Sosok Zohran Mamdani, Cawalkot Muslim Pertama New York yang Dibenci Trump karena Kecam Israel

8 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Zohran Mamdani menjadi kandidat terkuat Wali Kota New York setelah unggul dari Andrews Cuomo dalam konvensi Partai Demokrat. Zohran Mamdani meraih perolehan 43 persen suara dibanding Cuomo 36 persen suara.

"Malam ini, kita telah menciptakan sejarah. Saya akan menjadi calon Demokrat Anda untuk Wali Kota New York,” kata Mamdani di depan para pendukungnya.

Mamdani mencetak sejarah. Dia menjadi Cawalkot New York pertama yang beragama Islam. Namun, Mamdani harus bersiap jika resmi terpilih sebagai New York karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak menyukainya.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan Trump membenci Mamdani. Salah satunya adalah karena politisi Demokrat itu mengkritik agresi Israel di Gaza. Bahkan, Mamdani pernah menyebut Israel telah melakukan genosida terhadap masyarakat Gaza.

"Saya akan selalu jelas dalam bahasa saya dan berdasarkan fakta: Israel melakukan genosida," kata dia, dikutip dari Al Jazeera. 

Kendati begitu, banyak pihak yang berada di barisan Mamdani, memberi dukungan untuk era baru kota New York. Tak sedikit juga yang menggali latar belakang dan profil Mamdani sebagai cawalkot muslim untuk kota New York.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Puting Beliung Memporakporandakan Rawa Cilacap

Profil Zohran Mamdani

Mengutip The Washington Post, Mamdani lahir di Kampala, Uganda pada 18 Oktober 1991. Dia baru pindah ke New York ketika usianya menginjak 7 tahun, kemudian menjadi warga negara AS pada 2018. 

Mamdani menempuh pendidikan di Bronx High School of Science dan meraih gelar Sarjana Studi Afrika dari Bowdoin College. Selama menjadi mahasiswa, Mamdani mendirikan cabang organisasi solidaritas mahasiswa untuk Palestina bernama Students for Justice in Palestine. 

Sebelum merasakan atmosfer politik, Mamdani bekerja sebagai konselor perumahan pencegahan penyitaan di Queens, sebuah upaya yang difokuskan untuk membantu pemilik rumah berpenghasilan rendah yang berkulit berwarna. 

Pekerjaan tersebut membawa dia untuk terjun ke dunia politik. Pada 2020, ia terpilih sebagai anggota dewan untuk negara bagian di Queens. Ia mewakili lingkungan yang meliputi Astoria, Ditmars-Steinway, dan Astoria Heights. Ketertarikannya pada politik sebenarnya sudah ia tunjukkan ketika kuliah di Bowdoin College.

Dalam perjalanan kariernya, Mamdani juga pernah menjajal dunia film, rap, dan menulis. Namun, dia menekankan bahwa kemampuannya mengelola dan mengorganisasi adalah yang paling nyata.

Alasan Trump Benci Mamdani

Presiden AS, Donald Trump secara terang-terangan menunjukkan kebenciannya kepada Zohran Mamdani, terlebih Mamdani adalah politikus Demokrat. Trump mencela Cawalkot Muslim New York itu di media sosial buatannya, Truth Social pada Rabu (25/6/2025) lalu.

"Zohran Mamdani, seorang 100 persen komunis gila, yang baru saja menang pemilihan primary Demokrat dan dalam perjalanan jadi wali kota," tulis Trump di Truth Social.

"Kita sudah pernah punya politikus sayap kiri radikal sebelumnya, tapi yang satu ini sudah kelewatan. Penampilannya sangat buruk, suaranya menyakitkan didengar, dan tak terlalu pintar,” tambah Trump.

Selain faktor perbedaan partai politik, Trump juga tidak menyukai Mamdani karena mendukung Palestina dan mengecam agresi Israel di Gaza. Ditambah lagi, Mamdani jika terpilih sebagai Wali Kota New York akan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Sebagai wali kota, saya akan menangkap Netanyahu jika datang ke New York. Ini adalah kota yang nilainya sejalan dengan hukum internasional," kata Mamdani pada Desember 2024, dikutip Al Jazeera.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |