Liputan6.com, Jakarta Sholawat Ṭibbil Qulūb dikenal luas di kalangan umat Islam, khususnya dalam tradisi tasawuf dan tarekat. Diyakini sholawat ini memiliki fadhilah yang besar. Untuk itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui tibbil qulub lirik lengkap dan artinya.
Bacaan sholawat tibbil qulub ini diyakini berasal dari wirid para ulama sufi, salah satunya Imam al-Qutb Ahmad al-Dardir (w. 1201 H), seorang ulama besar Maliki dari Mesir. Dalam kitab Al-Ahzab al-Wirdiyyah, menghimpun berbagai sholawat dan doa yang diamalkan sebagai wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dari sinilah Sholawat Ṭibbil Qulūb menyebar di dunia Islam, termasuk ke Nusantara, sebagai bagian dari wirid harian dan majelis dzikir.
Secara makna, lafadz “Tibbil Qulub” berarti “obat hati”, yang menggambarkan posisi Rasulullah SAW sebagai sumber ketenangan jiwa, penyembuh batin, dan cahaya kehidupan. Imam Jalaluddin al-Suyuthi dalam Al-Durr al-Mantsur fi al-Tashawwuf menyinggung pentingnya berbagai sholawat yang mengandung doa penyembuhan rohani, termasuk bacaan Tibbil Qulub.
Berikut ini ulasan mengenai bacaan lengkap Sholawat Tibbil Qulub lirik lengkap bahasa Arab, latin, dan artinya. Akan diulasan pula makna per frasa dan manfaatnya bagi yang istiqamah membacanya.
Sholawat Tibbil Qulub Lirik Lengkap dan Artinya
Di Nusantara, Sholawat Tibbil Qulub tersebar melalui kitab wirid dan kumpulan doa yang banyak dipakai pesantren dan majelis dzikir. Beberapa penelitian modern juga mengkaji fungsi sholawat ini, seperti artikel dalam jurnal Esensia UIN Sunan Kalijaga (2019) dan Tsaqafah UIN Sunan Ampel (2020), yang membahas peran sholawat sebagai terapi psikospiritual.
Dengan demikian, Sholawat Tibbil Qulub bukan hanya bacaan wirid tradisional, tetapi juga warisan spiritual yang terus dipelihara, memberikan makna penyembuhan, ketenangan batin, dan pengagungan kepada Rasulullah. Sementara, para sufi menjadikannya wirid untuk meraih syafaat, kesehatan batin, serta penyembuhan spiritual.
Lirik Sholawat Tibbil Qulub Arab Latin dan Artinya:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوبِ وَدَوَائِهَا، وَعَافِيَةِ الْأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا، وَنُورِ الْأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا، وَقُوتِ الْأَرْوَاحِ وَغِذَائِهَا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.
Latin: Allāhumma ṣalli ‘alā Sayyidinā Muḥammad ṭibbil-qulūbi wa dawā’ihā, wa ‘āfiyatil-abdāni wa shifā’ihā, wa nūril-abshāri wa ḍiyā’ihā, wa qūtil-arwāḥi wa ghidhā’ihā, wa ‘alā ālihi wa ṣaḥbihi wa sallim.
Arti: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Nabi Muhammad, yang menjadi obat dan penawar bagi hati, kesehatan dan penyembuh bagi badan, cahaya dan sinar bagi penglihatan, kekuatan dan gizi bagi ruh; serta limpahkanlah rahmat dan salam kepada keluarga dan sahabat beliau.”
Ulasan Makna dan Faidah Tiap Frasa dalam Lirik Sholawat Tibbil Qulub
Berikut ini adalah makna per frasa, rangkuman pandangan ulama, dikutip dari Al-Ahzab al-Wirdiyyah karya Imam Ahmad al-Dardir, Kanzun Najah wa Surur karya Syekh Abdurrahman al-Shaghuri, dan Jurnal Esensia UIN Sunan Kalijaga (2019), Buku Shalawat: Jalan Cinta Menuju Allah karya KH. Ali Mustafa Yaqub, dan rujukan lainnya:
1. طِبِّ الْقُلُوبِ وَدَوَائِهَا (Obat dan penawar hati)
Menunjukkan bahwa Nabi SAW menjadi sumber ketenangan jiwa, penyembuh kegelisahan, dan penentram qalbu.
2. وَعَافِيَةِ الْأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا (Kesehatan dan penyembuh badan)
Mengandung doa agar Allah memberi kesembuhan fisik melalui keberkahan Nabi ﷺ.
Jurnal Esensia UIN Sunan Kalijaga (2019) → mengulas sholawat sebagai sarana terapi psikospiritual, termasuk permohonan kesembuhan.
3. وَنُورِ الْأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا (Cahaya dan sinar bagi penglihatan)
Simbol hidayah dan kejernihan pandangan batin; Nabi SAW disebut sebagai cahaya yang menerangi jalan hidup. Imam Jalaluddin al-Suyuthi menjelaskan, sholawat bercahaya (nūr) memberi dampak ketajaman hati.
4. وَقُوتِ الْأَرْوَاحِ وَغِذَائِهَا (Kekuatan dan gizi bagi ruh)
Melambangkan bahwa ruhani manusia memerlukan asupan berupa dzikir dan cinta Rasulullah SAW. KH. Ali Mustafa Yaqub menjelaskan, sholawat dipahami sebagai makanan ruhani yang menghidupkan jiwa.
Sementaram dalam Jurnal Tsaqafah UIN Sunan Ampel (2020) disebutkan sholawat Ṭibbil Qulūb dikaji sebagai amalan penguat spiritual yang menjaga keseimbangan mental.
5. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ (atas keluarga dan sahabat beliau)
Menunjukkan kesempurnaan doa: sholawat tidak hanya untuk Rasulullah SAW, tetapi juga untuk Ahlul Bait dan sahabatnya yang mulia. Imam al-Nawawi menjelaskan, lafal ini merupakan penegasan bahwa kesempurnaan sholawat adalah dengan mendoakan juga keluarga dan sahabat Nabi.
Manfaat Membaca Sholawat Ṭibbil Qulūb
Disebut Tibbil Qulub karena maknanya “obat hati”. Membaca sholawat ini diyakini menenangkan hati yang gundah, menentramkan jiwa, sekaligus menjadi wasilah doa untuk kesehatan. Imam al-Dardir menekankan bahwa keberkahan sholawat ini datang dari hakikat Nabi Muhammad SAW sebagai “rahmat bagi semesta alam” (QS. Al-Anbiya: 107).
1. Obat Hati dan Penentram Jiwa
Dalam teks sholawat disebut “ṭibbil-qulūb wa dawā’ihā” (obat dan penawar hati). Membacanya diyakini menenangkan hati yang gelisah, menguatkan iman, dan menjernihkan pikiran.
Bahwa sholawat ini menjadi doa yang menghubungkan hati dengan cahaya Nabi SAW, sehingga membawa ketenangan batin.
2. Kesembuhan Jasmani dan Rohani
Dalam lafadznya ada doa “‘āfiyatil-abdān wa shifā’ihā” (kesehatan dan penyembuh bagi badan). Karena itu, banyak ulama memandang sholawat ini sebagai wasilah memohon kesembuhan, baik fisik maupun psikis.
Oleh ulama sholawat ini dimasukkan sebagai wirid penyembuh rohani yang memberi kekuatan spiritual dan menolak rasa lemah. Sholawat, termasuk Ṭibbil Qulūb, memiliki dimensi terapi spiritual yang bisa membantu pemulihan psikis.
3. Mendapat Cahaya dan Kekuatan Ruhani
Sholawat ini menyebut Rasulullah SAWsebagai “nūr al-abṣār wa ḍiyā’ihā, quwt al-arwāḥ wa ghidhā’ihā” (cahaya penglihatan dan kekuatan ruh). Maknanya, siapa yang istiqamah membaca sholawat ini akan diberi petunjuk, kejernihan hati, dan keteguhan ruhani.
Imam Jalaluddin al-Suyuthi menyebutkan bahwa sholawat yang berisi doa cahaya (nūr) memberi dampak ketenangan dan ketajaman batin.
Jurnal Peradaban Islam UIN Sunan Ampel membahas sholawat sebagai media penguatan spiritual, salah satunya Sholawat Ṭibbil Qulūb yang sering dipakai dalam dzikir kolektif.
Waktu Terbaik Mengamalkan Sholawat Ṭibbil Qulūb
Secara khusus tidak ada ketentuan waktu wajib dalam kitab klasik mengenai Sholawat Tibbil Qulub, tetapi para ulama memberi tuntunan waktu utama berdasarkan keumuman perintah bershalawat dalam Al-Qur’an dan sunnah:
1. Setiap Saat (umum)
Berdasarkan firman Allah dalam QS. Al-Ahzab: 56:“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Ayat ini menjadi dalil umum bahwa sholawat, termasuk Ṭibbil Qulūb, dianjurkan kapan saja tanpa batasan.
2. Waktu-Waktu Mustajab
Setelah shalat fardhu: sebagaimana dianjurkan Imam al-Nawawi dalam Al-Adzkar.
Malam hari, terutama sepertiga malam terakhir: sesuai hadis riwayat Muslim tentang turunnya rahmat Allah pada sepertiga malam terakhir.
3. Hari Jumat dan malam Jumat
Nabi SAWbersabda, “Perbanyaklah membaca sholawat kepadaku pada hari Jumat dan malam Jumat” (HR. al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).
4. Saat sakit atau menghadapi kesedihan
Sholawat Tibbil Qulub juga baik diamalkan saat sakit atau menghadapi kesulitan. Sebab Lafadz Ṭibbil Qulūb berisi doa kesembuhan dan penawar hati.
5. Wirid Harian dalam Tarekat
Dalam Al-Ahzab al-Wirdiyyah karya Imam Ahmad al-Dardir, Sholawat Ṭibbil Qulūb dibaca sebagai wirid harian murid tarekat untuk menjaga kesehatan ruhani.
People also Ask:
1. Bagaimana bacaan shalawat tibbil qulub?
Allahumma sholli `ala Sayyidina Muhammadin thibbil qulubi wa dawa-iha wa `afiyatil abdani wa syifa-iha wa nuril abshori wa dhiya-iha wa `ala alihi wa shohbihi wa sallim.
2. Apa manfaat shalawat tibbil qulub?
Manfaat sholawat Tibbil Qulub atau Sholawat Syifa (penyembuh) adalah sebagai obat segala macam penyakit, baik penyakit lahir (jasmani) maupun batin (rohani), menjaga kesehatan, menenangkan hati dan pikiran, memberikan cahaya bagi mata hati, serta meningkatkan spiritualitas dan keberkahan hidup atas seizin Allah SWT. Sholawat ini juga berfungsi sebagai bentuk tawasul kepada Nabi Muhammad SAW untuk mendapatkan syafaat di akhirat.
3. Apa artinya tibbil qulub?
Tibbil qulub artinya adalah "obat hati" atau "penyembuh hati". Kata "tibbil" berarti penyembuh atau obat, dan "qulub" adalah bentuk jamak dari "qalb" yang berarti hati. Shalawat Tibbil Qulub juga dikenal sebagai Shalawat Nurul Abshar, yang berarti cahaya mata hati.
4. Apakah shalawat tibbil qulub bisa menyembuhkan penyakit?
Ya, dalam keyakinan umat Muslim, Sholawat Tibbil Qulub disebut sebagai sholawat penyembuh penyakit lahir (jasmani) dan batin (rohani) atas izin Allah SWT. Sholawat ini memiliki banyak fadhilah atau keutamaan, seperti memberikan kesehatan tubuh, meringankan beban hati dan pikiran, serta menyembuhkan sifat tercela dan kegundahan hati.
Sumber Referensi:
- Kitab Al-Ahzab al-Wirdiyyah, Imam Ahmad al-Dardir
- Kitab Al-Durr al-Mantsur fi al-Tashawwuf, Imam Jalaluddin al-Suyuthi
- Kitab Kanzun Najah wa Surur, Syekh Abdurrahman al-Shaghuri
- Kitab Al-Adzkar, Imam al-Nawawi
- Buku Shalawat: Jalan Cinta Menuju Allah, KH. Ali Mustafa Yaqub
- Buku Keajaiban Shalawat, Dr. Muhammad Hisham Kabbani
- Esensia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin (UIN Sunan Kalijaga, 2019)
- Tsaqafah: Jurnal Peradaban Islam (UIN Sunan Ampel, 2020)