapak agama.

Sholawat Ibrahimiyah memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan bagi siapa saja yang mengamalkannya. Lebih rincinya, dijelaskan dalam buku berjudul Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karangan Ustadz Ali Amrin al-Qurawy (2018: 205) menurut banyak ulama, salah satunya ulama besar mazhab Syafi’i yaitu Imam An Nawawi, Sholawat Ibrahimiyah memiliki keutamaan, diantaranya:

Salah satu keutamaan Sholawat Ibrahimiyah adalah bila membacanya 40 kali, maka kedudukannya akan ditinggikan oleh Allah SWT. Selain itu, membaca Sholawat Ibrahimiyah dapat menimbulkan rasa berani saat akan menghadapi musuh, dengan membaca sholawat ini sebanyak 7 kali.

Setelah mengetahui betapa besarnya keutamaan dari sholawat ibrahimiyah, tentu harus mengetahui bagaimana bacaan sholawat ibrahimiyah secara tepat. Sebagaimana yang tertulis dalam buku berjudul Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah karya Siti Zamratus Sa'adah (2015: 81). Sholawat Ibrahimiyah memiliki keutamaan yang sangat besar bagi yang mengamalkannya.

Sholawat Ibrahimiyah adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, dengan makna mendalam dan keutamaan yang banyak. Dengan memahami makna dan mengamalkannya dengan penuh keikhlasan dan keyakinan, diharapkan dapat mendatangkan berbagai kebaikan dan keberkahan dalam kehidupan.

Apa itu Sholawat Ibrahimiyah?

Sholawat Ibrahimiyah adalah bentuk doa yang berisi pujian dan permohonan rahmat kepada Nabi Muhammad SAW serta Nabi Ibrahim AS beserta keluarganya. Sholawat ini merupakan bagian dari tahiyat akhir dalam sholat wajib dan dianggap paling sempurna susunannya menurut para ulama.

Mengapa disebut Sholawat Ibrahimiyah?

Disebut demikian karena dalam bacaan sholawat ini terdapat penyebutan dan pujian kepada Nabi Ibrahim AS, di samping Nabi Muhammad SAW. Hal ini sebagai bentuk penghormatan atas peran Nabi Ibrahim sebagai bapak para nabi dan pembawa ajaran tauhid yang diteruskan oleh Nabi Muhammad SAW.

Apa keistimewaan dan keutamaan membaca Sholawat Ibrahimiyah?

Beberapa keutamaannya antara lain:

1. Diangkat derajatnya oleh Allah jika dibaca 40 kali.
2. Dapat menumbuhkan keberanian ketika menghadapi musuh jika dibaca 7 kali.
3. Menjadi bentuk cinta dan ketaatan kepada Nabi Muhammad SAW.
4. Mendatangkan berkah dalam kehidupan bila dibaca secara istiqamah.

Kapan Sholawat Ibrahimiyah dibaca?

Secara wajib, dibaca setiap Muslim dalam tahiyat akhir pada sholat lima waktu. Namun, dianjurkan juga untuk diamalkan di luar sholat sebagai bentuk dzikir dan ungkapan cinta kepada Rasulullah SAW.

Apa makna mendalam dari Sholawat Ibrahimiyah?

Sholawat ini tidak hanya memuji Nabi, tetapi juga mengandung pengakuan atas kesinambungan ajaran tauhid dari Nabi Ibrahim AS kepada Nabi Muhammad SAW. Ia juga menjadi simbol ikatan spiritual antara dua tokoh besar dalam sejarah kenabian.

Mengapa Nabi Ibrahim AS disandingkan dengan Nabi Muhammad SAW dalam sholawat ini?

Menurut Syekh Nawawi, ada empat alasan utama:

1. Nabi Ibrahim AS mendoakan umat Nabi Muhammad SAW.
2. Agar keduanya disebut dengan sebutan baik sepanjang masa.
3. Ibrahim dikenal sebagai bapak agama, Muhammad sebagai bapak rahmat.
4. Ibrahim mengajak pada ibadah haji, Muhammad mengajak pada keimanan.

Apakah redaksi Sholawat Ibrahimiyah hanya satu versi?

Tidak. Meskipun maknanya tetap, ada beberapa redaksi berbeda yang diriwayatkan oleh para imam hadis seperti Imam Malik, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasa’i, dan Turmudzi. Namun semuanya tetap sahih dan dapat diamalkan.