Liputan6.com, Jakarta - Di antara para malaikat yang mulia, sosok malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril memegang peranan yang sangat sentral dalam sejarah kenabian. Ia adalah perantara utama antara Allah SWT dan para rasul-Nya, membawa pesan-pesan ilahi yang membentuk pedoman hidup umat manusia.
Peran Jibril tidak hanya terbatas pada penyampaian wahyu, tetapi juga mencakup berbagai tugas penting lainnya yang menunjukkan kedudukannya yang istimewa di sisi Allah. Pemahaman mengenai Jibril, khususnya sebagai sosok malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril, penting untuk kuatkan iman.
Malaikat merupakan bentuk jamak dari malak. Ada ulama yang berpendapat bahwa kata malak terambil dari kata alaka, malakah yang berarti mengutus atau perutusan/risalah. Malaikat adalah utusan-utusan Tuhan untuk berbagai fungsi.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (5/8/2025).
Sosok Malaikat Jibril: Pembawa Wahyu Ilahi
Malaikat Jibril dikenal sebagai malaikat yang memiliki tugas paling agung, yaitu menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para nabi dan rasul. Peran ini menjadikannya penghubung langsung antara kehendak ilahi dan bimbingan bagi umat manusia. Wahyu yang dibawa Jibril mencakup kitab-kitab suci seperti Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur'an.
Malaikat Jibril lah yang menyampaikan Al-Qur'an secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW, sebagaimana disebutkan dalam situs UPTD. SD NEGERI 03 AEK GOTI. Dalam Al-Qur'an, tugas Malaikat Jibril ini secara eksplisit disebutkan dalam beberapa ayat. Salah satunya adalah Surah Al-Baqarah ayat 97-98, yang menegaskan bahwa Jibril menurunkan Al-Qur'an ke dalam hati Nabi Muhammad SAW dengan izin Allah, sebagai pembenar kitab-kitab sebelumnya, serta petunjuk dan kabar gembira bagi orang-orang beriman.
Malaikat Jibril memiliki beberapa nama panggilan yang disebutkan dalam Al-Qur'an, seperti Ar-Ruh, Al-Amin, dan Ruh Al-Qudus. Nama-nama ini mencerminkan sifat dan perannya yang mulia sebagai pembawa amanah ilahi yang terpercaya.
Quraish Shihab dalam bukunya Malaikat dalam al-Qur'an: Yang Halus dan Tak Terlihat menjelaskan bahwa nama-nama ini menunjukkan kedudukan Jibril yang tinggi.
Penyebutan nama-nama ini juga terdapat dalam Surah Asy-Syu'ara ayat 193 yang menyebutnya "Ar-Ruh al-Amin" dan Surah An-Nahl ayat 102 yang menyebutnya "Rohulkudus", menegaskan bahwa sosok malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril adalah entitas yang sama dengan berbagai sebutan mulia tersebut.
Wujud dan Kedudukan Malaikat Jibril
Malaikat Jibril digambarkan memiliki wujud yang sangat agung dan menakjubkan, jauh melampaui pemahaman manusia biasa. Salah satu riwayat menyebutkan bahwa Jibril memiliki 600 sayap yang membentang antara timur dan barat, menunjukkan kebesaran dan kekuatannya yang luar biasa.
Sayap-sayapnya digambarkan berwarna putih, indah, dan memiliki kekuatan dahsyat, sebagaimana dijelaskan dalam Makalah Pendidikan Islam Iman Kepada Malaikat oleh Ahmad Sandi dan Rizki Abdulloh.
Selain itu, wujudnya juga dijelaskan penuh dengan rambut dan za'faron dari kepala hingga kaki, dengan setiap helai bulu rambutnya memancarkan cahaya seperti bulan dan bintang yang terang. Kedudukan Jibril di sisi Allah SWT sangatlah tinggi, bahkan ia dijuluki sebagai "kepalanya para malaikat" atau "malaknya para malak".
Julukan ini menegaskan betapa istimewanya Jibril di antara seluruh malaikat, menjadikannya pemimpin dan yang paling dekat dengan Allah dalam menjalankan tugas-tugas penting, terutama dalam menyampaikan wahyu.
Keagungan wujud dan kedudukannya ini menunjukkan betapa mulianya peran yang diemban oleh sosok malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril.
Cara Malaikat Jibril Menyampaikan Wahyu kepada Rasulullah
Penyampaian wahyu oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW terjadi dalam berbagai cara, yang masing-masing memiliki tingkat kesulitan dan pengalaman yang berbeda bagi Nabi. Salah satu cara yang paling berat adalah ketika wahyu datang seperti suara bising lonceng.
Dalam kondisi ini, Nabi Muhammad SAW merasakan beban yang sangat berat, bahkan sampai bercucuran keringat meskipun di musim dingin.
Melansir Syaikh Abdul Majid Az-Zandani dalam bukunya Ilmul Iman, dalam Shahih Bukhari disebutkan sebuah riwayat dari Aisyah RA bahwa Al-Harits bin Hisyam pernah bertanya kepada Rasulullah SAW,
"Wahai Rasulullah, bagaimana cara turunnya wahyu kepada engkau?" Rasulullah SAW menjawab, "Terkadang wahyu datang seperti suara bising lonceng. Tentu saja hal ini memberatkanku, sehingga ketika suasana tersebut berhenti, aku sudah menyadari apa yang disampaikan oleh Jibril."
Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, cara tersebut merupakan yang terberat bagi Nabi Muhammad SAW karena membuat beliau harus mampu mengendalikan kesadaran penuhnya. Selain itu, Jibril juga terkadang mengubah wujudnya menjadi seorang laki-laki yang berbicara langsung dengan Nabi, sehingga Nabi dapat memahami apa yang diucapkannya dengan lebih mudah.
Cara lain penyampaian wahyu adalah melalui mimpi yang benar, di mana pesan ilahi disampaikan dalam alam bawah sadar Nabi. Berbagai metode ini menunjukkan fleksibilitas dan keagungan Jibril dalam menjalankan tugasnya sebagai sosok malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril.
Tugas-Tugas Lain Malaikat Jibril
Meskipun tugas utamanya adalah menyampaikan wahyu, Malaikat Jibril juga memiliki beberapa tugas penting lainnya yang menunjukkan cakupan perannya yang luas dalam alam semesta. Salah satu tugasnya adalah mengajarkan agama kepada para sahabat Rasulullah melalui Nabi Muhammad SAW. Ini menunjukkan bahwa Jibril tidak hanya membawa pesan, tetapi juga terlibat dalam proses pendidikan dan penyebaran ajaran Islam.
Menurut buku Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI) Iman Kepada Malaikat yang ditulis oleh Ahmad Sandi M.M dan Moh. Rizki Abdulloh, Malaikat Jibril juga bertugas mengajarkan agama melalui Nabi Muhammad SAW kepada sahabat-sahabat Rasul. Selain itu, Jibril juga memiliki peran dalam peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah kenabian, seperti menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa AS kepada ibunya, Maryam.
Peristiwa ini menunjukkan bahwa Jibril juga terlibat dalam menyampaikan kabar gembira dan mukjizat dari Allah SWT. Tugas-tugas tambahan ini menggarisbawahi bahwa sosok malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril memiliki multifungsi yang krusial dalam menjalankan kehendak ilahi, tidak hanya sebagai pembawa pesan, tetapi juga sebagai fasilitator dan pembimbing.
Dalil-Dalil Mengenai Malaikat Jibril dalam Al-Qur'an dan Hadits
Keberadaan dan peran Malaikat Jibril ditegaskan dalam banyak dalil, baik dari Al-Qur'an maupun Hadits Nabi Muhammad SAW. Dalil-dalil ini memperkuat keyakinan umat Muslim akan eksistensi dan tugas mulia Jibril.
Dalam Al-Qur'an, Jibril disebut dengan nama-nama seperti Ar-Ruh Al-Amin dan Ruhul Kudus, yang secara langsung mengacu pada perannya sebagai pembawa wahyu.
Menurut buku Mengenal Malaikat-Malaikat Allah: Tentara Allah yang Patuh & Setia oleh Nurul Ihsan, salah satu ayat yang menyebutkan adalah QS. Asy-Syu'ara: 192-193, "Dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam dengan perantaraan Ar-Ruh Al-Amin (Malaikat Jibril)”.
Ayat lain juga menyebutkan penguatan Nabi Isa AS dengan Ruhul Kudus, yang merujuk pada Jibril, menunjukkan dukungannya terhadap para nabi, seperti dalam QS. Al-Baqarah: 235.
Hadits-hadits Nabi juga banyak yang menyebutkan interaksi langsung dengan Jibril, menegaskan perannya dalam mengajarkan agama dan memberikan nasihat. Misalnya, hadits yang diriwayatkan oleh Muslim menyebutkan bahwa Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada para sahabat. Hadits lain dari Ath Thahawi juga menunjukkan kedekatan Jibril dengan Nabi Muhammad SAW dalam hal-hal keseharian.
Dalil-dalil ini secara kolektif memberikan gambaran yang jelas dan kuat tentang Jibril sebagai sosok malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril dan perannya yang tak tergantikan dalam Islam.
Peran Malaikat dalam Islam: Sekilas tentang Malaikat Lainnya
Dalam Islam, malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang senantiasa taat dan tidak pernah membangkang perintah-Nya. Selain Jibril, terdapat malaikat-malaikat lain dengan tugas spesifik yang mendukung jalannya alam semesta dan kehidupan manusia. Setiap malaikat memiliki fungsi unik yang menunjukkan keteraturan dan keagungan ciptaan Allah.
- Malaikat Mikail, misalnya, bertugas menyalurkan rezeki, mengatur air, serta menurunkan hujan dan petir.
- Malaikat Israfil bertanggung jawab meniup sangkakala pada hari kiamat, menandai akhir dunia dan kebangkitan.
- Malaikat Izrail adalah malaikat maut yang mencabut nyawa,
- sementara Malaikat Munkar dan Nakir bertugas menanyai ruh di alam kubur.
- Malaikat Raqib dan Atid mencatat amal baik dan buruk manusia,
- sedangkan Malaikat Ridwan menjaga pintu surga dan
- Malaikat Malik menjaga pintu neraka.
Seluruh malaikat ini, termasuk sosok malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril, merupakan bagian integral dari sistem ilahi yang menunjukkan kekuasaan dan keadilan Allah SWT.
FAQ
1. Siapa Malaikat Jibril dalam ajaran Islam?
Malaikat Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para nabi dan rasul.
2. Apa wahyu terpenting yang disampaikan Jibril?
Jibril menyampaikan Al-Qur’an secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW.
3. Apa saja nama lain Malaikat Jibril?
Dalam Al-Qur’an, Jibril disebut Ar-Ruh Al-Amin, Ruh Al-Qudus, dan Al-Amin.
4. Bagaimana wujud Malaikat Jibril digambarkan?
Riwayat menyebut Jibril memiliki 600 sayap yang membentang luas dengan cahaya yang memancar.
5. Bagaimana cara Jibril menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW?
Melalui suara mirip lonceng, hadir dalam wujud manusia, atau melalui mimpi yang benar.
6. Apakah tugas Jibril hanya menyampaikan wahyu?
Tidak. Jibril juga membawa kabar gembira, mendampingi para nabi, dan mengajarkan agama.
7. Apa dalil Al-Qur’an yang menegaskan peran Jibril?
QS. Al-Baqarah ayat 97–98 dan QS. Asy-Syu’ara ayat 192–193 menyebutkan perannya sebagai pembawa wahyu.