Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan berkeluarga, tidak semua berjalan mulus seperti yang diimpikan. Perselisihan, perbedaan pendapat, bahkan ujian berat bisa datang kapan saja. Namun, bukan berarti semua itu harus menjadi alasan untuk menyerah atau putus asa dalam membina bahtera rumah tangga.
Permasalahan dalam rumah tangga sejatinya adalah bagian dari dinamika kehidupan di dunia. Setiap individu dituntut untuk bersabar, saling memahami, dan tidak cepat menyalahkan pasangan atas kekurangan yang ada. Dalam hal ini, nasihat dari para ulama menjadi pencerahan yang sangat berharga.
Pendakwah kondang yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau yang akrab disapa Buya Yahya, memberikan panduan singkat, padat, dan jelas dalam menghadapi masalah keluarga dengan penuh kebijaksanaan dan ketabahan.
Menurut Buya Yahya, penting bagi setiap orang yang menjalani kehidupan rumah tangga untuk menyadari bahwa hidup ini belum berada di surga. Maka wajar jika masih ada kekurangan, kesalahan, bahkan rasa kecewa yang muncul dari pasangan.
"Orang hidup di dunia itu harus sadar bahwasanya dia itu di dunia, belum di surga. Semua yang menjalani rumah tangga harus sadar bahwa Anda ini di dunia," ujar Buya Yahya dalam tausiyahnya.
Dikutip Selasa (30/06/2025) dari tayangan video di kanal YouTube @buyayahyaofficial, Buya menegaskan bahwa setiap pasangan harus menyadari bahwa pasangannya adalah manusia, bukan malaikat.
"Anda harus yakin betul pasangan Anda itu manusia, bukan malaikat. Sehingga kalau ada kekurangannya, wajar. Dia manusia," lanjutnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Heboh Pasutri Berangkat Haji Naik Sepeda Ontel di Purwokerto
Pentingnya Kebijaksanaan dan Kesabaran
Kesadaran bahwa pasangan adalah manusia dengan segala kekurangannya akan melahirkan sikap saling memahami dan menerima. Inilah kunci awal dalam membangun rumah tangga yang kokoh di tengah badai ujian.
Buya Yahya menekankan pentingnya kebijaksanaan dan kesabaran. Dua hal ini dapat menjadi benteng dalam menghadapi setiap ujian yang datang. Jangan sampai ujian itu justru menjatuhkan, padahal Allah mengirimkannya sebagai jalan untuk meningkatkan derajat.
"Permasalahan itu selalu ada selagi Anda masih di dunia. Nanti kalau Anda di surga, tidak ada lagi masalah," jelas Buya.
Menurut Buya, Allah menghadirkan ujian dalam rumah tangga bukan untuk meruntuhkan, melainkan untuk mengangkat derajat seseorang. Asalkan ujian itu dihadapi dengan sabar, bijak, dan penuh keimanan.
Maka dari itu, Buya Yahya mengajak setiap pasangan untuk memandang masalah sebagai ladang pahala, bukan alasan untuk putus asa. Karena kesabaran yang dijaga akan berbuah manis di akhirat.
"Masalah ini juga untuk mengangkat derajat Anda. Dengan kesabaran Anda, dengan kebijakan Anda, dan seterusnya," ujarnya menegaskan.
Manusia Harus Sadar
Dalam rumah tangga, tidak cukup hanya mengandalkan cinta dan kesenangan semata. Fondasi iman dan akhlak menjadi hal utama agar tetap teguh menghadapi badai.
Buya juga menyampaikan bahwa manusia yang sadar dirinya sedang diuji akan lebih mudah bersikap tenang dan tidak mudah terpancing emosi. Apalagi jika ia yakin bahwa kesulitan akan diikuti kemudahan.
Nasihat ini diharapkan menjadi pelita bagi pasangan suami istri yang tengah menghadapi berbagai masalah. Karena sejatinya, ketenangan itu hadir ketika hati dekat dengan Allah.
Pada akhirnya, rumah tangga yang langgeng bukan yang tanpa masalah, melainkan yang mampu mengelola masalah dengan ilmu dan iman. Keluarga seperti inilah yang akan tumbuh menjadi keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Dengan menjadikan setiap masalah sebagai jalan untuk memperbaiki diri dan menumbuhkan kesabaran, rumah tangga tidak hanya menjadi tempat bernaung di dunia, tapi juga sarana menuju ridha Allah dan surga-Nya di akhirat kelak.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul