Liputan6.com, Jakarta - Puasa wajib merupakan salah satu pilar utama dalam ajaran Islam, yang memiliki kedudukan penting sebagai rukun Islam ketiga. Ibadah ini bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, melainkan sebuah praktik spiritual yang mendalam.
Melalui puasa, umat Muslim diajak untuk mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan kesadaran diri terhadap Sang Pencipta. Kewajiban berpuasa ini disyariatkan pada tahun kedua Hijriah di Kota Madinah, setelah kewajiban shalat ditetapkan.
Menurut sulut.kemenag.go.id, tujuan ibadah puasa Ramadan dapat dimaknai sebagai upaya mencapai derajat takwa, membersihkan jiwa, dan menumbuhkan empati sosial. Tujuan puasa wajib dijelaskan secara gamblang dalam Al-Qur'an dan Hadits, yang mengarah pada pencapaian ketakwaan.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (9/9/2025).
Pahami Puasa Wajib
Puasa, atau dalam bahasa Arab disebut as-saum atau as-siyam, secara etimologis berarti menahan diri. Makna utama dari shaum atau puasa adalah menahan diri dari makan, minum, serta hawa nafsu mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Menurut Liputan6.com, puasa Ramadan adalah salah satu rukun Islam yang disyariatkan pada tahun kedua Hijriah dan wajib dilaksanakan bagi setiap muslim yang sudah baligh.
Secara terminologi fikih, puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan hubungan seksual, sepanjang hari sesuai ketentuan syariat.
Selain itu, puasa juga mencakup menahan diri dari perkataan sia-sia, jorok, atau hal-hal yang diharamkan maupun dimakruhkan, pada waktu yang telah ditetapkan. Hal ini sejalan dengan definisi puasa yang dijelaskan dalam Kajian Fiqh Nabawi & Fiqh Kontemporer oleh Hasan Saleh.
Definisi lain dari puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang membatalkan puasa, dengan niat tertentu, mulai dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari. Konsep ini ditekankan dalam Jurnal Ilmiah Peuradeun oleh Aulia Rahmi, yang juga membahas hikmah puasa terhadap kesehatan fisik dan mental spiritual.
Tujuan Puasa Wajib Menurut Al-Qur'an dan Hadits
Tujuan utama dari puasa wajib, khususnya puasa Ramadan, adalah untuk mencapai derajat takwa. Hal ini secara eksplisit disebutkan dalam Al-Qur'an, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183).
Mokhtar Stork dalam bukunya Panduan A-Z Memahami Al-Qur'an, menjelaskan bahwa kata "tattaqun" yang menjadi tujuan puasa berarti "menahan diri", "kesadaran akan Allah", dan "menjaga barang dari apa yang menyakitinya". Berikut adalah beberapa tujuan puasa wajib menurut Al-Qur'an dan Hadits:
- Sarana Mendekatkan Diri Kepada Allah - Puasa adalah momentum bagi umat Muslim untuk mempererat hubungan dengan Allah SWT. Dengan menahan diri dari hal-hal yang mubah sekalipun, seorang hamba menunjukkan ketaatan dan kepatuhan penuh kepada perintah-Nya. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 183 yang menyatakan tujuan puasa adalah agar manusia bertakwa.
- Memperbanyak Rasa Syukur - Puasa dapat menumbuhkan rasa syukur atas nikmat Allah yang seringkali terlupakan. Imam Izzuddin al-Sulami dalam Maqâshid al-Shaum menjelaskan bahwa dengan berpuasa, manusia menyadari nilai nikmat kenyang dan terpenuhinya rasa haus, sehingga mendorong mereka untuk bersyukur.
- Mendisiplinkan Diri dan Mengendalikan Hawa Nafsu - Puasa melatih seorang Muslim untuk mendisiplinkan diri dan mengendalikan hawa nafsu. Kewajiban puasa sebagai bagian dari rukun Islam (HR. al-Bukhari dan Muslim) menegaskan pentingnya ketaatan. Selain itu, puasa juga berfungsi sebagai penekan syahwat, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Ahmad dan Imam Bukhari, yang menganjurkan puasa bagi pemuda yang belum mampu menikah.
- Meraih Pintu Surga dan Pengampunan Dosa - Bulan Ramadan, di mana puasa wajib dilaksanakan, adalah bulan penuh berkah di mana pintu-pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup, serta setan-setan dibelenggu (HR. Bukhari dan Muslim). Puasa yang dilakukan dengan iman dan mengharapkan pahala juga akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam HR. Bukhari dan Muslim.
- Perintah Allah dan Bagian dari Rukun Islam - Puasa Ramadan adalah perintah langsung dari Allah SWT dan merupakan salah satu rukun Islam yang harus ditegakkan. Tanpa melaksanakannya, rukun Islam seorang Muslim belum sempurna. Hal ini diperkuat oleh ijmak ulama, di mana tidak ada satu pun ulama yang menyangkal kewajiban puasa Ramadan.
- Bulan Diturunkannya Al-Qur'an - Kewajiban puasa di bulan Ramadan juga dikaitkan dengan turunnya Al-Qur'an pada bulan tersebut. Al-Qur'an adalah petunjuk bagi manusia dan pembeda antara yang benar dan salah, sehingga puasa di bulan ini menjadi bentuk syukur atas anugerah petunjuk tersebut.
Tujuan Puasa Wajib dalam Aspek Disiplin Diri dan Spiritual
Puasa wajib memiliki peran krusial dalam membentuk disiplin diri dan memperkuat aspek spiritual seorang Muslim. Ibadah ini melatih individu untuk mengendalikan hawa nafsu dan membersihkan jiwa dari berbagai kotoran.
Menurut sulut.kemenag.go.id, ibadah puasa akan mendorong jiwa hati mutmainnah bekerja maksimal melawan hati yang serakah (lauwamah), serta dapat mengalahkan syahwat yang merupakan sumber maksiat.
Melalui puasa, seseorang dilatih untuk menahan diri dari perkara yang mubah (seperti makan, minum, dan hubungan intim) selama kurang lebih 30 hari, yang diharapkan dapat membiasakan diri untuk menahan dari perkara yang haram dan keji. Beberapa tujuan puasa wajib terkait disiplin diri dan spiritual meliputi:
- Latihan Mengontrol Hawa Nafsu - Puasa menjadi benteng yang kuat untuk mencegah seseorang melakukan hal-hal negatif. Selama berpuasa, fokus diarahkan pada aktivitas positif dan menjaga diri dari godaan. Hal ini dijelaskan dalam buku Hikmah Puasa yang Terlupa oleh Firdaus Aden.
- Meninggalkan Kesenangan Dunia - Puasa membantu individu untuk lebih fokus pada ibadah dan mengurangi keterikatan pada kesenangan duniawi. Ini melatih kemampuan mengendalikan jiwa dari godaan materi.
- Menciptakan Keseimbangan dalam Hidup - Keseimbangan hidup dapat dicapai melalui ibadah puasa, di mana umat Muslim berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
- Melatih Disiplin Waktu - Puasa, dengan jadwal sahur dan berbuka, secara tidak langsung melatih disiplin waktu, termasuk kebiasaan bangun pagi untuk sahur.
- Meningkatkan Ketakwaan kepada Allah - Tujuan utama puasa adalah meningkatkan ketakwaan kepada Allah, sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 183. Puasa adalah sarana untuk menjadi hamba yang lebih taat dan dekat dengan Allah.
- Melatih Hidup Sederhana - Dengan membatasi makan dan minum hanya pada waktu sahur dan berbuka, puasa secara tidak langsung melatih gaya hidup yang lebih sederhana dan hemat.
- Menumbuhkan Empati Sosial - Puasa mengandung aspek sosial yang kuat, memungkinkan kaum Muslimin merasakan penderitaan orang lain yang kekurangan pangan. Ini membangkitkan semangat kemanusiaan, kasih sayang, dan kepedulian untuk saling menolong.
Tujuan Puasa Wajib untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Selain manfaat spiritual, puasa wajib juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan fisik dan mental. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat." Hal ini juga didukung oleh Wirakusumah (2010) dalam bukunya Sehat Cara Alquran dan Hadis, yang menyatakan bahwa puasa mampu memberikan kesempatan istirahat bagi organ pencernaan, hormon, serta sistem enzim manusia.
Ketika istirahat itulah organ tubuh memiliki kesempatan untuk memperbaiki dirinya. Manfaat puasa bagi kesehatan fisik dan mental meliputi:
- Istirahat Organ Pencernaan - Puasa memberikan kesempatan bagi organ pencernaan, sistem enzim, dan hormon untuk beristirahat dan memperbaiki diri. Selama tidak berpuasa, sistem pencernaan terus aktif, yang dapat menyebabkan penumpukan sisa makanan dan racun.
- Mengontrol Gula Darah dan Meningkatkan Kesehatan Jantung - Puasa dapat membantu mengurangi resistensi insulin dan kadar gula berlebihan, serta baik untuk kesehatan jantung dengan mengubah pola makan dan gaya hidup. Puasa juga dapat mencegah peningkatan kadar hormon katekolamin yang berpotensi menyebabkan serangan jantung.
- Meningkatkan Fungsi Otak dan Menurunkan Berat Badan - Puasa dipercaya dapat meningkatkan fungsi otak dan membantu penurunan berat badan dengan meningkatkan metabolisme serta kadar neurotransmitter norepinefrin.
- Mengurangi Peradangan dan Mencegah Gangguan Neurodegeneratif - Manfaat puasa juga mencakup pengurangan peradangan pada tubuh, peningkatan tekanan darah, trigliserida, dan kadar kolesterol, serta pencegahan gangguan neurodegeneratif.
- Meningkatkan Kesehatan Kulit dan Menunda Penuaan - Dr. Muhammad Al-Jauhari, seorang guru besar dari Universitas Kedokteran di Kairo, menyatakan bahwa puasa dapat menguatkan pertahanan kulit dan mencegah penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman. Puasa juga membantu dalam menunda penuaan, seperti yang disebutkan dalam buku Fiqh oleh Muhaimin, B.A., dkk.
- Kesehatan Mental dan Pengendalian Diri - Puasa merupakan sarana efektif untuk merenovasi jiwa dan mensucikan diri dari dosa. Menurut Dadang Hawari (1995), puasa melatih kemampuan mengendalikan diri, menyesuaikan diri, dan bersabar terhadap dorongan agresivitas, yang penting untuk kesehatan jiwa dan daya tahan mental terhadap stres, sebagaimana dijelaskan dalam Rahasia Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Psikis oleh Imam Musbikin.
Hikmah Lain dari Puasa Wajib
Selain tujuan-tujuan yang telah disebutkan, puasa wajib juga mengandung berbagai hikmah lain yang mendalam bagi kehidupan seorang Muslim. Hikmah ini melengkapi pemahaman kita tentang betapa komprehensifnya ibadah puasa dalam membentuk pribadi yang lebih baik.
- Penghapus Dosa - Puasa Ramadan, jika dikerjakan dengan iman dan ikhlas, tidak hanya mendatangkan pahala berlipat ganda tetapi juga menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa puasa Ramadhan dengan (didasari) keimanan dan semata-mata mengharap Ridha-Nya, maka akan diampunkan dosa-dosanya di masa lalu." (HR. Bukhari Muslim).
- Ibadah Istimewa di Sisi Allah - Puasa memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman, "Semua amalan anak Adam (bisa kembali) kepadanya kecuali puasa. Maka, sesungguhnya puasa itu tulus bagi-Ku, dan Aku sendirilah yang akan membalasnya." (HR. Bukhari dan Muslim). Ini menunjukkan keistimewaan puasa sebagai ibadah yang murni karena Allah.
- Pembentukan Akhlak - Puasa merupakan pembinaan akhlak yang dilakukan selama satu bulan penuh setiap tahunnya. Proses menahan diri dan mengendalikan hawa nafsu selama puasa sangat efektif untuk membentuk akhlak dan pribadi manusia yang lebih baik, asalkan diamalkan dengan ikhlas.
Macam-macam Puasa dalam Islam
Dalam syariat Islam, puasa terbagi menjadi dua macam utama, yaitu puasa wajib dan puasa sunah. Puasa wajib adalah puasa yang harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan syariat Islam, sementara puasa sunah adalah puasa yang dianjurkan dan mendatangkan pahala jika dikerjakan, namun tidak berdosa jika ditinggalkan.
Pemahaman mengenai macam-macam puasa ini penting untuk melengkapi pengetahuan tentang ibadah puasa secara menyeluruh.
Menurut para ahli fikih, puasa yang ditetapkan syariat ada empat macam, yaitu puasa fardhu, puasa sunnat, puasa makruh, dan puasa yang diharamkan. Pembagian ini didasarkan pada hukum pelaksanaannya dalam Islam, yang masing-masing memiliki dalil dan ketentuan tersendiri.
Puasa Fardhu (Wajib)
- Puasa Bulan Ramadan - Ini adalah puasa yang paling utama, diwajibkan bagi setiap muslim yang baligh, sehat, dan tidak dalam perjalanan. Kewajiban ini ditegaskan dalam QS. Al-Baqarah: 183 dan telah menjadi ijmak ulama.
- Puasa Kafarat - Puasa ini merupakan tebusan atas pelanggaran hukum syariat tertentu, seperti melanggar sumpah, membunuh tanpa sengaja, atau membatalkan puasa Ramadan tanpa alasan syar'i.
- Puasa Nazar - Puasa ini menjadi wajib karena seseorang telah bernazar atau berjanji kepada Allah untuk melaksanakannya jika keinginannya tercapai.
Puasa Sunah
Puasa sunah adalah puasa yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena mendatangkan pahala besar. Beberapa contohnya adalah puasa enam hari di bulan Syawal, puasa tengah bulan (Ayyamul Bidh), puasa hari Senin dan Kamis, puasa Arafah, puasa Asyura, serta puasa Nabi Daud.
Puasa Makruh
Puasa makruh adalah puasa yang sebaiknya dihindari karena tidak disukai dalam syariat, meskipun tidak sampai haram. Contohnya adalah puasa pada hari Jumat secara tersendiri tanpa diikuti hari sebelum atau sesudahnya, serta puasa sehari atau dua hari sebelum Ramadan (hari syak) kecuali bagi yang sudah terbiasa.
Puasa Haram
Puasa haram adalah puasa yang dilarang keras dalam Islam dan jika dikerjakan akan mendapatkan dosa. Contohnya adalah puasa bagi wanita haid atau nifas, puasa pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, puasa pada hari tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah), dan puasa istri tanpa izin suami (kecuali puasa wajib).
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan puasa dalam Islam?
Puasa adalah ibadah menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan niat karena Allah.
2. Kapan kewajiban puasa Ramadan disyariatkan?
Puasa Ramadan diwajibkan pada tahun kedua Hijriah di Madinah.
Tujuannya adalah mencapai derajat takwa, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah: 183.
4. Siapa saja yang wajib berpuasa Ramadan?
Setiap Muslim yang baligh, berakal, sehat, dan tidak dalam perjalanan wajib berpuasa.
5. Apa saja hal yang membatalkan puasa?
Makan, minum, hubungan suami istri, dan hal-hal lain yang dilarang syariat dapat membatalkan puasa.
6. Apa manfaat puasa bagi kesehatan?
Puasa memberi istirahat pada organ pencernaan, mengontrol gula darah, serta meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
7. Apa kedudukan puasa di sisi Allah?
Puasa adalah ibadah istimewa, di mana Allah sendiri yang menyiapkan balasan bagi hamba yang melaksanakannya dengan ikhlas.