Liputan6.com, Jakarta - Sholat istikarah merupakan sholat sunah yang dilaksanakan ketika seseorang dihadapkan dengan dua pilihan atau lebih dan membuatnya bingung untuk memilih. Misalnya soal pilihan pasangan hidup. Pertanyaan yang sering mengemuka, bagaimana tata cara sholat istikharah jodoh, bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan yang membuat bimbang?
Sebelum itu, mari kita menelaah apa itu sholat istikharah. Mengutip Buku Risalah Tuntutan Sholat Lengkap Dilengkapi Doa-Doa Mustajabah karya Ustadz Abu Quro, sholat istikharah adalah sholat sunah dua rakaat untuk memohon kepada Allah agar dapat menetapkan pilihan yang lebih baik dari dua hal yang belum diketahui baik buruknya.
Dasar anjuran shalat istikharah adalah, sebagaimana dikutip Imam an-Nawawi dalam Al-Adzkar, sebuah hadits riwayat Imam al-Bukhari, Jabir bin Abdillah berkata, yang artinya: “Rasulullah saw mengajari kami (para sahabat) untuk salat istikharah ketika menghadapi setiap persoalan, sebagaimana beliau mengajari kami semua surat dari Al-Quran. Beliau bersabda, ‘Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat sunnah dua rakaat ...”’ (HR Imam al-Bukhari),".
Berikut ini adalah tata cara sholat istikharah jodoh, lengkap dengan bacaan niat, doa, waktu terbaik dan bagaimana melihat petunjuk setelah sholat istikharah.
Niat dan Tata Cara Sholat Istikharah
Dalam Kitab Fathul Muin, Syekh Zainuddin Al-Malibari menjelaskan bahwa sholat istikharah bukan merupakan salah satu sholat yang disunnahkah berjamaah. "Dua rakaat salat Istikharah, Ihram, Tawaf dan salat sesudah wudu," demikian dikutip dari Fathul Mu'in.
Dari isyarat di atas, sholat istikharah dilakukan dua rakaat.
Niat Sholat Istikharah:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Ushallî sunnatal istikhârati rak’ataini lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Aku niat sholat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta'ala.
Tata Cara Shalat istikharah:
- Membaca niat sholat istikharah
- Takbiratul ihram
- Membaca surah Al Fatihah
- Membaca surah dalam Al-Qur'an (Surat Al-Kafirun- anjuran Imam Ghazali)
- Rukuk
- I'tidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
- Sujud kedua
- Bangun atau berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua
- Membaca surah Al Fatihah
- Membaca surah dalam Al-Qur'an (Surat Al-Ikhlash - anjuran Imam Ghazali)
- RukukI'tidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
- Sujud kedua
- Bangun dari sujud dan membaca tasyahud akhir
- Salam
Untuk bacaannya Imam al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulumiddin, menjelaskan pada rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Kafirun; sementara pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlash.
Doa setelah Sholat Istikharah
Berikut ini adalah bacaan doa setelah sholat istikharah:
اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Allâhumma innî astakhîruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr.
Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, diniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apa pun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu.”
Doa ini bersumber dari salah satu hadits Nabi yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dari hadits Jabir bin ‘Abdillah. Penulis menambahkan shalawat, salam, dan hamdalah pada akhir dan awal doa sebagaimana anjuran Imam an-Nawawi. (Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumiddin).
Selesai membaca doa, kita sebutkan permohonan kita.
Contoh doa meminta petunjuk kepada Allah dalam memilih jodoh:
"Ya Allah, aku meminta petunjuk-Mu dengan ilmu-Mu, dan aku meminta kekuatan-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan aku meminta karunia-Mu yang besar. Sesungguhnya ilmu-Mu sangat besar, kekuasaan-Mu sangat kuat, dan karunia-Mu tidak terbatas. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa di antara semua wanita ada yang baik bagiku dalam agamaku, hidupku, dan akhir urusanku, maka takdirkanlah yang terbaik bagi-Ku dan mudahkanlah yang terbaik bagi-Ku. Dan jika Engkau mengetahui bahwa di antara semua wanita ada yang buruk bagiku dalam agamaku, hidupku, dan akhir urusanku, maka jauhkanlah keburukan mereka dariku dan jauhkanlah aku dari mereka, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian jadikanlah aku ridha dengannya."Bagi laki-laki, ganti kata "al-nisa'" dengan kata yang sesuai, seperti tidak perlu disebutkan karena sudah mencakup semua.Doa ini sebaiknya dibaca dengan hati yang tulus dan penuh harap pada Allah SWT.,".
Doa Meminta Jodoh Terbaik
Imam Ath-Thabrani dalam Kitabub Du‘a meriwayatkan sebuah doa yang diajarkan oleh Rasulullah khusus bagi mereka yang menginginkan jodoh terbaik
Doa seorang laki-laki untuk calon istrinya:
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الغُيُوْبِ، اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ لِي فِي فُلَانَةْ خَيْرٌ (وَسَمِّهَا بِاسْمِهَا) فِي دِيْنِي وَدُنْيَايَ وَآخِرَتِي فَاقْدِرْهَا لِي وَإِنْ كَانَ غَيْرُهَا خَيْرًا لِي فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَآخِرَتِي فَاقْضِ لِي بِهَا وَقَدِّرْهَا لِي
Allâḫumma anta taqdîru wa lâ aqdiru wa ta‘lamu wa lâ a‘lamu wa anta ‘allâmul ghuyûb, Allâhumma in kâna lî fî fulânah (sebutkan nama calon istri) khairun fî dînî wa dunyâya wa âkhiratî faqdirhâ lî wa in kâna ghairahâ khairal lî fî dînî wa dunyâya wa âkhiratî faqdli lî bihâ wa qaddirhâ lî
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Kuasa sedangkan aku tidak berkuasa, Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha Mengetahui sesuatu yang gaib. Ya Allah, jika ada kebaikan pada diri si Fulanah (sebutkan nama calon istri) untukku, agamaku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah dia untukku, namun jika memang ada orang lain yang lebih baik untukku, agamaku, duniaku, dan akiratku, maka tunaikanlah dan takdirkanlah dia untukku.”
Doa seorang perempuan untuk calon suaminya:
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الغُيُوْبِ، اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ لِي فِي فُلَانٍ خَيْرٌ (وَسَمِّهِ بِاسْمِهِ) فِي دِيْنِي وَدُنْيَايَ وَآخِرَتِي فَاقْدِرْهُ لِي وَإِنْ كَانَ غَيْرُهُ خَيْرًا لِي فِي دِيْنِي وَدُنْيَايَ وَآخِرَتِي فَاقْضِ لِي بِهِ وَقَدِّرْهُ لِي
Allâḫumma anta taqdîru wa lâ aqdiru wa ta‘lamu wa lâ a‘lamu wa anta ‘allâmul ghuyûb, Allâhumma in kâna lî fî fulân (sebutkan namanya) khairun fî dînî wa dunyâya wa âkhiratî faqdirhu lî wa in kâna ghairuhu khairal lî fî dînî wa dunyâya wa âkhiratî faqdli lî bihi wa qaddirhu lî.
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Kuasa sedangkan aku tidak berkuasa, Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha Mengetahui sesuatu yang gaib. Ya Allah, jika ada kebaikan pada diri si Fulan (sebutkan nama calon suami) untukku, agamaku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah dia untukku, namun jika memang ada orang lain yang lebih baik untukku, agamaku, duniaku, dan akiratku, maka tunaikanlah dan takdirkanlah dia untukku.”
Waktu Sholat Istikharah
Secara prinsip sholat istikharah boleh dilakukan kapanpun, di luar waktu yang dilarang atau dimakruhkan sholat. M. Shodiq Mustika dkk dalam buku Rahasia Shalat Istikharah mengungkapkan, waktu terbaik dalam melaksanakan sholat istikharah adalah sepertiga malam terakhir. Sebab, pada waktu tersebut Allah SWT akan mengabulkan doa hamba-Nya.
Sebagaimana Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: "Tuhan kami, Maha Berkah dan Maha Tinggilah Dia, yang turun setiap malam ke langit yang terdekat di saat sepertiga malam yang terakhir (dan) berfirman: 'Adakah seseorang yang menyeru kepada-Ku sehingga Aku dapat mengabulkan doanya, yang memohon kepada-Ku sehingga Aku bisa memberinya, yang mohon ampunan kepada-Ku hingga aku bisa memaafkannya?'" (HR Bukhari dan Muslim)
Selain dalam waktu tersebut, sholat istikharah juga bisa dikerjakan pada waktu mustajabah, yakni:
- sebelum subuh
- antara azan dan iqomah
- akhir sholat-sholat wajib
- ketika turun hujan, dan
- pada malam lailatul qadar.
Terlepas dari itu, tidak ada hadits yang secara khusus menjelaskan waktu pelaksanaan sholat istikharah, sholat ini bisa dikerjakan pada siang dan malam hari.
Syarat sebelum Sholat Istikharah
Muhammad Abu Ayyas dalam buku Keajaiban Shalat Istikharah mengungkapkan ada beberapa syarat sebelum melaksanakan sholat istikharah. Syarat tersebut antara lain:
- Pilihan yang menjadi kebimbangan pastikan sudah melewati proses analisis dengan baik, termasuk dampak negatif dan positifnya (salbiyah dan ijabah-nya), serta besarnya persentase antara maslahat dan mudharatnya.
- Ketika kebaikan lebih besar daripada keburukannya dan maslahat lebih banyak daripada mudharatnya, maka hal yang harus dilakukan adalah memilih yang lebih baik tadi. Dalam hal ini, dianjurkan baginya beristikharah ketika akan melakukan sesuatu.
- Ketika akan melakukan sholat istikharah dan sudah melewati proses analisis, pastikan poin keduanya imbang atau tidak ada kecenderungan pada salah satu dari keduanya supaya bukan hawa nafsu yang memilihnya.
Bagaimana Melihat Petunjuk setelah Sholat Istikharah?
Dalam konsep istikharah, jika apa yang hendak kita lakukan baik menurut Allah swt, biasanya Allah akan memudahkan jalannya dan memiliki dampak baik. Sebaliknya, jika hal itu tidak baik menurut Allah, maka Allah akan memberikan kita jalan lain.
Konsep tersebut sesuai isi doa yang kita baca. Hal ini juga ditegaskan oleh Syekh Muhammad az-Zabidi berikut:
وإن كان له فيها خيرة سهل الله أسبابها إلى أن تحصل فتكون عاقبتها محمودة، وإن تعذرت الأسباب، ولم يتفق تحصيلها فيعلم أن الله قد اختار تركها فلا يتألم لذلك، وسيحمد عاقبتها تركا كان أو فعلا
Artinya, “Jika dalam hal yang ingin kita lakukan dinilai baik menurut Allah, maka Allah akan memudahkan jalan dan memberi akhir yang baik pula. Sebaliknya, jika menurut Allah tidak baik maka kita akan dipersulit melakukannya. Dalam kondisi yang kedua ini hendaknya kita tidak menyesal sebab kita sulit meraihnya, karena pada dasarnya Allah telah memberi ganti yang lebih baik.” (Muhammad az-Zabidi, Ithafus Sadatil Muttaqin, 2016: juz III, halaman 776).
Karena istikharah sebagai bentuk doa, maka kita juga tidak boleh mengabaikan usaha lahir. Pendek kata, usaha dan doa harus dilakukan secara bersamaan.
People also Ask:
1. Kapan waktu sholat istikharah jodoh?
Shalat istikharah untuk mencari jodoh bisa dilakukan kapan saja di luar waktu-waktu terlarang, namun waktu terbaik adalah sepertiga malam terakhir (sekitar pukul 01.00 hingga menjelang Subuh) karena dianggap sebagai waktu mustajab terkabulnya doa. Anda dapat melaksanakan shalat istikharah kapan pun hati merasa membutuhkan petunjuk, namun keutamaan dilakukan pada malam hari untuk suasana yang lebih tenang dan khusyuk.
2. Apakah sholat istikharah boleh menyebut nama seseorang?
Satu di antara cara untuk meminta jodoh kepada Allah SWT dengan menyebut nama tertentu adalah dengan mengerjakan Sholat Istikharah . Setelahnya, Anda bisa mengamalkan Doa Istikharah . Dan menyebutkan nama orang yang Anda harapkan sebagai jodoh Anda kelak tersebut dalam Doa tersebut.
3. Bagaimana tata cara sholat istikharah yang benar?
Tata cara sholat istikharah adalah sholat sunah dua rakaat yang diawali dengan niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya, lalu rukuk, i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Setelah salam, dilanjutkan dengan membaca doa khusus istikharah yang memohon petunjuk dari Allah SWT untuk memilih suatu urusan yang sulit.
4. Sholat istikharah sebaiknya jam berapa?
Shalat Istikharah bisa dilaksanakan kapan saja, tetapi waktu terbaik adalah pada malam hari, terutama di sepertiga malam terakhir (sekitar pukul 01.00 WIB hingga menjelang Subuh) atau setidaknya setelah shalat Isya hingga sebelum Subuh, karena suasana lebih tenang dan terkabulnya doa lebih dianjurkan pada waktu tersebut. Hindari waktu-waktu terlarang untuk shalat, yaitu setelah matahari terbit, saat matahari berada di tengah, dan saat matahari terbenam.
Sumber Referensi:
- Buku Risalah Tuntutan Sholat Lengkap Dilengkapi Doa-Doa Mustajabah, Ustadz Abu Quro
- Kitab Al-Adzkar, Imam an-Nawawi
- Kitab Fathul Muin, Syekh Zainuddin Al-Malibari
- Ihya’ ‘Ulumiddin, Imam al-Ghazali
- Kitabub Du‘a, Imam Ath-Thabrani
- Buku Rahasia Shalat Istikharah, M. Shodiq Mustika dkk
- Buku Keajaiban Shalat Istikharah, Abu Ayyas