Urutan Mandi Wajib Setelah Haid Beserta Niat dan Doanya

2 weeks ago 11

Liputan6.com, Jakarta Urutan mandi wajib setelah haid yang benar menjadi hal yang wajib diketahui oleh setiap muslimah. Sebab, menjaga kebersihan dan kesucian tubuh merupakan aspek fundamental dalam ajaran Islam. Hal ini secara langsung memengaruhi keabsahan ibadah seorang muslim.

Kondisi suci dari hadas, baik kecil maupun besar, adalah syarat utama untuk melaksanakan berbagai ibadah seperti shalat, thawaf, menyentuh mushaf Al-Qur'an, dan berdiam diri di masjid. Bagi wanita muslim, selesainya masa haid atau menstruasi merupakan salah satu kondisi yang mewajibkan mandi junub.

Mandi wajib setelah haid ini menjadi langkah penting untuk kembali dalam keadaan suci dan dapat melanjutkan ibadah. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai urutan mandi wajib setelah haid lengkap dengan niat dan doanya. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (13/8/2025).

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid (Sunnah)

Setelah memastikan bahwa darah haid sudah bersih, seorang muslimah dapat mengikuti urutan mandi wajib setelah haid yang diajarkan Rasulullah SAW. Tata cara ini mencakup beberapa sunnah yang diungkapkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah.

Berikut adalah urutan mandi wajib setelah haid yang disunnahkan:

  1. Membasuh tangan hingga tiga kali untuk membersihkan kotoran awal.
  2. Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan, termasuk membersihkan kemaluan dengan tangan kiri, lalu mencuci tangan dengan sabun.
  3. Berwudhu dengan sempurna, seperti wudhu untuk shalat sebelum melanjutkan mandi.
  4. Mengguyur kepala sampai tiga kali, bersamaan dengan itu lakukan niat menghilangkan hadas besar.
  5. Guyurkan air pada kepala hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya.
  6. Bagi wanita yang rambutnya bersanggul atau memiliki gelungan rambut, sanggul atau gelung tersebut harus dibuka agar air bisa sampai ke bagian dalam rambut yang tebal, sesuai sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya di bawah tiap-tiap rambut itu ada janabah, maka basahilah rambut dan bersihkan kulit.” (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, dan Abu Dawud).
  7. Mengguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan badan sebelah kiri juga tiga kali.
  8. Ratakan air ke seluruh badan dimulai dari sisi kanan, setelah itu yang kiri, termasuk sela-sela kuku, rambut, telinga dalam, dan daerah kewanitaan yang terlihat saat jongkok.
  9. Menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali untuk memastikan air merata.
  10. Menyela-nyela rambut untuk memastikan air mencapai kulit kepala secara menyeluruh.
  11. Mengalirkan air ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut, serta mencuci kedua telapak kaki sebagai bagian akhir.

Niat Mandi Wajib Setelah Haid

Niat mandi wajib setelah haid harus diucapkan dalam hati dengan kesadaran penuh bahwa mandi tersebut dilakukan untuk menghilangkan hadas besar. Pelafalan niat ini menjadi kunci sahnya mandi wajib.

Berikut adalah lafal niat mandi wajib setelah haid seperti dilansir dari laman Kementerian Agama RI:

Arab:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الْحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah Ta’ala.”

Doa Setelah Mandi Wajib

Setelah selesai mandi wajib, disunnahkan untuk membaca doa. Doa yang dibaca setelah mandi wajib adalah doa setelah wudhu, sebagai bentuk syukur dan permohonan keberkahan. Menyadur buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Madzhab yang disusun oleh Isnan Ansory, berikut redaksi lengkapnya:

Arab:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Latin:

Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina

Artinya:

"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri."

Membaca doa ini setelah mandi wajib merupakan bentuk syukur atas nikmat kesucian yang telah Allah berikan dan permohonan agar senantiasa dijaga dalam keadaan suci dan bertobat.

Hukum dan Pentingnya Mandi Wajib Setelah Haid

Mandi wajib yang juga dikenal sebagai mandi junub, mandi jinabah, atau mandi besar, adalah proses membersihkan diri dari hadas besar. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki, disertai niat khusus.

Mandi wajib menjadi cara untuk membersihkan dan mensucikan diri dari segala najis atau kotoran yang menempel pada tubuh. Hal ini penting untuk memastikan kesucian sebelum melakukan ibadah.

Dalam agama Islam, menjaga kebersihan dan kesucian tubuh adalah hal yang sangat penting karena dapat memengaruhi sah atau tidaknya ibadah shalat. Bagi wanita yang baru selesai masa haidnya, diwajibkan untuk melakukan mandi janabah atau junub agar bisa melaksanakan ibadah shalat.

Mandi besar setelah selesai haid atau menstruasi hukumnya wajib. Kewajiban ini berlaku agar seorang muslimah dapat kembali menjalankan ibadah seperti shalat, puasa, menyentuh Al-Qur'an, dan lainnya.

Syarat Mandi Wajib

Agar mandi wajib setelah haid sah, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat ini memastikan bahwa proses penyucian diri dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Menurut Jondra Pianda dalam buku Blak-Blakan Bahas Mapel Pendidikan Agama Islam SMP, syarat-syarat mengerjakan mandi wajib meliputi:

  • Niat yang tulus untuk menghilangkan hadas besar.
  • Beragama Islam dan memiliki akal sehat.
  • Menggunakan air suci atau mubah yang tidak tercampur najis.
  • Tidak ada hal-hal yang menghalangi tembusnya air ke kulit, seperti cat atau kotoran yang mengering.Telah bersih dari darah haid, ditandai dengan berhentinya pendarahan.
  • Sebagai pembeda mandi biasa dengan mandi wajib, perbedaannya terletak pada niatnya yang khusus untuk menghilangkan hadas besar.

Terdapat dua rukun yang harus dilakukan ketika melaksanakan mandi junub, yang juga berlaku untuk urutan mandi wajib setelah haid. Rukun mandi wajib adalah hal-hal yang harus dilakukan agar mandi tersebut sah secara syariat.

1. Niat

Niat adalah hal utama yang harus dilakukan dalam mandi wajib. Niat mandi wajib bisa diucapkan dalam hati bersamaan dengan saat pertama kali mengguyurkan air ke badan. Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.

2. Mengguyur Seluruh Badan

Saat mandi wajib, seluruh badan bagian luar harus terguyur air, termasuk rambut dan bulu-bulunya. Air harus bisa mengalir sampai ke bagian kulit dan pangkal rambut/bulu sehingga tubuh tidak tertempel najis. Ini berarti air harus merata ke seluruh tubuh, dari kepala hingga ujung kaki, termasuk sela-sela rambut dan kulit.

Batasan Waktu Haid

Haid atau menstruasi merupakan proses alamiah yang dialami oleh setiap perempuan dan sudah menjadi ketetapan Allah SWT. Darah haid adalah darah yang keluar dari rahim seorang wanita pada waktu-waktu tertentu yang tidak disebabkan oleh penyakit atau karena proses persalinan.

Dalam materi thaharah, darah haid termasuk dalam kategori hadas besar. Mengutip dari buku Fikih Madrasah Ibtidaiyah/SD Kelas 4 yang disusun oleh Abdus Shobur, secara umum batasan haid bagi wanita adalah paling sedikit sehari semalam (24 jam) dan paling banyak 15 hari.

Jika darah keluar lebih dari 15 hari, maka darah tersebut bukan lagi darah haid melainkan darah istihadah atau darah penyakit. Umumnya, keluarnya darah haid adalah selama 6 sampai 7 hari.

Sebelum memutuskan untuk bersuci, setiap wanita muslim dianjurkan untuk memastikan bahwa sudah tidak ada darah haid di dalam kemaluannya dengan menggunakan kapas bersih. Hal ini dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Aisyah RA, di mana Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah Ia mengambil sepotong kapas atau kain yang diberi minyak wangi, kemudian bersucilah dengannya.” (HR. Muslim).

Daftar Sumber

FAQ

1. Apa itu mandi wajib setelah haid?Mandi wajib setelah haid adalah proses menyucikan diri dari hadas besar akibat haid agar kembali suci dan dapat beribadah.

2. Mengapa mandi wajib setelah haid itu penting?Mandi wajib setelah haid penting karena merupakan syarat sah untuk kembali melaksanakan ibadah seperti shalat dan puasa.

3. Kapan waktu yang tepat untuk mandi wajib setelah haid?Waktu yang tepat adalah segera setelah darah haid berhenti dan dipastikan tidak ada lagi sisa darah.

4. Apakah niat mandi wajib harus diucapkan?Niat mandi wajib harus diucapkan dalam hati, namun melafalkannya secara lisan juga dianjurkan untuk memantapkan niat.

5. Apakah wanita harus melepas ikatan rambut saat mandi wajib setelah haid?Disunnahkan untuk melepas ikatan rambut agar air dapat merata hingga ke pangkal rambut, meskipun ada keringanan jika sulit.

6. Apakah boleh menggunakan sabun dan sampo saat mandi wajib?Penggunaan sabun dan sampo dianjurkan setelah rukun mandi wajib (niat dan meratakan air) terpenuhi.

7. Apakah ada doa khusus setelah selesai mandi wajib?Ya, disunnahkan membaca doa setelah mandi wajib yang sama dengan doa setelah wudhu.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |